Gangguan Komunikasi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 3, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apa penyebab gangguan komunikasi?

Gangguan komunikasi dapat mempengaruhi cara seseorang menerima, mengirim, memproses, dan memahami konsep. Gangguan ini juga dapat mengganggu keterampilan berbicara dan bahasa, serta kemampuan untuk mendengar dan memahami pesan.

Jenis-jenis gangguan komunikasi

Gangguan komunikasi dikelompokkan dalam beberapa kategori. Pertama adalah gangguan bahasa ekspresif yang membuat sulit berbicara. Dan gangguan bahasa reseptif-ekspresif campuran yang membuat sulit memahami bahasa dan berbicara.

Gangguan berbicara mempengaruhi suara Anda. Gangguan ini termasuk:

  • Gangguan artikulasi: mengubah atau mengganti kata-kata sehingga pesan lebih sulit dipahami.
  • Kelancaran berbicara: berbicara dengan kecepatan atau irama bicara yang tidak teratur.
  • Gangguan suara: memiliki nada atau volume bicara yang tidak normal.

Gangguan bahasa mempengaruhi cara Anda mengucapkan kata atau menulis. Gangguan ini mempengaruhi:

  • fonologi (suara yang membentuk sistem bahasa)
  • morfologi (struktur dan konstruksi kata)
  • sintaks (bagaimana kalimat dibentuk)
  • gangguan konten bahasa, yang mempengaruhi semantik (makna kata dan kalimat)
  • gangguan fungsi bahasa, yang memengaruhi pragmatik (penggunaan pesan yang sesuai secara sosial)

Gangguan pendengaran mengganggu kemampuan untuk berbicara dan / atau menggunakan bahasa. Seseorang dengan gangguan pendengaran dapat digambarkan sebagai tuli pendengaran. Orang tuli tidak dapat mengandalkan pendengaran sebagai sumber utama komunikasi.

Gangguan proses terpusat mempengaruhi cara seseorang menganalisis dan menggunakan data dalam sinyal pendengaran.

Apa penyebab gangguan komunikasi?

Pada kebanyakan kasus, penyebab gangguan komunikasi tidak diketahui. Gangguan komunikasi dapat berupa kondisi perkembangan atau kondisi yang telah didapat. 

Penyebabnya dapat meliputi:

  • perkembangan otak abnormal
  • paparan penyalahgunaan zat atau racun sebelum lahir
  • bibir sumbing atau langit-langit mulut
  • faktor genetik
  • cedera otak traumatis
  • kelainan saraf
  • stroke
  • tumor di area yang digunakan untuk komunikasi

Faktor risiko gangguan komunikasi

Gangguan komunikasi sering terjadi pada anak-anak. Menurut Institut Nasional Ketulian dan Penyakit Komunikasi lainnya (NIDCD), 8 hingga 9 persen anak-anak memiliki gangguan suara bicara.

Selain itu, gangguan komunikasi juga bisa terjadi pada orang dewasa. Di Amerika Serikat, sekitar 7,5 juta orang memiliki masalah dalam penggunaan suara. Pasien dengan riwayat cedera otak juga memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan ini.

Namun, banyak kondisi ini yang terjadi secara spontan. Ini dapat mencakup timbulnya afasia, yang merupakan ketidakmampuan untuk menggunakan atau memahami bahasa. 

Gejala gangguan komunikasi

Gejalanya tergantung pada jenis dan penyebab gangguan tersebut. Gejala-gejala yang dapat ditimbulkan, meliputi:

  • suara berulang
  • penyalahgunaan kata-kata
  • ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan cara yang dimengerti
  • ketidakmampuan untuk memahami pesan

Diagnosis gangguan komunikasi

Diagnosis yang akurat mungkin memerlukan pendapat dari beberapa spesialis seperti dokter keluarga, ahli saraf, dan ahli patologi bicara-bahasa untuk melakukan tes penunjang. Tes-tes tersebut meliputi:

  • pemeriksaan fisik lengkap
  • pengujian psikometri keterampilan berpikir dan berpikir
  • tes bicara dan bahasa
  • magnetic resonance imaging (MRI)
  • pemindaian computed tomography (CT)
  • evaluasi kejiwaan

Pengobatan gangguan komunikasi

Tentunya, pengobatan bergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguan, penyebab yang mendasarinya. Kebanyakan orang dengan gangguan komunikasi mendapat manfaat dari perawatan terapi kelompok.

Untuk anak-anak, penanganan terbaik adalah memulai perawatan sedini mungkin. Perawatan dapat melibatkan teknik perbaikan untuk meningkatkan keterampilan yang lemah. Bentuk komunikasi alternatif seperti bahasa isyarat juga bisa dipelajari untuk membantu berkomunikasi. 

Tidak ada cara khusus untuk mencegah gangguan komunikasi. Menghindari faktor risiko seperti cedera pada otak, infeksi,stroke dan menjalani gaya hidup sehat diyakini dapat membantu mencegah terjadinya gangguan komunikasi. 


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cognitive Communication Disorders. (n.d.). University of Rochester Medical Center. Retrieved August 19, 2013, from (http://www.urmc.rochester.edu/speech-pathology/cognitive-communication-disorders/)
Communication Disorders. (n.d.). The Children’s Hospital of Philadelphia. Retrieved August 11, 2013, from (http://www.chop.edu/healthinfo/communication-disorders.html)
Quick Statistics. (2010, June 7). National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD). Retrieved August 11, 2013, from (http://www.nidcd.nih.gov/health/statistics/vsl/Pages/stats.aspx)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app