Kelebihan Program KB Sistem Kalender dan Tips Menjalaninya

Dipublish tanggal: Jun 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kelebihan Program KB Sistem Kalender dan Tips Menjalaninya

Dari berbagai macam metode KB, terdapat sistem yang alami yaitu menggunakan sistem kalender. KB yang berbasis kalender ini bisa diterapkan oleh wanita yang mempunyai siklus menstruasi teratur. 

Jika tidak, maka tidak bisa menggunakan metode yang berpedoman pada ketepatan siklus ovulasi. Sebenarnya, KB sistem kalender ini sangat direkomendasikan karena tanpa efek samping.

Kelebihan Program KB Sistem Kalender

Program KB diketahui sangat banyak caranya. Anda bisa memilih salah satunya yang paling sesuai. Sebelum memilih metode KB, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk mengetahui metode yang tepat.

Jika Anda mempunyai siklus menstruasi yang teratur, maka sangat dianjurkan menerapkan KB berbasis kalender yang aman dan tidak mengganggu kesuburan.

KB yang alami ini tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun. Jadi, Anda hanya mendeteksi masa ovulasi untuk mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seks tanpa berisiko hamil. 

Secara keseluruhan, KB ini adalah yang paling aman karena bisa menghindari berbagai risiko kesehatan akibat alat kontrasepsi. Kesuburan juga tetap terjaga dan tidak dipengaruhi apapun.

KB kalender juga tidak akan mengurangi sensasi ketika melakukan hubungan seksual karena tidak memakai alat kontrasepsi. Berbeda halnya jika menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya. 

Jadi, metode ini sangat menguntungkan bagi wanita yang mempunyai siklus menstruasi teratur. Ovulasinya sudah tentu teratur, sehingga dapat menghindari masa subur dengan baik.

Bahkan, program KB dengan sistem kalender ini sangat membantu Anda untuk meningkatkan keharmonisan keluarga jika mampu membinanya. Anda dapat mengkomunikasikan tentang KB alami ini agar terdapat peran konsisten dari Anda dan pasangan.

Keduanya sangat berperan dalam program KB alami tanpa alat kontrasepsi ini, yaitu konsisten hanya melakukan hubungan suami istri saat di luar masa subur. Hal tersebut harus ditaati demi tidak menimbulkan risiko kehamilan.

Tips Menjalani KB Sistem Kalender

KB dengan sistem kalender ini bisa dioptimalkan melalui beberapa tips. Umumnya, siklus menstruasi dibagi dalam tiga fase, yaitu periode awal dari infertilitas, periode subur, dan beberapa hari yang tidak subur sebelum periode berikutnya dimulai. Hari pertama dalam siklus menstruasi bulanan adalah hari pertama dari periode infertilitas.

Untuk mengetahui itu semua, Anda harus memperhatikan siklus menstruasi dan menandai kalender agar tidak salah. Terlebih saat ini, Anda dapat menggunakan aplikasi kalender untuk menentukan tanggal yang aman dalam berhubungan intim, tanpa adanya risiko kehamilan. 

Caranya juga cukup mudah, Anda tinggal input beberapa data yang diperlukan oleh aplikasi tersebut.

Tips berikutnya adalah konsisten. Karena KB alami menggunakan kalender ini tidak pakai alat kontrasepsi, tentu risiko kehamilannya lebih tinggi. Bisa saja meleset dari perkiraan biasanya. 

Tak hanya itu, pasangan suami istri tidak bebas dalam melakukan hubungan intim karena terikat oleh panduan tanggal dalam kalender. Untuk itu, diperlukan konsisten dari Anda dan pasangan.

Waktu Terbaik Berhubungan Seks Tanpa Risiko Hamil

Setelah mengetahui masa subur, Anda dapat mengetahui pula masa tidak subur sebagai bagian aman untuk melakukan hubungan intim. Masa yang aman tersebut juga berdasarkan pada masa kadaluwarsa sperma dalam tubuh yaitu sampai lima hari setelah ejakulasi. Oleh karena itu, hubungan intim aman dilakukan di luar hari ke-8 hingga hari ke-21 dari pertama haid.

KB kalender sangat membantu menjaga kesuburan wanita agar tidak mengalami risiko kesehatan. Sistem kalender ini memang menuntut kerjasama suami dan istri agar mampu melakukan hubungan intim saat masa yang aman, yaitu di luar masa subur. Berbagai tips di atas bisa membantu. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter terkait program KB alami ini.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app