Cara Aman Mengatasi Sesak Nafas Asma Saat Hamil

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Cara Aman Mengatasi Sesak Nafas Asma Saat Hamil

Saat mengandung, ada banyak tantangan yang dihadapi oleh para ibu. Selain insomnia, beberapa ibu juga mengalami sesak nafas, yang salah satunya disebabkan oleh asma. Lantas apakah kondisi ini masih boleh dikatakan normal-normal saja? Dan bagaimana cara mengatasi sesak nafas saat hamil akibat asma?

Gangguan pernafasan semacam asma sebenarnya sangat lazim terjadi, termasuk pada wanita yang belum pernah mengalaminya sebelum hamil. American Lung Association bahkan mendapati 30% ibu hamil kerap mengalami sesak nafas.

Yang menjadi masalah sekarang adalah bahwa sesak nafas ini tak hanya memengaruhi sang ibu, namun juga janin dalam kandungan. Seperti kita ketahui bersama bahwa bukan hanya ibu saja yang memerlukan asupan oksigen agar dapat tetap sehat, namun janin juga.

Apa saja yang menjadi pertanda bahwa ibu hamil sedang mengalami sesak nafas karena asma?

  1. Nafas jadi pendek
  2. Keluar bunyi menciut saat bernafas atau mengi.

Lebih lanjut, baca: asma pada ibu hamil.

Bila tidak segera diatasi, maka sesak nafas ini bisa meningkatkan tekanan darah ibu. Sementara bagi janin, asma dapat memperlambat perkembangannya ketika berada dalam kandungan sehingga bayi beresiko lahir kurus atau prematur.

Pada kasus tertentu, sesak nafas yang dialami ibu juga dapat berujung kematian pada bayi, entah sebelum atau setelah ia lahir.

Cara Mengatasi Sesak Nafas Asma Saat Hamil

Lalu bagaimana cara mengatasi agar sesak nafas saat hamil tak sampai memengaruhi asupan oksigen dan membahayakan janin?

  1. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah ini. Jika memungkinkan mintalah dokter untuk mengukur fungsi paru-paru melalui alat khusus seperti spirometri misalnya (seperti pada gambar di atas).
  2. Amati pergerakan janin setiap hari setelah usia kandungan 28 minggu.
  3. Jika sesak nafas masih berlanjut, maka lakukan check-up memakai ultrasound (USG) setelah usia kandungan 32 minggu untuk memonitor perkembangan janin. Pemeriksaan ultrasound juga dapat memberikan informasi pada dokter untuk memeriksa kondisi janin pasca serangan asma.
  4. Kenali pemicu asma, buat catatan untuk menengarai waktu atau penyebabnya, dan..
  5. .. sedapat mungkin kurangi kontak dengan pemicu asma, misalnya seperti asap rokok, debu, lingkungan lembab, bulu binatang, aroma yang terlalu kuat, serta stres.
  6. Lindungi diri agar tak sampai terkena flu, misalnya melalui vaksin influensa sesegera mungkin.
  7. Ketika sesak nafas menyerang, duduklah yang tegak. Hindari berbaring dan cobalah untuk tetap tenang. Ambil inhaler dan isap sekali setiap 1 menit, hingga batas 10 kali isapan. Bila kondisi belum membaik setelah 10 kali isap, maka segera hubungi dokter.
  8. Redakan dengan olahraga pernafasan, misalnya dengan yoga. Beberapa pose yoga yang melibatkan pernafasan seperti Vakrasna (Twisted pose), Utkatasana (Chair pose), Konasana (Angle pose), Parvatasana (Mountain pose), Yastikasana (Stick pose), atau Bhadrasana (Butterfly pose) patut dicoba. Hanya ketika melakukannya, ibu hamil dilarang menahan nafas seperti yang biasa dilakukan saat seseorang berlatih asana/ pranayam.
  9. Mengonsumsi obat pereda sesak nafas.

Sebuah pertanyaan kemudian muncul mengenai konsumsi obat untuk menyembuhkan asma. Apakah obat-obatan yang biasa dikonsumsi oleh penderita asma sebelum hamil, masih tetap aman diminum pada saat ia mengandung?

Guna menjawab hal ini tentunya Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Jika dokter mengatakan bahwa obat yang ibu minum selama ini aman, maka tak mengapa untuk tetap mengonsumsinya. Namun bila tidak, maka mintalah obat baru yang aman dan aturan minumnya.

Jangan pernah mengubah sendiri aturan konsumsi obat yang sudah ditentukan. Selalu konsultasikan dengan dokter bila timbul efek lain dari pengobatan yang sedang berjalan.

Begitu pula dengan inhaler yang selalu Anda andalkan selama ini di kala sesak nafas datang. Meski belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa menghirup inhaler saat hamil bisa menimbulkan resiko buruk bagi janin, namun tak ada salahnya untuk memastikannya lagi dengan dokter.

Demikianlah beberapa cara mengatasi sesak nafas saat hamil yang dapat kami bagikan. Semoga bermanfaat bagi Anda.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app