Kebotakan - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 7, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 5, 2019 Waktu baca: 5 menit

Penyebab Kebotakan dan Cara Menanganinya

Seiring bertambahnya usia, mungkin Anda menyadari garisgt;rambut yang makin mundur, sehingga semakin mengekspos bagian dahi Anda. Apa yang membuat hal ini terjadi? Tentu saja rambut rontok! Rambut rontok seringkali berujung pada kebotakan. Kebotakan seringkali muncul setelah usia mencapai lebih dari 50 tahun, tetapi seseorang yang berumur 25 tahun juga bisa mengalami kebotakan. Kebotakan bisa terjadi pada pria dan wanita, tetapi masalah kebotakan dini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita.

Rambut adalah mahkota semua, oleh karena itu rambut rontok tentu adalah masalah bagi sebagian besar orang apalagi jika kebotakan terjadi. Jika Anda memiliki masalah dengan kebotakan, tenang Anda tidak sendirian, untuk mengetahui penyebab rambut rontok dan cara mengatasinya, mari luangkan waktu Anda untuk membaca artikel ini.

Apa yang menyebabkan kebotakan?

Kebotakan dalam istilah medis disebut Alopecia. Alopecia dapat dipicu dari latar belakang genetik seseorang, stres,gt;alergi makanan, respons autoimun, peradangan, ketidakseimbangan hormon, pola makan yang buruk, kemoterapi, atau kontak fisik langsung pada akar rambut. Kerontokan rambut dialami secara berbeda oleh setiap orang. Oleh karena itu setiap bentuk alopecia memiliki karakteristik dan gejala yang berbeda pula. Kadang-kadang peradangan,pola makan yang buruk atau stres, dapat menyebabkan kebotakan sementara yang kemudian berubah menjadi kebotakan permanen.

Penyebab kebotakan yang paling sering terjadi adalah androgenic alopecia, yaitu kebotakan yang terjadi karena adanya masalah hormon yang dipengaruhi oleh faktor genetik pada tubuh seseorang. Androgenic alopecia dapat terjadi pada pria dan wanita. Jika terjadi pada pria ciri khas kebotakannya terjadi pada daerah ubun-ubun, dan jika terjadi pada wanita, rambut rontok terjadi secara merata. Pada wanita tidak ditemukan area yang botak, tetapi rambut terlihat lebih tipis.

Selain masalah hormon dan genetik, androgenic alopecia juga dapat dipengaruhi oleh peradangan yang terjadi pada akar rambut. Oleh karena itu pengobatan untuk mencegah kebotakan dapat dilakukan dengan mengurangi peradangan yang terjadi pada akar rambut.

Jenis Kebotakan

  • Androgenic alopecia. Pada pria, awal gejala bermula pada akhir usia 20 atau awal 30 tahun. Kebotakan biasanya ditunjukkan dengan batas tumbuhnya rambut semakin mundur serta penipisan rambut di bagian tengah kepala, yang pada akhirnya menyisakan rambut di belakang dan pinggir kepala. Androgenic alopecia pada pria ini diturunkan dalam keluarga dan diduga karena kelebihan hormon pria dan folikel rambut yang terlalu sensitif. 
  • Alopecia areata. Awal gejala dapat berupa pitak sebesar koin dan gejala dapat meluas menjadi kebotakan seluruhnya (alopecia totalis). Alopecia areata disebabkan karena sistem imun manusia yang menyerang tubuhnya sendiri (autoimun).
  • Kebotakan karena jaringan parut (scaring alopecia). Terjadi karena perubahan kulit tempat rambut tumbuh yang menjadi jaringan parut, sehingga folikel rambut rusak dan rambut tidak akan tumbuh kembali. 
  • Anagen effluvium. Anagen effluvium identik dengan kebotakan akibat tindakan kemoterapi dan radioterapi. Hal lain yang dapat meneyebabkan anagen effluvium adalah malnutrisi berat, pemfigus vulgaris, paparan merkuri, lupus, sifilis, dan obat-obatan termasuk bismuth, cyclosporine. Kebotakan ini hanya bersifat sementara dan rambut dapat tumbuh kembali beberapa bulan setelah kondisi yang mendasarinya diatasi.
  • Telogen effluvium. Telogen effluvium dapat disebabkan oleh perubahan hormonal dan stress saat kehamilan dan melahirkan, beberapa penyakit seperti infeksi, kanker, dan penyakit liver, beberapa obat-obatan seperti antikoagulan dan salbutamol, setelah menjalani operasi, serta perubahan pola makan atau diet. Biasanya, rambut dapat kembali tumbuh sendiri dalam waktu 6 bulan setelah kerontokan berhenti. 
  • Trikotilmania. Keadaan dimana seseorang memiliki kecenderungan mencabuti rambut. 
  • Traction alopecia. Kebotakan ini terjadi seringnya menarik rambut untuk menata rambut gaya tertentu. 

Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah rambut rontok?

Rupanya tidak ada usaha yang paling jitu yang dapat dilakukan untuk mencegah rambut rontok. Kebotakan dipengaruhi oleh hormon dan genetik, oleh karena itu Anda hanya dapat mengurangi kerontokan yang terjadi dan mempertahankan rambut yang masih Ada. 

Tetapi Anda tidak perlu khawatir untuk mengurangi rambut rontok dan mencegah kebotakan Anda dapat pergi ke dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan menggunakan obat-obatan, atau menggunakan bahan-bahan alami yang dapat Anda gunakan sendiri di rumah. Satu hal yang perlu Anda ingat, tiap-tiap orang memiliki reaksi yang berbeda tehadap masing-masing tekhnik pengobatan.

Mencegah kebotakan menggunakan obat-obatan dari dokter

Pengobatan untuk mencegah kebotakan yang paling sering diresepkan untuk mengurangi rambut rontok adalah Minoxidil, yang umumnya dikenal di pasaran sebagai Rogaine.

Rogaine mencegah androgenic alopecia dengan mencegah androgen menyerang folikel rambut, sehingga mengurangi kerontokan rambut yang nyata. Tetapi Minoxidil bukan solusi permanen dan akan berhenti bekerja segera setelah Anda berhenti menggunakannya. Meskipun memungkinkan untuk pertumbuhan rambut, rambut masih akan cenderung tidak tumbuh secara maksimal, tetapi akan cukup untuk menutupi sebagian kebotakan.

Pada pria, Finasteride, juga dikenal sebagai Propecia di pasaran, digunakan untuk mengobati kebotakan pada pria dengan mengurangi DHT, atau androgen.DHT dan Androgen adalah hormon yang berperan dalam menyebabkan rambut rontok. Finasteride Tidak aman untuk digunakan pada wanita yang produktif yang sedang hamil, atau untuk anak-anak yang menderita kerontokan rambut.Selain kedua obat diatas, Sampo ketoconazole juga sering diberikan untuk mengurangi kerontokan rambut akibat peradangan akar rambut.

Mencegah kebotakan menggunakan bahan bahan alami

Mencegah kebotakan dengan menggunakan bahan-bahan alami aman bagi siapa saja. Pengobatan menggunakan bahan alami juga dapat merangsang pertumbuhan rambut baru yang lebih kuat. Berikut ini perawatan alami yang cocok untuk rambut rontok berdasarkan kategori:

1. Anti-inflamasi

  • Minyak pohon teh memiliki properti antijamur, antibakteri dan anti-inflamasi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Central South University of Forestry and Technology di China mengungkapkan minyak pohon teh dapat menjadi agen anti-inflamasi dan antioksidan yang sangat efektif.
  • Minyak kelapa juga dilaporkan dalam Journal of Cosmetic Science untuk secara aktif mencegah kerusakan rambut.
  • Minyak zaitun juga bisa digunakan untuk meredakan peradangan dan melembabkan kulit kepala.
  • Cuka sari apel digunakan sebagai obat untuk banyak penyakit kulit dan rambut. Banyak produk perawatan rambut rontok yang menggunakan cuka sari apel sebagai bahan campurannya.
  • makan lebih banyak makanan kaya antioksidan seperti sayuran berdaun hijau dan bawang dapat membantu melawan peradangan. Bahkan, Journal of Dermatology telah melaporkan bahwa minyak bawang telah berhasil digunakan untuk mengobati bentuk peradangan alopecia, alopecia areata.

2. DHT blocker

Teh hijau dan kuaci (biji labu) dapat melawan androgenic alopecia dengan menargetkan peradangan dan androgen. Menurut Physicians’ Desk Reference for Herbal Medicine, kemampuan biji labu untuk memblokir DHT adalah karena adanya asam amino yang tidak biasa, yang disebut cucurbitin.

3. Stimulator pertumbuhan

  • Biotin adalah suplemen pertumbuhan rambut yang populer dan dapat ditemukan secara alami di beras merah dan kacang-kacangan. Biotin adalah bakteri usus yang membantu mempromosikan asam amino, yang mana merupakan protein untuk membangun akar rambut.
  • Minyak peppermint adalah agen anti peradangan dan dapat merangsang pertumbuhan rambut dengan meningkatkan sirkulasi dan menghidrasi kulit kepala.
  • Menurut University of Maryland Medical Center, ramuan ginkgo biloba dapat meningkatkan produksi rambut dengan meningkatkan aliran darah.
  • Gel lidah buaya mengandung polisakarida dan glikoprotein yang juga meningkatkan sirkulasi dan pertumbuhan rambut.

1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app