Intususepsi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Intususepsi terjadi ketika sebuah bagian dari usus melipat ke dalam bagian usus lain, menyebabkan sumbatan pada usus, serta mencegah makanan dan kotoran bergerak dalam saluran pencernaan. 

Intususepsi dapat terjadi pada bagian mana saja di saluran cerna, tetapi umumnya terjadi di pertemuan antara usus kecil dan usus besar.

Intususepsi atau disebut dengan istilah lain sebagai obstruksi usus, adalah kondisi yang dapat mengancam nyawa. Kondisi ini dapat menyebabkan suplai darah ke saluran cerna terganggu dan memicu kematian sel jaringan. 

Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak usia antara 2 bulan dan 2 tahun dan lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan. Pada orang dewasa, intususepsi jarang terjadi.

Penyebab penyakit Intususepsi

Sering kali dokter tidak dapat menemukan penyebab intususepsi. Akan tetapi, berikut ini diketahui sebagai penyebab intususepsi, yaitu:

  • Infeksi virus
  • Akibat operasi usus, misalnya pada operasi untuk menurunkan berat badan
  • Polip
  • Tumor
  • Peradangan karena penyakit Crohn
  • Luka yang tampak seperti jaringan pada saluran cerna (adesi)

Gejala penyakit Intususepsi

  • Nyeri perut akut, pada anak kecil biasanya disertai dengan tangisan kencang dan tiba-tiba, serta sering kali menarik lututnya kearah dada
  • Mual dan muntah
  • Lemas atau tidak berenergi
  • Terdapat darah atau lendir pada feses
  • Adanya gumpalan yang tampak pada perut
  • Diare
  • Demam

Faktor risiko penyakit Intususepsi

  • Usia, intususepsi lebih banyak terjadi pada anak-anak dibawah usia 3 tahun, dibandingkan dengan orang dewasa
  • Jenis kelamin, anak laki-laki lebih berisiko mengalami intususepsi daripada perempuan
  • Kelainan sejak lahir, misalnya malrotasi saluran cerna, yaitu ketika saluran cerna tidak berkembang atau bertumbuh dengan normal
  • Riwayat intususepsi sebelumnya, seseorang dengan riwayat intususepsi memiliki risiko lebih besar untuk mengalaminya kembali
  • Riwayat keluarga, adanya saudara laki-laki atau perempuan yang pernah mengalami intususepsi

Komplikasi penyakit Intususepsi

Apabila tidak tertangani, intususepsi dapat menyebabkan:

  • Infeksi saluran cerna
  • Perdarahan dalam saluran cerna
  • Robekan pada organ saluran cerna
  • Kerusakan saluran cerna
  • Peritonitis (infeksi pada rongga perut), yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi syok pada anak. Tanda dan gejala syok pada anak-anak yaitu:
    • Kulit dingin, pucat
    • Nadi cepat dan lemah
    • Bernapas cepat dan perlahan
    • Rewel terus menerus
    • Lesu yang berkepanjangan
    • Tidak sadarkan diri
  • Kematian

Diagnosis penyakit Intususepsi

Dokter akan menegakkan diagnosis setalah mengetahui riwayat penyakit/kesehatan anak Anda. Sebagai tindakan pertama, dokter akan memberikan injeksi intravena untuk pemberian cairan dan memasukkan selang melalui lubang hidung (nasogastric tube) untuk pemberian makanan dalam bentuk cair. 

Tujuan tindakan ini adalah untuk meredakan tekanan pada saluran cerna. Selain itu dokter juga akan melakukan pemeriksaan tambahan berupa:

  • X-ray rongga perut
  • USG
  • Pemberian enema kontras atau enema udara

Penanganan penyakit Intususepsi

Penanganan intususepsi biasanya dilakukan sebagai tindakan kegawat daruratan untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan syok, serta infeksi dan kematian jaringan pada saluran cerna. Dokter akan merekomendasikan penanganan intususepsi dengan cara:

  • Pemberian enema (cairan atau gas yang dimasukkan melalui dubur/anus) yang mengandung barium atau udara. Pilihan terapi ini biasanya efektif untuk kasus intususepsi pada anak-anak
  • Prosedur operasi. Dipilih apabila terjadi robekan pada saluran cerna atau pemberian enema tidak memberikan perbaikan kondisi. Operasi dilakukan untuk mengembalikan bagian usus yang terlipat/terjebak pada bagian usus lain, menghilangkan sumbatan, dan mengangkat jaringan usus yang telah mati apabila diperlukan. Pilihan terapi ini biasanya ditujukan untuk orang dewasa dan orang dengan penyakit akut.

Yang terjadi setelah prosedur penanganan penyakit Intususepsi

Perkembangan pasien dengan kasus intususepsi dapat membaik seiring berjalannya waktu apabila terdeteksi dan tertangani lebih dini. 

Satu dari 10 kasus intususepsi, pasien akan mengalami kekambuhan dalam waktu 72 jam setelah prosedur. Oleh karena itu biasanya dokter akan menyarankan Anda atau anak Anda untuk melakukan rawat inap agar kekambuhan dapat segera tertangani.

Penanganan intususepsi dengan pemberian enema apabila berhasil, maka:

  • Anak Anda akan sering buang angina pada waktu beberapa jam setelah pemberian enema
  • Dokter mungkin akan memberikan parasetamol untuk menurunkan demam
  • Tidak memberikan makanan atau cairan selama 12 jam pertama setelah prosedur. Kemudian pasien dapat diberikan air minum, dan makanan padat

13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Web MD (2017). What is Intususception? (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-intussusception)
Medlineplus (2018). Intussusception – Children. (https://medlineplus.gov/ency/article/000958.htm)
Healthline (2016). Intussusception. (https://www.healthline.com/health/intussusception)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app