Hernia Nukleus Pulposus - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 2, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Hernia Nukleus Pulposus adalah kelainan yang terjadi di tulang belakang dan saraf. Hernia Nukleus Pulpsus terjadi karena pecahnya Anulus Fibrosus di Diskus Invertebralis. Anulus Fibrosus yang pecah menimbulkan tekanan pada Nukleus pulposus dan menyebabkan terjadinya penekanan pada saraf sekitar. Hernia nukleus pulposus yang terjadi di tulang belakang menyebabkan rasa nyeri punggung dan menganggu aktivitas sehari-hari.


Herniasi adalah penonjolan pada organ akibat suatu kelainan medis. Nukleus Pulposus sendiri terdapat di dalam Diskus Invertebralis yang merupakan cairan berserat yang berfungsi menjaga kelenturan dan mengurangi benturan di tulang belakang.

Pada Hernia Nukleus Pulposus, penonjolan terjadi akibat pecahnya Anulus Fibrosus yang disebabkan oleh beberapa faktor. Hernia Nukleus Pulpsu sering terjadi pada tulang belakang setinggi lumbar 4, lumbar 5, dan sakrum 1. Penonjolan yang besar menimbulkan penekanan saraf spinal yang beresiko menimbulkan gangguan Neurologis.

Beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya Hernia Nukleus Pulposus antara lain:

  • Penuaan
  • Faktor usia menjadi penyebab utama terjadi pada hampit 70% pasien dengan hernia nukleus pulposus. Semakin tua usia maka semakin banyak resiko muncul gangguan ini. Resiko palingg banyak terjadi pada usia 60 tahun keatas. Kondisi ini disebabkan hilangnya elastisitas diskus invertebralis dan memudahkan anulu fibrosus didalamnya untuk pecah.

  • Trauma
    Trauma berat yang menyerang tulang belakang seperti tabrakan, terjatuh dari tempat tinggi, dan akibat olahraga berat.
  • Aktivitas
  • Aktivitas yang berat setiap hari yang mengandalkan tulang punggung seperti memanggul barang atau posisi yang salah saat mengangkat barang dapat beresiko terjadinya kelainan tersebut. Penyebab ini paling sering terjadi pada pria karena aktivitas fisik yang dilakukan.

Berkaitan dengan beratnya gejala, trauma herniasi pada Nukleus Pulposus dibagi menjadi 4 stadium dari ringan hingga berat antara lain:

  • Protusi Diskus Intervertebralis
  • Proplaps Diskus Intervertebralis
  • Ekstrusi Diskus Intervertebralis
  • Sekuestrasi Diskus Intervertebralis

Gejala Hernia Nukleus Pulposus

Gejala utama yang timbul pada penyakit hernia nukleus pulposus yaitu:

  • Nyeri keluhan pertama yang terjadi pada penderita Hernia Nukleus Pulposus adalah nyeri yang terletak di punggung bawah. Nyeri dapat terasa lama, semakin menjalar, dan sangat menganggu aktivitas sehari-hari
  • Spasme ototrasa nyeri di punggung bawah berlanjut pada otot-otot punggung yang terasa kaku
  • Gerakan terbatas gerakan punggung menjadi terbatas dan fleksibilitas di tulang belakang berkurang
  • Kesemutan kesemutan pada anggota gerak bawah dapat terjadi apabila timbul penekanan pada saraf akibat penekanan oleh Nukleus Pulposus yang pecah
  • Kelemahan Otot Akibat penekanan pada saraf yang terlibat akan menimbulkan kelemahan otot 

Diagnosis Hernia Nukleus Pulposus

Dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis untuk melihat letak kelainan saraf akibat penekanan dari nukleus pulposus. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Pemeriksaan sensoris pemeriksaan sensoris bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan sensor pada anggota gerak bawah seperti timbulnya baal dan kesemutan
  • Pemeriksaan motorik pemeriksaan motorik meliputi pemeriksaan anggota gerak bawah. Dokter meminta anda menggerakan kaki mulai dari paha hingga ujung jari kaki dan melihat apakah ada kelemahan otot setinggi anggota gerak bawah
  • Rontgen rontgen tulang belakang dilakukan untuk melihat adanya kerusakan struktur tulang belakang yang akurat. Pada hasil xray ditemukan adanya penyempitan celah diskusi
  • MRI MRI menjadi pemeriksaan yang paling tepat untuk penyakit ini. Pada MRI akan mengidentifikasi penyempitan dan penekanan saraf akibat tonjolan diskus
  • ELektromiografi pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi kerusakan saraf spinal

Penanganan Hernia Nukleus Pulposus

terdapat beberapa cara untuk menangani kelainan ini. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan terapi fisik atau fisioterapi dan penggunaan obat-obatan.

  • Fisioterapi
    Fisioterapi dengan basis TENS atau Trancutaneus Electrical Stimulation menggunakan aliran listrik yang bertujuan untuk merangsang nyeri pada punggung. Frekuensi pada terapi TENS diatur sesuai intensitas lokasi nyerinya.

  • Ultrasound Therapy
    Terapi Ultrasound menggunakan teknik penghangat dengan gelombang suara yang dapat menembus jaringan kulit. Dengan ultrasound ini akan mengurangi rangsang nyeri dan menyembuhkan jaringan.

  • Obat
    Terapi obat-obatan yang dapat diberikan antara lain obat analgetik seperti Ibuprofen, Diklofenak, dan Celecoxib. Obat pelemas otot untuk merenggangkan otot yang kaku, serta obat kortikosteroid untuk mengurangi peradangan Herniasi.

  • Operasi
    Operasi perlu dilakukan jika terjadi kebocoran parah nukleus pulposus yang menekan saraf secara kronis.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2019). What is a Herniated Cervical Disk? (https://www.webmd.com/pain-management/features/neck-pain)
Tidy, C. Patient (2016). Spinal Disc Problems. (https://patient.info/doctor/spinal-disc-problems-including-red-flag-signs)
Nall, R. Healthline (2016). Slipped Disc. (https://www.healthline.com/health/herniated-disk)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app