HNP (Saraf Terjepit): Gejala, Penyebab, Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 26, 2019 Waktu baca: 3 menit
HNP (Saraf Terjepit): Gejala, Penyebab, Pengobatan

Banyak orang yang mengalami sakit pinggang dan tungkai (paha hingga kaki) serta kelemahan pada anggota gerak bawah didiagnosis dengan HNP. Apa itu penyakit HNP? 

HNP adalah singkatan sari Herniasi Nukleus Pulposus (Herniated Nucleus Pulposus) artinya terdapat penonjolan inti dari bantalan tulang belakang yang menekan saraf dan mengakibatkan rasa sakit, kesemutan, dan kelemahan pada anggota gerak yang dipersarafi seperti punggung, pinggang, lengan atau tungkai.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health

Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Penyakit HNP dikenal di masyarakat kita sebagai "saraf kejepit", namun perlu diketahui bahwa istilah saraf kejepit tergolong umum karena saraf kejepit bukan hanya gejala penyakit HNP.

Gejala HNP

  • Nyeri menjalar ke lengan atau kaki. Jika HNP terjadi di punggung bawah atau lumbal, maka rasa sakit yang intens akan muncul di bokong, paha dan betis serta kaki. Jika HNP terjadi pada tulang belakang bagian leher, nyeri biasanya akan terasa paling intens di bahu dan lengan. Rasa sakit biasanya akan memburuk ketika batuk, bersin atau menggerakkan tulang belakang ke posisi tertentu.
  • Mati rasa atau kesemutan. Orang dengan HNP sering mengalami mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh yang disarafi oleh saraf yang terkena. Keluhan tersebut bisa terjadi bila terjadi tekanan pada saraf-saraf sensoris di tulang belakang.
  • Kelemahan. Otot yang disarafi oleh saraf yang terjepit cenderung melemah dari waktu ke waktu. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mudah tersandung, atau tidak kuat untuk mengangkat dan memegang barang. Kelemahan terjadi karena penekanan dari inti saraf motorik di sumsum tulang belakang.

Perlu Anda waspadai bila gejala di atas disertai dengan riwayat demam dan kehilangan berat badan berlebih, nyeri terus menerus pada malam hari, dan penggunaan obat-obatan steroid jangka panjang. Kemungkinan HNP dapat disingkirkan dan perlu dicari kembali penyebab pastinya.

Penyebab HNP

Penyebab umum HNP terkait dengan proses penuaan atau keausan yang disebut degenerasi bantalan antar tulang belakang atau diskus intervertebra. Seiring bertambahnya usia, diskus tulang belakang makin kehilangan kadar air. Hal ini mengakibatkan menurunnya fleksibilitas dan meningkatnya kerentanan tulang belakang untuk robek atau pecah.

Menggunakan otot-otot punggung saat mengangkat benda berat dapat menyebabkan HNP, contohnya saat membungkuk untuk mengangkat sesuatu. Jadi amannya gunakanlah otot paha dan betis saat mengangkat sesuatu. Peristiwa traumatis lainnya seperti jatuh atau pukulan ke tulang belakang jarang menyebabkan HNP.

Selain itu banyak faktor risiko yang menyebabkan HNP, antara lain:

  • Obesitas. Kelebihan berat badan menyebabkan tekanan tinggi pada diskus punggung bawah (HNP lumbal).
  • Pekerjaan. Jenis pekerjaan yang menuntuk kekuatan fisik memiliki risiko lebih besar dari masalah punggung. Contohnya gerakan mengangkat, menarik, mendorong, membungkuk ke samping dan memutar juga dapat meningkatkan risiko HNP.
  • Genetika. Faktor keturunan juga memiliki kecenderungan untuk menderita HNP.

Pengobatan HNP

Pengobatan utama HNP yaitu menghindari posisi yang menimbulkan rasa sakit, beberapa pengobatan lain NHP di antaranya :

Obat Saraf Terjepit (HNP)

  • Obat anti nyeri. Contohnya ibuprofen atau naproxen.
  • Narkotika. Jika intensitas nyeri lebih berat, mungkin dokter akan meresepkan narkotika, seperti kodein atau kombinasi oxycodone-acetaminophen untuk waktu yang singkat.
  • Obat anti kejang (anti convulsant) . Obat-obatan seperti gabapentin, duloxetine, tramadol dan amitriptyline sering membantu mengurangi rasa sakit akibat kerusakan saraf.
  • Pelemas otot. Relaksan otot dapat diresepkan jika terdapat kejang otot.
  • Suntikan kortison. Untuk mengurangi peradangan, kortikosteroid dapat diberikan melalui suntikan langsung ke daerah sekitar saraf tulang belakang.

Terapi HNP

  • Chriopactic. Suatu metode yang dilakukan oleh chiropractor (dokter atau fisioterapis) untuk melakukan latihan pada sumsum tulang belakang dengan menggunakan alat khusus.
  • Traksi. Hanya dilakukan apabila terdapat spasme otot yang bersifat akut
  • Stimulasi listrik. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) merupakan metode yang menggunakan gelombang listrik untuk mengurangi nyeri
  • Latihan fisik. Berenang dapat meningkatkan stabilitas dan fleksibilitas sendi

Bedah HNP

Beberapa penderita HNP akhirnya memerlukan pembedahan apabila pengobatan konservatif yang disebutkan sebelumnya gagal untuk mengobati gejala setelah 6 minggu. Operasi diperlukan terutama apabila pasien terus menerus mengalami mati rasa atau kelemahan, kesulitan berdiri atau berjalan, serta kehilangan kontrol kandung kemih.

Jika Anda mengalami gejala peyakit HNP seperti nyeri leher atau nyeri punggung bawah yang menjalar ke lengan atau kaki dan disertai mati rasa, kesemutan atau kelemahan, maka periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapat kepastian serta pengobatan yang sesuai.

 

7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Dimitrova A, Murchison C, Oken B. Acupuncture for the Treatment of Peripheral Neuropathy: A Systematic Review and Meta-Analysis. J Altern Complement Med. 2017;23(3):164-179. doi:10.1089/acm.2016.0155 (https://www.doi.org/10.1089/acm.2016.0155)
North American Spine Society. Specialized Nerve Tests. Treatments. (https://www.spine.org/KnowYourBack/Treatments/Assessment-Tools/Specialized-Nerve-Tests)
Iyer S, Kim HJ. Cervical radiculopathy. Curr Rev Musculoskelet Med. 2016;9(3):272-80. doi:10.1007/s12178-016-9349-4 (https://www.doi.org/10.1186/1710-1492-7-S1-S5)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app