Urination Pain - Male: Penyebab, Gejala, dan Obat

Dipublish tanggal: Jul 1, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Urination Pain - Male: Penyebab, Gejala, dan Obat

Apakah ini gejala anak?

  • Sensasi nyeri, terbakar atau menyengat saat buang air kecil
  • Curigai juga ada rasa sakit jika anak kecil Anda mulai menangis saat mengeluarkan air seni
  • Perasaan "tidak sabar" untuk buang air kecil dapat terjadi. Ini disebut urgensi.
  • Urin hanya mengalir sedikit (beberapa tetes) sekaligus juga dapat terjadi. Ini disebut frekuensi.
  • Tidak disebabkan oleh cedera pada alat kelamin

Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil

Setiap anak laki-laki yang merasa sakit ketika buang air kecil perlu diperiksa. Terkadang pada anak laki-laki, urin normal.

Meatitis

Ini berarti kemerahan pada pembukaan penis. Mungkin ada luka atau keropeng di atasnya. Membuang urin akan terasa menyakitkan. Ini terjadi pada anak laki-laki yang disunat. Dapat disebabkan oleh iritasi, seperti mandi busa. Kadang-kadang, lubang terinfeksi oleh bakteri, seperti Strep.

Infeksi kulup

Ini berarti infeksi di bawah kulup. Gejala utamanya adalah kulup merah dan lembut. Nanah juga dapat keluar dari lubang kulup. Buang air kecil terasa menyakitkan. Ini terjadi pada anak laki-laki yang tidak disunat.

Cedera Uretra (Serius)

Uretra melewati seluruh penis. Ini bisa cedera akibat terlalu mengangkang, seperti jatuh di palang sepeda. Bisa memar atau robek. Gejala utamanya adalah kencing berdarah dan nyeri saat buang air kecil. Mungkin ada memar pada batang penis. Beberapa anak laki-laki tidak melaporkan cedera pada penis atau skrotum.

Infeksi kandung kemih atau ginjal

Infeksi saluran kemih mungkin terjadi pada usia berapa pun. Kondisi ini jarang terjadi pada anak laki-laki.

IMS

Pada remaja, rasa sakit saat buang air kecil bisa disebabkan oleh penyakit yang menyebar saat berhubungan seks.

Kapan Harus Menghubungi Bantuan Medis untuk Sakit Saat Buang Air Kecil 

  • Tidak dapat bergerak atau terlalu lemah untuk berdiri
  • Anda menduga anak mengalami keadaan darurat yang mengancam jiwa

Segera Hubungi Dokter atau Bantuan Medis

  • Darah dalam urin
  • Nyeri hebat saat buang air kecil
  • Timbul demam
  • Sakit perut, bagian samping atau punggung

Saran Perawatan untuk Nyeri Saat Buang Air Kecil

1. Yang Harus Anda Ketahui Tentang Nyeri Saat Buang Air Kecil:

  • Pada anak laki-laki, rasa sakit ketika buang air kecil bukan kondisi umum.
  • Sebagian besar dari mereka memerlukan sampel urin yang diuji untuk pemeriksaan infeksi kandung kemih.

Berikut adalah beberapa saran perawatan yang dapat membantu, sampai Anda berdiskusi dengan dokter Anda.

2. Jangan Gunakan Sabun - Khusus Anak Laki-Laki:

  • Jangan gunakan bubble bath, sabun, dan sampo di air mandi. Mereka dapat menyebabkan pembukaan penis menjadi merah dan sakit.
  • Gunakan hanya air hangat untuk membersihkan kepala penis.
  • Setelah pubertas, sabun bisa digunakan.

3. Cairan - Berikan Lebih Banyak:

  • Berikan cairan ekstra untuk diminum.

Alasan: Cairan akan mengencerkan urin sehingga tidak menyengat.

4. Obat Nyeri:

  • Untuk rasa sakit saat buang air kecil, berikan obat penghilang rasa sakit.
  • Anda dapat menggunakan produk asetaminofen (seperti Tylenol).
  • Pilihan lainnya produk ibuprofen (seperti Advil).
  • Gunakan sesuai kebutuhan.

5. Kembali ke sekolah:

  • Meskipun anak memiliki infeksi kandung kemih, ISK tidak dapat menyebar ke orang lain.
  • anak tidak perlu ketinggalan sekolah atau penitipan anak.

6. Apa yang Perlu Diperhatikan:

  • Jika sabun adalah penyebabnya, rasa sakitnya akan hilang dalam 24 jam.
  • Gatal atau kulit kemerahan bisa bertahan 2 hari.

7. Hubungi Dokter Anda Jika:

  • Rasa sakit saat buang air kecil menjadi parah
  • Timbul demam

8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app