Waspadai Gejala Diabetes Melitus atau Kencing Manis

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mei 20, 2019 Waktu baca: 3 menit
Waspadai Gejala Diabetes Melitus atau Kencing Manis

Diabetes melitus atau kencing manis merupakan salah satu penyakit yang menakutkan dan banyak terjadi, namun tidak semua orang mengetahui gejalanya, terutama gejala dini diabetes melitus. Itulah sebabnya banyak pasien datang berobat ketika sudah terdapat komplikasi, atau diabetes yang kondisinya sudah parah.

Padahal mengetahui gejala kencing manis secara dini akan dapat membantu keberhasilan dalam mengontrol gula darah agar tetap terjaga dalam level yang normal dan tentunya dapat mencegah timbulnya komplikasi yang berbahaya.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan Gula Darah (Diabetes) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket gula darah (diabetes) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Mungkin Anda sudah tahu, diabetes melitus atau kencing manis adalah sebuah penyakit dimana kadar gula (glukosa) dalam darah meningkat di atas nilai normal. Gula yang berlebihan inilah yang menimbulkan masalah sehingga memunculkan gejala-gejala diabetes melitus yang dapat kita amati.

Gejala yang muncul akan bervariasi tergantung kadar gula, yakni semakin tinggi kadar gula darah semakin berat gejalanya. Dan, secara umum inilah gejala diabetes melitus atau kencing manis yang harus kita waspadai:

Gejala Diabetes Melitus atau Kencing Manis yang mudah dikenali:

1. Sering Haus dan Buang Air Kecil

Peningkatan kadar glukosa darah menyebabkan peningkatan ekskresi glukosa oleh ginjal. Glukosa memiliki sifat hidrofilik atau menarik air sehingga pasien diabetes akan mengalami gejala sering buang air kecil.

Karena banyak air yang terbuang, maka tubuh akan mereponnya dengan peningkatan rasa haus. Sering Buang air kecil sering kali dikeluhkan ketika malam hari saat tidur, pasien akan terbaangun beberapa kali dalam semalam karena kebelet kencing.

2. Sering lapar dan kelelahan

Kelelahan dan penurunan berat badan juga terkait dengan hiperglikemia (glukosa darah tinggi). Tanpa adanya insulin seperti Diabetes Mellitus tipe 1, atau Penurunan Insulin pada diabetes tipe 2, Glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel, padahal glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel, sehingga sel-sel tubuh akan kekurangan energi yang membuat penderita akan mudah lelah, lemas dan berat badan cendrung turun.

3. Penurunan Berat Badan

Glukosa pada penderita Diabetes Mellitus tinggi dalam darah dan rendah dalam jaringan atau sel. Ketika glukosa dalam jaringan tubuh dan sel rendah maka tubuh akan merespon dengan membentuk tambahan glukosa dari cadangan glukosa yaitu otot dan lemak (proses ini disebut lipolisis dan glikogenolisis).

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Ketika cadangan glukosa diambil dari otot dan lemak maka massa otot dan lemak akan berkurang. Akibatnya penderita akan mengalami penurunan berat badan. Penurunan berat badan ini bersifat patologis karena nantinya glukosa dalam darah akan bertambah tinggi sehingga semakin memperparah penyakit Diabetes Mellitus hingga muncul komplikasi.

4. Kulit Kering, gatal

Sel-sel kulit normal membutuhkan gamma-linolenat (GLA) yang diproduksi tubuh melalui proses metabolisme yang kompleks. Pada orang tua dan penderita diabetes, proses ini terganggu sehingga produksinya menurun bahkan kurang. Sebagai akibatnya kulit menjadi sangat kering dan gatal kronis (berlangsung lama). Apalagi dapat diperparah oleh sabun, mandi air panas, deterjen, dan kondisi lingkungan terutama di musim dingin.

5. Penglihatan kabur

Gejala Diabetes juga mempengaruhi mata. Lagi-lagi penyebabnya adalah glukosa darah yang tinggi. Glukosa yang tinggi akan meningkatkan proses aterosklerosis yang membuat pembuluh darah menebal.

Sebenarnya hal ini juga terjadi di berbagai organ tubuh, namun biasanya dimulai pada retina mata, ginjal dan jantung; akhirnya beberapa pembuluh darah tersumbat dan mati dan yang tersisa menjadi bocor yang memungkinkan darah dan lemak merembes keluar dari pembuluh darah yang rusak.

Hal ini membuat retina berdarah dan membengkak yang menyebabkan penglihatan kabur. Dalam beberapa kasus, diabetes juga dapat menyebabkan kebutaan total.

Kesemutan dan rasa baal pada kaki dan tangan Ini merupakan salah satu Gejala Diabetes yang sering muncul, bahkan sering pertama kali dikeluhkan. Secara normal, tangan dan kaki kita dipasok oleh Neuron (sel saraf).

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Namun, karena pembuluh darah diabetes menjadi tebal, akibatnya pasokan darah ke neuron menurun sehingga mempermudah kerusakan atau degenerasi serabut saraf perifer (saraf tepi) seluruh tubuh yang sering menyebabkan kurangnya rasa (baal) pada kaki dan tangan yang seringkali disertai rasa kesemutan. Jika yang terserang adalah serabut saraf motorik maka akan menyebabkan kelemahan otot.

Luka yang lambat menyembuh atau sering terjadi infeksi Bakteri suka suka dengan gula, oleh karena itu Diabetes mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan melawan infeksi. Infeksi saluran kemih dan infeksi jamur vagina bisa menjadi masalah khusus bagi perempuan.

Beberapa orang mungkin mengalami hanya beberapa gejala diabetes yang tercantum di atas. Sekitar 50 persen orang dengan diabetes tipe 2 malah tidak mengalami gejala apapun dan tidak tahu bahwa mereka memiliki diabetes melitus.

Oleh karena itu cek gula darah secara rutin sesuai petunjuk dokter, dan berkonsultasilah jika anda mengalami salah satu atau beberapa gejala diabetes di atas.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app