7 Cara Agar Tidak Kehabisan Napas Saat Lari

Kehabisan nafas saat lari bisa disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya melakukan kesalahan saat berlari, mengidap penyakit asma, alergi, dan lainnya. Jika Anda juga memiliki masalah yang sama dengan yang sudah disebutkan, sementara Anda ingin melakukan olahraga lari, Anda tidak perlu khawatir. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu Anda bernapas lebih baik saat berlari.
Dipublish tanggal: Jul 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
7 Cara Agar Tidak Kehabisan Napas Saat Lari

Lari adalah olahraga yang mempunyai banyak fungsi untuk kesehatan. Salah satunya adalah untuk meningkatkan sistem kardiovaskular. Akan tetapi, ada juga orang yang tidak menyukai olahraga ini, padahal ini adalah olahraga yang paling mudah untuk dilakukan dan memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Ternyata, salah satu penyebab orang tidak ingin melakukan olahraga lari adalah karena mereka cepat kehabisan napas. Kehabisan nafas saat lari bisa disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya melakukan kesalahan saat berlari, mengidap penyakit asma, alergi, dan lainnya. 

Jika Anda juga memiliki masalah yang sama dengan yang sudah disebutkan, sementara Anda ingin melakukan olahraga lari, Anda tidak perlu khawatir. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu Anda bernapas lebih baik saat berlari.

Beberapa hal untuk atasi kehabisan napas

1. Pemanasan yang memadai

Sebelum lari, Anda dapat melakukan pemanasan selama minimal 20 menit dengan berjalan atau jogging dengan kecepatan standar. Pemanasan akan membantu mempersiapkan tubuh Anda sebelum melakukan olahraga lari. 

Pemanasan juga dapat meningkatkan denyut jantung dan membantu Anda mengatur pernapasan sebelum lari. Mulai berkeringat saat melakukan pemanasan adalah hal yang baik karena itu berarti tubuh Anda sudah memanas. 

Gunakan kondisi tersebut sebagai panduan, lalu lakukan secara bertahap dan Anda sudah boleh mempercepat langkah.

2. Praktikkan teknik pernapasan

Pernapasan yang salah saat lari bisa menyebabkan Anda sesak napas. Pernapasan yang terlalu dangkal tidak akan efektif untuk pertukaran udara. Anda dapat melakukannya dengan mencoba bernapas dalam-dalam pada posisi diam. 

Mulailah dengan menenangkan diri, lalu tarik napas sepenuhnya, kemudian turunkan bahu Anda secara perlahan sambil menghembuskan napas. 

Ketika Anda mengeluarkan napas dalam-dalam dengan memaksa udara keluar dari paru-paru diikuti oleh tarikan napas yang dalam, itulah yang dinamakan dengan pernapasan perut yang ditandai dengan perut Anda bergerak naik dan turun. 

Untuk merasakan pergerakan tersebut, Anda tidak perlu memegang perut Anda. Jika Anda merasakan perut Anda naik dan turun, itu berarti Anda telah bernapas dengan benar.

3. Berlari di ruangan

Cobalah untuk berlari di dalam ruangan menggunakan treadmill. Jika Anda mengidap Asma atau alergi, maka berlari di dalam lingkungan dengan iklim yang terkontrol dapat mengurangi gejala-gejala alergi karena suhu yang diakibatkan oleh suhu rendah, suhu lembab, ataupun penyebab lainnya.

4. Gabungkan berjalan dan berlari

Ketika sedang berlari, Anda bisa beristirahat untuk berjalan sejenak untuk memulihkan stamina dan membantu Anda bernapas kembali. 

Anda bisa membuat jadwal interval untuk berjalan sebelum terengah-engah, atur juga waktu interval berlari selama 5 menit dan berjalan selama 1 menit, lalu ulangi kembali urutan tersebut. Anda dapat melihat apakah hal tersebut dapat membantu mengurangi sesak napas.

5. Berjalan dengan langkah panjang

Berjalan dengan langkah yang panjang akan membuat Anda melangkah lebih jauh dengan usaha minimal. Gerakan ini juga dapat mengurangi  tuntutan yang berhubungan dengan sistem pernapasan Anda. 

Mungkin Anda tidak sadar bahwa irama napas Anda mengikuti gerakan langkah Anda saat berjalan. Bernapas teratur saat Anda melangkah, memungkinkan Anda untuk tidak kehabisan napas.

6. Bernapas melalui mulut

Banyak yang menyarankan untuk menerapkan sistem pernapasan melalui hidung agar dapat mengontrol aliran udara. Akan tetapi, ketika berlari, tubuh akan membutuhkan asupan oksigen yang lebih besar dari volume oksigen yang masuk melalui hidung. 

Sehingga bernapas atau menghirup udara melalui mulut bisa jadi solusi terbaik.

7. Lari dengan kecepatan tepat

Cobalah berjalan pada kecepatan dimana Anda masih bisa bernapas dengan mudah.  Anda bisa menggunakan tes bicara untuk mengetahui kecepatan yang sesuai dengan Anda. Anda harus dapat berbicara dengan lancar tanpa terengah-engah. 

Jika Anda tidak melakukannya, maka Anda harus mengurangi kecepatan Anda.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
12 Tips for Safely Running With Asthma. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/tips-to-keep-running-with-asthma-200591)
How to Run Without Getting Tired or Winded. Verywell Fit. (https://www.verywellfit.com/how-to-run-without-getting-tired-or-breathing-heavy-2911281)
Exercise-Induced Asthma: Symptoms, Treatments, Prevention, and Causes. WebMD. (https://www.webmd.com/asthma/guide/exercise-induced-asthma#1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app