Kenali Bau Vagina yang Sehat Menurut Pakar

Dipublish tanggal: Mei 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kenali Bau Vagina yang Sehat Menurut Pakar

Organ vagina merupakan bagian penting pada area kewanitaan. Saking vitalnya, tak heran jika wanita sangat memperhatikan kesehatannya. Namun, tak sedikit dari wanita yang merasa khawatir terhadap vaginanya sendiri. 

Pasalnya, banyak wanita yang segan ataupun malu bertanya kepada dokter dan tenaga medis untuk mengetahui berbagai mengenai kondisi kesehatan vagina, terutama miliknya. Padahal, sama halnya dengan bagian tubuh lain, organ vagina juga memerlukan perhatian dari Anda. 

Salah satu cara mengetahui kondisi kesehatannya dengan mengenali bau vaginanya. Nah, lalu seperti apa bau vagina yang baik dan normal? Berikut ini penjelasannya menurut para ahli.

Beginilah bau vagina yang normal

Jangan kira, bau vagina yang normal pasti wangi dan harum. Anggapan tersebut salah besar dan perlu direvisi. Ya, bau vagina yang normal, bukan berarti harus wanita seperti buah-buahan maupun  bunga-bungaan. Bau vagina yang normal juga tidak melulu harus seperti bau obat atau bahan kimia. 

Sebab, tak hanya organ vagina, bagian tubuh manusia lainnya pun tak mengeluarkan aroma harum karena memang tidaklah perlu.

Ketahuilah, setiap vagina mengeluarkan bau yang khas, berbeda antara satu orang ke orang yang lain. Namun, pada umumnya bau vagina yang sehat selalu mengeluarkan aroma yang agak asam menyerupai cuka.

Menurut survei yang dilakukan oleh dokter Heather Rupe, seorang spesialis kandungan dan kesehatan reproduksi, bau vagina yang normal ini dapat tercium sejauh 30 cm. Namun, Anda tak perlu khawatir, sebab hal ini merupakan kejadian yang wajar dan tidak mengganggu.

Alasan vagina berbau agak asam

Nah, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana bau vagina yang normal memiliki aroma agak asam? Tentunya, aroma tersebut berasal dari koloni bakteri alami dan cairan yang terdapat pada vagiina. Tahukah Anda, koloni bakteri dan cairan vagina ini bersifat asam dengan pH sekitar 4.5. 

Kondisi ini merupakan hal yang wajar sebab keasaman pada vagina berguna untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri maupun virus. Justru, vagina akan lebih rentan oleh infeksi bakteri jahat maupun virus ketika keasamannya terganggu.

Namun, yang perlu Anda perhatikan, bau vagina ini akan berubah-ubah tergantung siklus menstruasi wanita. Mungkin, bau yang lebih kuat akan tercium ketika haid. Pada beberapa kasus, hal ini terjadi akibat perubahan hormon maupun sisa lapisan endometrium yang ikut luruh.

Pentingkah sabun pembersih kewanitaan untuk memberi aroma harum?

Ada banyak produk kewanitaan yang dipasarkan melalui iklan untuk memberikan aroma harum pada organ vital Anda. Namun, apakah hal tersebut penting? Jawabannya tidak. Ingat, vagina merupakan organ yang mandiri dan canggih. 

Vagina sudah memiliki sistemnya sendiri untuk membersihkan organnya dari ancaman bakteri. Tak hanya itu, dalam vagina itu pun terkandung populasi bakteri baik yang akan mencegah tumbuhnya bakteri jahat. Nah, bakteri jahat inilah yang menyebabkan bau vagina menyengat.

Penggunaan sabun kewanitaan, justru mengganggu keseimbangan pH alami pada vagina. Sebab, sabun ini tidak mampu membedakan mana bakteri baik dan mana bakteri jahat. Akibatnya, bau vagina malah tambah menyengat. Bau wangi yang dihasilkan hanya bersifat sementara.

Arti bau menyengat pada vagina

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bau vagina normal yaitu agak keasaman. Namun, bukan berarti bau vagina ini menyengat. Ketika Anda menemukan bau vagina yang menyengat, bisa jadi organ Anda terinfeksi bakteri atau ragi vaginia. Mungkin juga vagina Anda menderita gonore atau klamidia

Ketika hal tersebut terjadi, maka segera konsultasikan diri ke dokter demi tindakan lebih lanjut.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app