Cyclopia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 11, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Istilah cyclopia adalah istilah yunani yang berarti raksasa. Oleh karena itu, cyclopia digunakan untuk istilah bayi yang lahir bermata satu. Cyclopia adalah penyakit genetik bawaan yang terjadi ketika otak tidak membelah menjadi otak kiri dan otak kanan. Selain itu tentu saja cyclopia ditandai dengan mata satu.

Selain bayi lahir hanya dengan satu mata. Bayi dengan cyclopia biasanya tidak memiliki hidung, tetapi belalai (pertumbuhan seperti hidung) kadang-kadang berkembang di atas mata saat bayi dalam kehamilan.

Cyclopia sering menyebabkan keguguran atau lahir mati. Bayi dengan cyclopia yang dapat lahir dengan selamat, biasanya akan meninggal dalam hitungan jam. Kondisi ini memiliki angka harapan hidup yang sangat rendah. Bukan hanya karena bayi hanya memiliki satu mata, tetapi kematian disebabkan oleh cacat otak bayi di awal kehamilan.

Cyclopia, juga dikenal sebagai alobar holoprosencephaly, terjadi pada sekitar 1 dari 100.000 bayi baru lahir (termasuk bayi lahir mati).Cyclopia juga merupakan suatu bentuk penyakit yang dapat terjadi pada hewan. Tidak ada cara untuk mencegah kondisi dan hingga saat ini, cyclopia belum bisa diobati.

Apa yang menyebabkan Cyclopia?

Penyebab pasti cyclopia tidak diketahui secara pasti. Para peneliti percaya bahwa beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya cyclopia dan menyebabkan bentuk holoprosencephaly lainnya. Salah satu faktor risiko yang mungkin menyebabkan cyclopia adalah diabetes gestasional dan merokok

Pada sebuah penelitian menyatakan, ibu yang merokok saat hamil dan memiliki kondisi diabetes, memiliki kemungkinan 200 kali lipat melahirkan dengan kondisi bayi cyclopia. Namun untuk membuktikannya, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Di masa lalu, ada spekulasi bahwa paparan bahan kimia atau racun mungkin bisa menyebabkan kondisi ini. Tetapi tampaknya tidak ada korelasi antara paparan bahan kimia terhadap ibu dan peningkatan risiko terjadinya cyclopia yang lebih tinggi.

Pada satu per tiga bayi yang mengalami kondisi holoprosencephaly, disebabkan oleh kelainan kromosom, lebih umum ketika ada tiga salinan kromosom 13. Namun, pada beberapa studi lainnya, kelainan pada kromosom lain juga dapat menyebabkan kondisi yang serupa.

Untuk beberapa bayi yang menderita cyclopia, sebuah studi menyatakan bahwa terjadi kelainan genetik pada tubuh mereka. Kelainan genetik ini menyebabkan gen dan protein pada bayi yang menderita cyclopia bertindak berbeda, sehingga mempengaruhi pembentukan otak. Namun dalam banyak kasus, tidak ada penyebab pasti yang dapat membuktikan terjadinya cyclopia.

Apakah Cyclopia bisa dicegah?

Cyclopia adalah kejadian yang menyedihkan, tetapi jarang terjadi. Para peneliti percaya bahwa jika seorang anak menderita cyclopia, kemungkinan besar kondisi tersebut disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan oleh orang tuanya. 

Dan seringkali seorang wanita yang pernah melahirkan anak dengan kondisi cyclopia akan mengalami kondisi ini lagi pada kehamilan berikutnya. Namun, cyclopia adalah penyakit genetik yang sangat jarang terjadi.

Cyclopia bisa dicegah dengan menjalani skrining genetik pada pasangan sebelum merencanakan memiliki keturunan. Tes genetik mungkin tidak memberikan jawaban yang pasti, tetapi melakukan skrining genetik dapat memberikan informasi jika Anda atau pasangan Anda berpotensi menurunkan kondisi ini pada anak Anda kelak.

Selain itu, Anda dapat menghindari merokok selama masa kehamilan dan menjaga pola makan Anda untuk menghindari terjadinya diabetes selama masa kehamilan. 

Meskipun kedua faktor risiko ini tidak terbukti 100% menyebabkan cyclopia, namun menjaga kesehatan selama masa kehamilan akan memberikan dampak yang baik bukan hanya untuk diri Anda, tetapi juga untuk bayi Anda.

Apakah Cyclopia bisa diobati?

Mendiagnosis
Cyclopia kadang-kadang dapat didiagnosis dengan menggunakan ultrasound saat bayi masih dalam kandungan. Kondisi ini berkembang antara minggu ketiga dan keempat kehamilan. 

Ultrasonografi janin pada saat-saat tersebut dapat menunjukan tanda-tanda siklopia atau bentuk holoprosencephaly lainnya. Selain mata satu, pembentukan otak dan organ internal lainnya dapat dideteksi dengan USG.

Ketika USG mendeteksi kelainan, tetapi tidak dapat menampilkan gambar yang jelas, dokter dapat merekomendasikan MRI janin. MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar organ, janin, dan fitur internal lainnya. Baik USG dan MRI tidak menimbulkan risiko bagi ibu atau anak.

Jika cyclopia tidak didiagnosis dalam kandungan, maka cyclopia dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan visual saat bayi lahir.

Pengobatan

Cyclopia adalah kondisi yang terkait dengan kromosom atau gen abnormal, dan berkembang secara spontan. Hingga saat ini, bayi yang lahir dengan kondisi cyclopia tidak dapat ditolong. Penelitian mengenai cyclopia masih terus berlanjut. Diharapkan suatu hari, pencegahan dan pengobatan pasti cyclopia dapat terealisasi.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Judd, O., & Medcalf, M. (2009). An unusual presentation of vertigo: is head titubation the key to diagnosis?. International journal of otolaryngology, 2009, 358019. https://doi.org/10.1155/2009/358019. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2809469/)
Titubation: Head, Truncal, Causes, Treatment, and More. Healthline. (Accessed via: https://www.healthline.com/health/titubation)
Sharma D, Yadav J, Garg E. Cyclopia syndrome. Case Reports 2014;2014:bcr2014203535. BMJ Case Reports. (Accessed via: https://casereports.bmj.com/content/2014/bcr-2014-203535)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app