Ketahui Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Mendengkur

Dipublish tanggal: Mar 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 21, 2019 Waktu baca: 3 menit
Ketahui Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Mendengkur

Mendengar suara mendengkur mungkin sering kamu temui entah di angkutan umum atau lingkungan sekitarmu. Mendengkur ini bukan cuma kamu temui pada orang dewasa saja lho. 

Seorang bayi dan anak-anak bisa juga mengalami mendengkur. Sebenarnya mendengkur itu berbahaya gak sih? Penyebabnya dan cara menyembuhkannya bagaimana? Yuk cari tahu melalui artikel berikut.

Hal penting mengenai mendengkur

Mendengkur atau yang biasa disebut “ngorok” adalah gangguan saluran pernapasan yang disebabkan karena menyempitnya otot-otot saluran pernapasan. Mendengkur biasanya terjadi ketika seseorang sedang tidur. 

Otot-otot yang seharusnya menjadi relaks malah menegang dan menghambat aliran udara yang akan melewatinya. Karena itulah timbul suara “ngorok” yang cukup mengganggu.

Mendengkur pada anak sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pada orang dewasa. Penyebabnya adalah infeksi dan alergi. Infeksi tersebut menyerang amandel. Infeksi tersebut menyebabkan terjadinya radang. 

Peradangan pada saluran pernapasan menyebabkan jalan udara menjadi sempit sehingga muncullah suara mendengkur. Sama halnya dengan alergi. Rata-rata pencetus dari alergi itu sendiri adalah debu dan asap rokok. 

Alergi yang dialami anak-anak biasanya menyebabkan pembengkakan selaput lendir hidung dan berujung pada pembesaran adenoid. Karena ini pulalah suara mendengkur muncul.

Selain infeksi dan alergi, tumbuh kembang anak juga menjadi alasan terjadinya suara mendengkur. Anak-anak yang memiliki kelebihan berat badan atau ukuran rahang yang kecil biasanya ketika tidur akan mengeluarkan suara mendengkur. 

Rahang dan lapisan lemak yang bertumpuk di saluran pernapasan akan menghalangi jalannya udara dan menimbulkan suara mengorok.

Mengenal OSAS dan gejalanya

Suara mendengkur tidak hanya mengganggu orang di sekitarnya namun juga berbahaya bagi kesehatan empunya. Terdapat dua jenis orang yang mendengkur yaitu orang yang mendengkur kurang dari 3 kali seminggu dan lebih dari 3 kali seminggu. 

Anak yang mendengkur lebih dari 3 kali dalam seminggu beresiko mengalami OSAS (Obstructive Sleep Apnea Syndrome). OSAS adalah bermacam-macam gejala yang ditimbulkan penyumbatan saluran pernapasan dan berakibat pada berkurangnya udara yang dihirup bahkan berhentinya pernapasan di saluran pernapasan atas.

Gejala umum dan mudah untuk dikenali dari OSAS adalah frekuensi mendengkur. Selain itu kesulitan bernafas saat tidur dan sering terbangunnya saat tertidur juga menjadi gejala OSAS. 

Untuk hasil yang lebih meyakinkan sebaiknya kamu memeriksakan ke ahli kesehatan. Alat pengukur OSAS disebut dengan polisomnografi. Pengukuran dengan alat tersebut menghasilkan angka dan diagnosa yang akurat sehingga langkah penyembuhan lebih cepat diambil. 

Angka yang dihitung adalah frekuensi mendengkur, kesulitan maupun tidak bernafas. Semakin tinggi angka yang didapat maka makin besar kemungkinan menderita OSAS. Pada beberapa kasus diperlukan perhitungan kadar oksigen dalam darah.

Bila kamu atau keluargamu termasuk yang memiliki frekuensi lumayan sering mendengkur, ada baiknya segera memeriksakan ke dokter. Bahaya dari mendengkur ini tidak berbeda jauh dengan serangan jantung yaitu kematian mendadak. 

Mendengkur dengan frekuensi yang sering atau OSAS dapat menyebabkan terganggunya perkembangan anak dalam hal sosial maupun kognitif. Anak dengan OSAS biasanya kurang tidur sehingga kurang memperhatikan penampilan dan cenderung menarik diri dari teman sekitarnya. 

Anak dengan OSAS juga beresiko mengalami gangguan pada paru-parunya. OSAS karena amandel dapat menyebabkan kurangnya supply oksigen. 

Karena hal ini, tidak jarang orang tua yang memilih melakukan operasi pengangkatan amandel. Di sisi lain amandel berguna dalam menghalangi virus maupun bakteri ke dalam tubuh.

Cara mengatasi OSAS

Seperti yang kamu tahu sebelumnya, OSAS pada anak umumnya disebabkan karena infeksi, alergi, obesitas dan belum sempurnanya bentuk rahang anak. Setelah mengetahui penyebab OSAS maka kamu dapat mengobati pencetus OSAS itu sendiri. 

Misalnya OSAS karena peradangan pada amandel. Pada peradangan ringan biasanya penderita akan diberikan obat anti peradangan namun pada kasus peradangan yang berat, penderita dianjurkan melakukan pengangkatan amandel. Peradangan biasanya tidak akan muncul lagi, namun kamu perlu lebih proaktif dengan konsumsi makanan. 

Karena kesalahan konsumsi makanan dapat membuat tubuhmu mudah terserang penyakit. Obat alami untuk peradangan ini adalah mengkonsumsi nanas muda yang dihaluskan.

Mengatasi OSAS karena pembengkakan adenoid yaitu dengan mencari tahu penyebab alergi. Setelah diketahui penyebabnya maka penderita dapat menghindari pencetus alergi dan mengkonsumsi obat anti alergi untuk meredakan alergi. 

Anak yang obesitas dapat mengatasi OSAS dengan berolahraga secara teratur dan konsumsi makanan sehat. Sementara OSAS akibat bentuk rahang anak yang belum sempurna ini tidak diperlukan pengobatan khusus. 

Hal ini dikarenakan, rahang anak perlahan akan berubah dan frekuensi mendengkur pun ikut berkurang dan hilang.

Gejala dan cara penyembuhan OSAS pada artikel ini adalah yang umumnya terjadi. Sebaiknya kamu tetap berkonsultasi ke dokter atau ahlinya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app