Gigi Ompong Saat Lansia

Dipublish tanggal: Agu 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Gigi Ompong Saat Lansia

Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang penting. Karena fungsinya yang dapat memudahkan Anda dalam mengunyah makanan, membuat Anda lebih percaya diri jika gigi putih bersih sehat dan lain-lain. 

Namun, semakin bertambahnya usia, gigi akan berkurang kekuatannya dan bisa mengakibatkan kasus gigi ompong, terutama pada lanjut usia atau lansia

Iklan dari HonestDocs
Pembersihan Karang Gigi dan Polishing 1 Kali di AM Dental Care

Pembersihan karang gigi dilakukan untuk seluruh permukaan gigi baik rahang atas maupun rahang bawah. Pada beberapa pasien yang tidak tahan sakit terkadang membutuhkan anestesi (bius) lokal, biaya anestesi tidak termasuk pada paket ini. Paket ini tidak termasuk tindakan pemutihan gigi maupun tindakan medis lainnya. Tidak ada limit untuk pembelian

Apakah penyebabnya ? Bagaimana pula cara mencegah gigi ompong ? Berikut ini adalah ulasan lengkapnya.

Gigi mulai ompong ketika lansia pada umur...

Ketika Anda menanyakan hal ini, sebenarnya tidak ada patokan khususnya. Karena gigi bukanlah organ mati yang bisa rontok atau lepas sendiri seiring bertambahnya tua usia Anda. 

Hampir semua lansia mengalami gigi ompong, namun ada juga beberapa yang masih memiliki banyak gigi walau sudah lansia.

Sebenarnya, gigi adalah bagian tubuh yang bisa bertahan hingga seumur hidup Anda. Jadi jangan beranggapan bahwa mengalami gigi ompong adalah hal wajar yang terjadi ketika usia lanjut. 

Gigi yang dirawat sejak dini akan lebih sehat dan bisa bertahan kuat hingga Anda usia lanjut. Jika tidak dirawat sejak kecil, Anda tentu saja bisa mengalami kasus gigi ompong meskipun di usia dini seperti remaja atau usia dewasa.

Kesimpulannya adalah bahwa penyebab terjadinya gigi ompong bukanlah usia, namun terdapat beberapa faktor lain seperti :

Iklan dari HonestDocs
Pembersihan Karang Gigi dan Polishing 1 Kali di AM Dental Care

Pembersihan karang gigi dilakukan untuk seluruh permukaan gigi baik rahang atas maupun rahang bawah. Pada beberapa pasien yang tidak tahan sakit terkadang membutuhkan anestesi (bius) lokal, biaya anestesi tidak termasuk pada paket ini. Paket ini tidak termasuk tindakan pemutihan gigi maupun tindakan medis lainnya. Tidak ada limit untuk pembelian

Trauma gigi

Misalnya jika Anda terjatuh, atau mengalami pukulan keras di area wajah sekitar pipi dan rahang. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan gigi yang mengharuskan gigi dicabut atau gigi menjadi terlepas dan ompong.

Kondisi medis tertentu

Terdapat beberapa kondisi medis tertentu yang mengakibatkan terjadinya gigi ompong terutama di usia lanjut, yaitu seperti penyakit diabetes, osteomielitis, tekanan darah tinggi (hipertensi), rematik, serta penyakit autoimun.

Penyakit gusi

Penyakit gusi atau yang juga disebut dengan nama periodontitis merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya gusi ompong, terutama di usia lanjut. Mengapa ? 

Karena pada usia lanjut, plak gigi lebih mudah terbentuk yang kemudian dapat mengakibatkan risiko kerusakan pada gigi. 

Apalagi jika kebersihan gigi dan mulut kurang terjaga dengan baik. Kerusakan gigi yang parah akan menyebabkan timbulnya periodontitis ini dan menjadikan gigi di usia lanjut lebih mudah copot atau tanggal. Maka gigi menjadi ompong.

Bagaimana cara mencegah gigi ompong di usia lanjut ?

Anda tidak perlu khawatir, karena gigi ompong di usia lanjut dapat dicegah dengan beberapa cara sebagai berikut misalnya :

  • Gosoklah gigi Anda minimal sebanyak dua kali sehari, yaitu setiap pagi dan malam hari sebelum Anda tidur. Anda juga dapat menggunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride;
  • Lakukanlah menyikat gigi dengan cara yang tepat. Jangan menekannya terlalu keras karena dapat menyebabkan gusi terluka atau bahkan robek. Selain itu, juga dapat merusak dan mengikis lapisan enamel gigi yang nantinya bisa menyebabkan gigi Anda menjadi lebih sensitif dan rentan copot atau tanggal;
  • Sebelum Anda menggosok gigi, ada baiknya Anda lakukan flossing dengan menggunakan dental flossing (benang tipis yang digunakan untuk membersihkan sisa-sisa makanan dan plak di area tepi atau sela-sela gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi biasa). Flossing juga dapat mengurangi bau nafas dan risiko penyakit gusi yang mungkin terjadi karena adanya tumpukan plak pada gigi. Lakukan flossing minimal sebanyak satu kali setiap harinya;
  • Kurangilah konsumsi makanan dan minuman yang manis-manis. Tidak perlu menghilangkan seluruhnya, hanya batasi saja konsumsi keseharian Anda;
  • Menurut American Dental Association, obat kumur dengan kandungan antiseptik serta antibakteri di dalamnya akan membantu Anda mengurangi risiko penyakit gusi akibat plak dan bakteri yang tertumpuk pada permukaan gigi Anda. Untuk itu, lakukanlah dengan rutin berkumur menggunakan obat kumur gigi dengan kandungan tersebut minimal sebanyak satu hingga dua kali setelah Anda menyikat gigi;
  • Hentikan kebiasaan merokok Anda, karena kandungan tembakau di dalam rokok dapat memicu peningkatan risiko terkena penyakit gusi bahkan kanker mulut. Selain itu juga akan menyebabkan gigi Anda berubah warna menjadi lebih kuning dan warna bibir menjadi hitam; terakhir adalah
  • Periksalah ke dokter gigi secara rutin setiap enam bulan sekali untuk mengecek kondisi kesehatan gigi dan mulut Anda.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tchabong, Alvine & Agbor, Michael & Tchoukoua, Serge & Sekele, Jean-Paul & Ntumba-Mulumba, Hubert & Anselme Michel, Yawat Djogang. (2019). ASSESSING THE QUALITY OF LIFE IN TOOTHLESS ADULTS IN NDÉ DIVISION (WEST-CAMEROON). 3. 07-21.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/336769836_ASSESSING_THE_QUALITY_OF_LIFE_IN_TOOTHLESS_ADULTS_IN_NDE_DIVISION_WEST-CAMEROON)
Tooth Loss in Seniors. National Institute of Dental and Craniofacial Research. (https://www.nidcr.nih.gov/research/data-statistics/tooth-loss/seniors)
Dental Care: Q&A for older adults.. WebMD. (https://www.webmd.com/oral-health/guide/senior-dental-care-faq#1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app