HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Gaya Renang yang Aman untuk Penderita Saraf Kejepit

Dipublish tanggal: Agu 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 25, 2020 Waktu baca: 3 menit
Gaya Renang yang Aman untuk Penderita Saraf Kejepit

Saraf kejepit atau dalam istilah medis disebut dengan hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan suatu keadaan dimana terjadi penonjolan pada diskus intervertebralis ke dalam kanalis vertebralis (protrusi diskus) atau ruptur pada diskus vertebrata yang diakibatkan oleh menonjolnya nukleus pulposus yang menekan anulus fibrosus yang menyebabkan kompresi pada saraf, terutama banyak terjadi di daerah lumbal dan servikal sehingga menimbulkan adanya gangguan neurologi (nyeri punggung) yang didahului oleh perubahan degeneratif pada proses penuaan.

Perawatan konservatif untuk HNP termasuk penggunaan obat anti nyeri, terapi fisik, suntikan kortikosteroid dan lain-lain. Biasanya pada penderita saraf kejepit, aktivitas fisik yang berat harus dibatasi dan lebih disarankan istirahat di tempat tidur. 

Selain penggunaan obat-obatan dan beristirahat, aktivitas fisik lainnya yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada saraf kejepit yaitu dengan berenang.

Olahraga seperti berenang diketahui aman dilakukan untuk orang yang mengalami saraf kejepit. Namun, gerakan renang seperti apa yang aman dilakukan? Berikut penjelasannya.

Manfaat berenang untuk penderita Saraf Kejepit

Berenang, seperti bentuk lain dari aktivitas aerobik berdampak rendah (low impact aerobic activity), dapat menjadi bagian dari rencana pengobatan konservatif untuk saraf kejepit di daerah pinggang. 

Selain terapi fisik, berenang dapat membantu memperkuat otot-otot yang menopang tulang belakang dan memperkuat area di sekitar saraf yang terjepit. Saat berenang nyeri pada saraf yang kejepit akan berkurang, dan daerah yang cedera diharapkan dapat sembuh secara alami.

Gaya Renang yang Aman untuk Penderita Saraf Kejepit

Pada dasarnya, tidak ada gaya renang yang betul-betul aman dan ampuh untuk penderita saraf kejepit. Akan tetapi, gaya renang yang tidak banyak melibatkan gerakan punggung dinilai lebih aman bagi tulang punggung. Berikut gaya renang yang aman dilakukan untuk orang yang mengalami saraf kejepit:

Renang Gaya Bebas

Gaya bebas merupakan berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sedangkan kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. 

Gaya bebas merupakan gaya berenang yang paling cepat dibandingkan gaya-gaya yang lainnya.

Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan.

Renang Gaya Punggung

Gaya punggung merupakan gaya berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. 

Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung. 

Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan.

Gerakan renang yang harus dihindari

Namun, bagi penderita saraf kejepit sebaiknya menghindari renang dengan gaya kupu-kupu karena hanya dapat memperburuk kondisi saraf yang kejepit. Renang gaya kupu-kupu, sebagian besar digunakan dalam kompetisi renang karena membutuhkan kekuatan lebih daripada gerakan renang yang lainnya.

Renang gaya kupu-kupu merupakan salah satu gaya berenang dimana posisi dada menghadap ke permukaan air. Kemudian kedua belah lengan ditekan ke bawah secara bersamaan dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. 

Sedangkan untuk kedua belah kaki menendang ke bawah secara bersamaan dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. 

Untuk mengambil nafas hal yang dilakukan adalah udara dihembuskan dengan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.

Oleh karena itu, untuk Anda yang mengalami saraf kejepit sebaiknya hindari gerakan renang yang dapat memperburuk kondisi saraf Anda. Untuk menghindari memburuknya gejala saraf kejepit, bagi perenang yang pemula sebaiknya lakukanlah gerakan renang didampingi oleh pelatih renang atau orang yang ahli dalam bidangnya.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Safety Tips: Swimming (for Teens). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/en/teens/safety-swimming.html)
Swimming Training Reduces Neuroma Pain by Regulating Neurotrophins. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5757647/)
Swimming Exercise in the Acute or Late Phase after Sciatic Nerve Crush Accelerates Nerve Regeneration. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3159303/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app