HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Ingin Tidak Kehabisan Napas Saat Lari, Ikuti 7 Cara Ini

Dipublish tanggal: Mei 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Ingin Tidak Kehabisan Napas Saat Lari, Ikuti 7 Cara Ini

Menjaga kesehatan menjadi hal wajib yang harus Anda lakukan. Salah satu caranya adalah dengan berolahraga secara teratur. 

Ada banyak jenis olahraga yang bisa Anda pilih. Jika ingin yang sederhana dan murah, lari sangat direkomendasi. Jenis olahraga ini bisa Anda lakukan dimana saja.

Manfaat berlari salah satunya untuk meningkatkan sistem kardiovaskular. Meski terkesan mudah, namun untuk beberapa orang jenis olahraga ini sulit dilakukan. Alasannya, mereka cepat merasa lelah karena kehabisan napas. 

Penyebab masalah tersebut cukup beraneka ragam. Ada yang karena tidak melakukan pemanasan dengan benar. Alergi dan asma juga bisa memicu napas cepat habis ketika berlari.

Jika Anda mengalami masalah serupa, tidak perlu khawatir. Ada banyak cara yang bisa dilakukan supaya Anda bisa mengatur napas dengan baik. Ulasan lebih lengkapnya bisa Anda temukan dibawah ini.

7 Cara Pengaturan Napas yang Baik saat Berlari

Lari menjadi olahraga yang menyenangkan jika Anda tahu teknik yang benar. Kehabisan napas tidak akan menjadi masalah lagi jika mempraktikkan 7 cara ini. Beberapa diantaranya adalah:

Menggunakan teknik pernapasan yang tepat

Teknik pernapasan yang benar saat berlari adalah menggunakan pernapasan perut. Dalam posisi diam, tarik napas dalam-dalam. Setelah itu turunkan bahu secara perlahan sambil mengeluarkan napas. 

Untuk mengetahui apakah Anda melakukan teknik pernapasan dengan benar, sentuh saja bagian perut. Jika bergerak naik turun, itu artinya Anda sudah melakukan cara yang tepat.

Berlari dalam ruangan

Jika penyebab kehabisan napas ketika berlari karena alergi, coba berlari dalam ruangan. Dengan berlari dalam ruangan, maka kondisi udara menjadi lebih stabil. Gejala alergi yang disebabkan oleh suhu lembap dan lain sebagainya bisa dihindari.

Melakukan pemanasan

Sebelum berlari sebaiknya lakukan pemanasan minimal 20 menit dengan jogging ataupun berjalan. Fungsi dari pemanasan adalah untuk mempersiapkan tubuh sebelum berlari. 

Denyut jantung dan penapasan akan naik secara bertahap. Dengan cara ini Anda bisa bernapas dengan lancar saat berlari.

Berlari dengan kecepatan yang sesuai

Masing-masing orang memiliki kemampuan berlari yang berbeda. Ada yang bisa berlari cepat, namun ada juga yang sebaliknya. Jika Anda selalu kehabisan napas saat berlari, sebaiknya gunakan kecepatan yang tepat. 

Berlari dengan pelan-pelan saja. Apabila Anda bisa berbicara lancar dan tidak ngos-ngosan, artinya kecepatannya tepat. Tapi jika merasa ngos-ngosan, kurangi saja kecepatannya.

Berjalan dengan langkah panjang

Gerakan ini bisa membantu ritme pernapasan Anda saat berlari. Setiap kali melangkah, tanpa disadari irama pernapasan menjadi teratur. Cara ini efektif mengembalikan stamina saat Anda mulai merasa kelelahan saat berlari.

Berjalan dengan langkah panjang akan membuat badan terasa rileks. Rasa capek akan reda dan pernapasan kembali normal.

Menggabungkan berlari dan berjalan

Berlarilah sesantai mungkin agar Anda tidak gampang kehabisan napas. Salah satu caranya adalah mengkombinasikan gerakan lari dan berjalan. Buat interval yang sesuai kebutuhan Anda. 

Misalnya, berlari selama 5 menit diselingin dengan berjalan 1 menit. Ulangi cara tersebut dan hasilnya sesak napas karena kelelahan tidak akan dirasakan.

Mengambil napas dari mulut

Saat berlari, asupan oksigen yang diperlukan tubuh semakin bertambah. Jika bernapas melalui hidung, kebutuhan oksigen tidak terpenuhi. 

Karena itu sangat disarankan mengambil napas dengan mulut. Jangan tergesa-gesa saat mengambil napas. Lakukan dengan santai dan stabil.

Tanda yang perlu diwaspadai saat kehabisan napas adalah timbul rasa mual dan pusing. Gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya saat napas sudah teratur. Jika masalah tersebut tidak kunjung reda, sebaiknya konsultasikan ke dokter.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Proper Running Form: Tips and Techniques to Run Better. Healthline. (https://www.healthline.com/health/exercise-fitness/proper-running-form)
Running Everyday: Benefits, Risks, Creating a Routine, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/fitness-exercise/running-everyday)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app