Ingin Memasang IUD Untuk Hindari Kehamilan? Pertimbangkan Beberapa Hal Penting Ini

Ada dua jenis kontrasepsi IUD yaitu tertutup dengan tembaga sedangkan jenis lainnya mengeluarkan hormon progesteron.Nah, sebelum Anda memutuskan menggunakan alat KB IUD, sebaiknya pertimbangkan beberapa hal berikut ini!
Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 3, 2019 Waktu baca: 2 menit
Ingin Memasang IUD Untuk Hindari Kehamilan? Pertimbangkan Beberapa Hal Penting Ini

Setiap pasangan yang belum ingin memiliki keturunan, akan diberi saran untuk menggunakan alat KB yang tersedia dalam beragam jenis. Salah satunya alat KB yang terbukti efektif mencegah kehamilan adalah spiral atau IUD. 

Alat kontrasepsi IUD atau Intrauterine Device adalah plastik berbentuk T berukuran hampir menyerupai uang logam yang ditempatkan dalam rahim seorang wanita. Ada dua jenis kontrasepsi IUD yaitu tertutup dengan tembaga sedangkan jenis lainnya mengeluarkan hormon progesteron.

Nah, sebelum Anda memutuskan menggunakan alat KB IUD, sebaiknya pertimbangkan beberapa hal berikut ini!

Pengertian dari alat KB IUD

Sebelumnya, telah dibahas bahwa alat KB IUD ini berupa plastik seperti huruf T berukuran kecil yang diletakkan dalam rahim untuk menghindari kehamilan. Ada dua jenis alat KB IUD yaitu jenis lapis tembaga dan hormonal. Keduanya dibedakan atas dasar cara kerjanya.

IUD lapis tembaga bekerja dengan menghalangi sperma untuk masuk membuahi sel telur. sedangkan, IUD hormonal menyebabkan cairan serviks lebih kental sehingga sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim.

Keefektifan IUD dalam mencegah kehamilan

Seperti halnya alat KB lainnya, pada kondisi tertentu, bisa saja terjadi kehamilan. Nah, pada alat KB spiral ini, dapat bertahan sampai usia 5 hingga 10 tahun setelah pemasangan pda hari pertama. Setelah itu, maka fungsinya tidak akan optimal lagi, dan disarankan untuk mengganti yang baru. 

Namun, pasangan mana sih tidak ingin memiliki keturunan dalam jangka waktu lama?

Dibandingkan alat KB lain, IUD memiliki keefektifan hingga 99 persen untuk menghindari kehamilan. Dari 100 wanita, dipastikan hanya 1 yang mengalami kebobolan setelah berhubungan dengan alat KB ini.

Prosedur pemasangan KB spiral

Tentunya, pemasangan KB spiral ini hanya bisa dilakukan oleh dokter dalam waktu beberapa menit saja. Sebelum pemasangan, Anda akan diberi obat pereda rasa nyeri demi mengurangi rasa sakit selama proses pemasangan. Pemasangan KB IUD dapat dilakukan kapan saja. 

Namun, sangat disarankan bagi wanita yang sudah pernah hamil sebelumnya. Sedangkan, bagi wanita yang belum pernah hamil, tidak dianjurkan karena lebih rentan mengalami rasa sakit hingga kram akibat pemasangan IUD.

Bahaya, apakah IUD dapat lepas sendiri?

Setiap alat kontrasepsi pasti memiliki risiko pemakaian. Begitupula pada pemasangan IUD yang berisiko dapat lepas sendiri. Namun, persentase hal ini terjadi hanya kecil sekali dan langka ditemukan. 

Pada umumnya, alasan IUD dapat lepas sendiri karena pemasangan yang tidak tepat atau pasien dalam kondisi tegang saat proses pemasangan sehingga posisinya tidak normal. Untuk menghindari hal ini, pada tahun pertama, disarankan untuk pergi ke dokter demi mengetahui posisi KB spiral tersebut.

Benarkan IUD dapat bergeser posisi?

Ya, bahkan dalam beberapa kasus, KB spiral dapat lepas sendiri. Namun, jangan khawatir, KB spiral yang bergeser dari posisi semula memberikan tanda abnormal yang dapat Anda rasakan. Bahkan, kondisi ini akan memberikan rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual. 

Bagi Anda yang mengalami hal ini, disarankan untuk segera pergi ke dokter demi pengembalian posisi semula.

Dapatkah IUD dilepas kapan saja?

Ya, alat kontrasepsi ini dapat dilepas kapan saja, bahkan sebelum masa akhir pemakaian IUD berakhir. Namun, perlu Anda ingat, bahwa pelepasan IUD ini hanya diperbolehkan untuk dokter saja. Setelah dilepas, wanita akan merasakan kram hingga pendarahan pada bagian vagina selama 1 hingga 2 hari. 

Kalaupun sudah mantap tidak ingin hamil lagi, IUD harus diganti secara teratur setelah masa pemakaiannya sudah berakhir.


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Carusi DA, et al. Intrauterine contraceptive device: Insertion and removal. https://www.uptodate.com/contents/search.
Melmed S, et al. Hormonal contraception. In: Williams Textbook of Endocrinology. 13th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2016. https://www.clinicalkey.com.
Lobo RA, et al. Family planning. In: Comprehensive Gynecology. 7th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2017. https://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app