Duloxetine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Duloxetine adalah serotonin selektif dan norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI) yang digunakan untuk menangani depresi, gangguan kecemasan dan rasa nyeri. 

Selain duloxetine, ada milnacipran, venlafaxine dan desvenlafaxine pada kelas obat ini. Duloxetine mempengaruhi neurotranmiter, senyawa kimia yang dihasilkan sel-sel saraf pada otak, sehingga sel-sel saraf dapat saling berkomunikasi. 

Neurotransmiter bekerja dengan berpindah ke jarak (spasi) antar satu sel saraf dengan lainnya dan menempel pada permukaan reseptor sel saraf terdekat atau menempel pada permukaan sel saraf yang tempat neurotransmiter tersebut dihasilkan sehingga dapat diserap kembali dan dikeluarkan kembali. Para ahli percaya bahwa ketidakseimbangan neurotransmiter adalah penyebab depresi, begitu pula dengan gangguan pskiatrik lainnya.

Indikasi obat Duloxetine 

Duloxetine digunakan untuk mengobati depresi, gangguan kecemasan yang umum, rasa nyeri yang berhubungan dengan diabetic peripheral neuropathy, fibromyalgia, dan nyeri musculoskeletal kronis.

Cara kerja obat Duloxetine 

Serotonin dan norepinephrine adalah adalah neurotransmitter yang dihasilkan oleh otak. Duloxetine bekerja dengan mencegah penyerapan kembali serotonin dan norepinephrine setelah dilepaskan sel saraf. 

Karena proses penyerapan kembali ini merupakan proses yang penting untuk menghilangkan neurotransmiter yang telah dilepaskan dan mencegah kinerja neurotransmiter pada sel saraf yang berdekatan, pengurangan proses penyerapan kembali oleh duloxetine meningkatkan efek serotonin dan norepinephrine pada otak. 

Pada mekanisme untuk efektivitas duloxetine dalam mengurangi rasa nyeri masih belum diketahui, tetapi masih berhubungan dengan efek duloxetine pada serotonin dan norepinephrine yang ada pada otak.

Cara menggunakan obat Duloxetine

Gunakan duloxetine sesuai arahan dari dokter. Baca semua informasi yang diberikan kepada Anda. Ikuti petunjuk penggunaan dengan baik.

  • Agar mendapatkan manfaat yang lebih banyak, jangan melewatkan dosis.
  • Tetap minum duloxetine sesuai petunjuk dari dokter meskipun merasa lebih baik.
  • Obat dapat diminum baik sebelum maupun sesudah makan. Minum sesudah makan apabila duloxetine menyebabkan maag.
  • Obat dimunum secara utuh, tidak boleh dikunyah, dipecah, maupun digerus.
  • Jangan membuka kapsul
  • Jangan berhenti minum duloxetine secara tiba-tiba tanpa memberitahu dokter, karena dapat menyebabkan efek samping yang lebih besar. Jika ingin berhenti dari meminum duloxetine, Anda harus berhenti secara perlahan-lahan sesuai arahan dokter.

Apabila melewatkan dosis:

  • Segera minum dosis yang terlewatkan setelah ingat
  • Jika sudah mendekati waktu untuk dosis selanjutnya, lewatkan dosis yang telewat, dan kembali ke waktu dosis normal.
  • Jangan meminum 2 dosis secara bersamaan atau dosis ekstra

Efek samping obat Duloxetine 

Efek samping yang umum terjadi adalah rasa mual, mulut kering, sembelit, diare, rasa lelah, kesulitan tidur, dan pusing. Peningkatan tekanan darah mungkin terjadi dan harus diawasi. 

Mungkin juga terjadi kejang-kejang. Disfungsi seksual (rasa seksual yang menurun dan orgasme yang terlambat) juga sering dihubungkan dengan penggunaan dulixetine. Beberapa pasien juga mungkin mengalami reaksi berikut karena berhenti menggunakan duloxetine:

  • Rasa cemas
  • Muntah-muntah
  • Diare
  • Rasa mudah marah
  • Insomnia
  • Merasa tegang
  • Pusing

Dosis duloxetine harus dikurangi secara perlahan-lahan jika terapi dihentikan untuk menghindarkan pasien dari penghentian penggunaan. Antidepresan dapat menungkatkan risiko pemikiran untuk bunuh diri pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami depresi dan gangguan psikiatik lainnya. 

Pasien yang menggunakan duloxetine atau antidepresan lainnya harus diperhatikan dalam hal peningkatan keparahan secara klinis, tindakan bunuh-diri, atau perubahan perilaku.

Interaksi dengan obat lain

Obat-obat berikut diketahui dapat berinteraksi dengan duloxetine:

  • MAOI, seperti isocarboxazid, linezolid, dan phenelzine
  • Pengencer darah seperti warfarin
  • Antidepresan lain seperti amitriptyline, amoxapine, clomipramine, dan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) tertentu seperti fluoxetine
  • Obat antinyeri yang umum ditemukan seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxene
  • Obat yang digunakan untuk mengobati gangguan mental seperti lithium
  • Diuretik (pil air)
  • Obat untuk mengatasi tekanan darah dan jantung seperti amiodarone dan flecainide
  • Obat resep antinyeri seperti fentanyl
  • Obat untuk mengatasi nyeri ulu hati seperti cimetidine, lansoprazole, dan omeprazole
  • Beberapa antibiotik seperti ciprofloxacin dan enoxacin
  • Obat untuk mengobati migrain seperti almotriptan, eletriptan dan frovaltriptan

Duloxetine dapat menyebabkan kantuk dan dapat mempengaruhi tindakan anda. Sampai Anda mengetahui pengaruh Duloxetine pada Anda, Anda dilarang mengoperasikan mesin atau kendaraan. Meminum alkohol pada saat sedang menjalani terapi duloxetine dapat meningkatkan efek samping Duloxetine. 


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Duloxetine (Oral Route) Description and Brand Names. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/duloxetine-oral-route/description/drg-20067247)
Duloxetine: medicine to treat depression, anxiety, nerve pain and stress urinary incontinence. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/medicines/duloxetine/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app