Ibu Rentan Sakit Gigi Saat Hamil

Dipublish tanggal: Agu 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Ibu Rentan Sakit Gigi Saat Hamil

Ketika Anda hamil, mungkin Anda akan menghindar dari asap rokok, tidak mengkonsumsi alkohol, atau beberapa makanan lain yang mungkin membahayakan janin Anda. 

Anda berusaha menjaga kandungan sebaik mungkin. Namun, banyak yang tidak mengetahui bahwa saat hamil, seorang ibu sangat rentan mengalami penyakit gigi dan gusi. Tetapi, mengapa hal ini dipersoalkan? 

Penyakit gusi seperti radang gusi dan sakit gigi mungkin terlihat sepele dan biasa saja. Akan tetapi, ternyata penyakit ini dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. 

Oleh karena itu, penyakit gusi adalah suatu penyakit yang perlu ditangani dengan cepat ketika terjadi pada ibu hamil. Lalu, apa yang menjadi penyebab ibu hami mengalami penyakit gusi? 

Dan apa dampaknya terhadap janin dalam kandungan? Cek penjelasannya di bawah ini! 

Mengapa ibu hamil rentan mengalami saki gigi? 

Dalam masa kehamilan, jumlah hormon progesteron yang diproduksi salam tubuh meningkat hingga 10 kali lipat dari biasanya. 

Meningkatnya kadar hormon ini memicu terjadinya sakit gigi saat hamil. Terlebih lagi, radang dan pembengkakan pada gusi sering menyerang ibu hamil. 

Persatuan Dokter Gigi Indonesia memberikan data yang menunjukkan bahwa gingvitis meruapakan salah satu penyakit yang sering menyerang ibu hamil. 

Penyakit ini biasanya terjadi ketika sang ibu mulai menginjak bulan kedua masa kehamilan dan akan memuncak sekitar bulan ke delapan. 

Radang gusi termasuk infeksi mulut yang dialami terjadi karena adanya bakteri yang menyebabkan gusi akan membengkak dan mudah berdarah. Apabila tidak segera diobati, radang gusi atau gingvitis bisa menyebar ke area mulut yang lain. 

Bakteri yang tumbuh dalam mulut juga dipengaruhi oleh meningkatnya kadar hormon progesteron pada, sehingga ibu hamil sangat berisiko mengalami penyakit gusi dan gigi. 

Selain itu, saat hamil, pH air liur Anda akan berbeda dengan biasanya. Ibu hamil memiliki pH air liur yang lebih asam sehingga apabila tidak dibersihkan dengan baik, maka bakteri akan berkembang biak dengan cepat karena menyukai lingkungan yang asam. 

Selain faktor hormon dan air liur, ibu hamil rentan mengalami penyakit gigi juga karena terjadi perubahan pada sistem kekebalan tubuh. 

Hal ini mengakibatkan tubuh ibu hamil jadi kurang kuat untuk melawan bakteri penyebab gingvitis dan sakit gigi yang dialami. 

Apa dampak sakit gigi dan mulut pada ibu hamil? 

Seperti yang sudah dijelaskan, gangguan gigi dan mulut seperti radang gusi dan sakit dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan janin dalam kandungan. 

Infeksi bakteri penyebaba sakit gigi bahkan dapat membahayakan janin. Ibu hamil yang mengalami sakit gigi dapat membuat janin keguguran, lahir secara prematur, dan berat badan rendah saat dilahirkan. 

Hal tersebut telah dibuktikan dengan adanya penelitian yang dilakukan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology menemukan adanya kasus radang gusi yang membahayakan janin. 

Kasus dalam penelitian ini terjadi pada wanita yang berusia 35 tahun, ia melahirkan bayi tak bernyawa di minggu 39 kehamilannya. 

Para ahli yang menelusuri kasus ini menemukan bahwa bayi lahir dengan kondisi tak bernyawa karena adanya bakteri penyebab radang gusi yang masuk ke dalam aliran darah, paru-paru, dan juga perut bayi. Kondisi ini yang diduga sebagai penyebab kematian sang bayi. 

Bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut saat hamil 

Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu cara untuk menghindari berbagai risiko berbahaya yang dapat menyerang Anda sebagai ibu hamil, dan juga janin yang ada dalam kandungan. 

Oleh karena itu, Anda bisa mengikuti beberapa cara dibawah ini untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut saat hamil. 

  1. Rajinlah menyikat gigi dua kali dalam sehari dengan menggunakan sikat gigi yang yang berbulu lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride 
  2. Gunakanlah dental floss untuk membersihkan gigi Anda agar sisa-sisa makanan disela-sela gigi dapat terangkat dengan baik
  3. Gunakan obat kumur yang tidak mengandung alkohol setelah menyikat gigi 
  4. Kunyahlah permen karet yang mengandung xylitol 2 sampai 3 kali sehari untuk mengurangi plak di gigi 
  5. Bersihkan lidah Anda dengan cara disikat agar terlepas dari bakteri dan sisa makanan yang terjebak pada permukaan lidah 
  6. Kunjungilah dokter gigi Anda secara rutin untuk memeriksakan dan melakukan pengangkatan karang gigi apabila di perlukan
  7. Berkumurlah dengan baking soda untuk membersihkan gigi dari asam yang naik ke perut saat terjadi morning sickness 
  8. Batasilah asupan makanan dan minuman yang mengandung gula 

13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app