Hamil Muda Ingin Rutin Olahraga Lari? Berikut Tips Amannya

Meskipun olahraga lari bagus untuk kehamilan, namun anda perlu memperhatikan beberapa tips berikut agar kehamilan anda tetap sehat dan tidak terganggu meskipun berolahraga lari.
Dipublish tanggal: Jul 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 28, 2019 Waktu baca: 2 menit
Hamil Muda Ingin Rutin Olahraga Lari? Berikut Tips Amannya

Hamil bukan menjadi penghalang bagi wanita untuk tetap berolahraga. Sebab berolahraga saat hamil memiliki banyak manfaat, terutama saat hamil muda. Selama ini mungkin banyak wanita hamil yang takut berolahraga saat hamil muda. 

Padahal dengan rutin berolahraga saat hamil muda dapat membantu mencegah terjadinya bayi lahir prematur dan memperlancar proses persalinan. Ibu hamil yang rutin berolahraga juga bisa melahirkan anak-anak yang cerdas.

Karena itulah sangat dianjurkan bagi ibu hamil supaya rajin berolahraga termasuk olahraga lari. Idealnya olahraga lari dilakukan mulai trimester pertama atau sebelumnya. Supaya kandungan tetap aman maka dalam artikel ini akan dijelaskan tips aman rutin olahraga lari saat hamil muda.

Tips aman olahraga lari saat hamil muda

Meskipun olahraga lari bagus untuk kehamilan, namun anda perlu memperhatikan beberapa tips berikut agar kehamilan anda tetap sehat dan tidak terganggu meskipun berolahraga lari.

1. Persiapkan mental

Memasuki minggu pertama masa kehamilan biasanya perubahan pada tubuh belum begitu terlihat tetapi sebetulnya perubahan tersebut memang ada. Biasanya Anda akan merasakan hal yang berbeda dari diri Anda dibandingkan saat sebelum hamil. 

Ketika belum hamil Anda bisa berlari sejauh 10 kilometer setiap pagi. Tetapi dalam kondisi hamil anda akan mengalami morning sickness yang membuat mood anda mudah berubah. Perubahan mood tersebut sangat mempengaruhi aktivitas harian anda terutama untuk berolahraga.

Hal inilah yang membuat rutinitas lari menjadi berkurang hingga setengah dari sebelum hamil. Anda tak perlu khawatir karena kondisi ini masih normal. Memasuki trimester pertama biasanya efek samping dari kehamilan bisa terjadi kapan saja sehingga lebih baik anda selalu mengikuti keinginan tubuh Anda.

2. Jangan terlalu memaksakan diri

Saat hamil muda sebaiknya jangan terlalu memaksakan tubuh anda untuk beraktivitas termasuk berolahraga lari. Cara yang tepat untuk berolahraga saat hamil muda adalah dengan berjalan kaki selama 10 menit kemudian berlanjut lari ketika Anda menginginkannya. 

Namun saat Anda berlari dan ingin beristirahat sebaiknya segera istirahatkan tubuh Anda. Jangan memaksakan tubuh Anda untuk olahraga lari saat hamil meskipun Anda mampu melakukannya. 

Untuk membatasi diri Anda saat berlari maka lakukan tes sederhana dengan berbicara normal tanpa terengah-engah saat berlari. Tapi jika Anda mulai terengah-engah sebaiknya segera lambatkan lari Anda dan beristirahatlah.

3. Tetap minum

Biasanya ibu hamil lebih sering buang air kecil. Supaya kondisi tubuh tetap fit maka upayakan tubuh selalu terhidrasi terutama saat sedang hamil. Saat anda mengeluarkan energi ekstra seperti saat berlari maka Anda akan membutuhkan lebih banyak cairan tubuh untuk mengganti yang hilang. 

Minum yang banyak tidak hanya untuk kesehatan anda tetapi juga untuk bayi. Untuk itulah saat mengandung Anda membutuhkan asupan cairan dua kali lebih banyak. Sehingga ketika sebelum, selama maupun setelah berlari Anda harus tetap minum.

4. Waspada pada tanda-tanda yang mengkhawatirkan

Berolahraga lari ketika hamil mudah memang memiliki banyak manfaat. Tetapi Anda juga harus waspada jika mulai muncul dampak yang buruk dibandingkan dampak yang bagus untuk kehamilan Anda. Saat trimester pertama memang terjadi banyak perubahan di dalam tubuh ibu hamil. 

Maka tak heran jika setelah berlari kemungkinan akan terjadi sakit kepala, pusing, perdarahan vagina maupun nyeri dada. Bila terjadi hal demikian sebaiknya segera periksakan kehamilan Anda ke dokter.

5. Terbuka pada dokter

Masing-masing ibu hamil biasanya akan mengalami hal-hal yang berbeda. Dokter merupakan satu-satunya yang mengerti apa yang terbaik untuk kehamilan Anda. 

Untuk itulah bicarakan secara terbuka dan apa adanya pada dokter mengenai rutinitas lari maupun apapun yang Anda rasakan ketika lari lalu ikutilah anjuran dari dokter.



5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Running While Pregnant: Expert Tips to Stay Safe. Parents. (https://www.parents.com/pregnancy/my-body/fitness/running-while-pregnant/)
Running in pregnancy 'doesn’t raise risk' of premature birth. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/news/pregnancy-and-child/running-pregnancy-doesnt-raise-risk-premature-birth/)
Running Habits of Competitive Runners During Pregnancy and Breastfeeding. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4332642/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app