Bradikardia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 23, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mengenai Bradikardia

 Jantung selama umur hidup manusia terus berdetak. Jantung bertugas memompa darah dari dan ke seluruh tubuh. Tanpa jantung manusia tidak dapat hidup. Jantung yang berhenti berdetak juga memicu kematian. Perlu diketahui bahwa detak jantung dapat meningkat dan menurun. Pada topik ini kita membahas mengenai penurunan detak jantung atau bradikardia.

Bradikardia adalah kondisi dimana detak jantung di tubuh kita menurun atau lebih lama dari normal. Jantung berdetak secara normal sebanyak 60 hingga 100 kali permenit. Sedangkan pada bradikardia, detak jantung menurun kurang dari 60 kali permenit.

Penyebab Bradikardia

Banyak penyebab yang mendasari terjadinya bradikardia terutama adanya penyakit di dalam tubuh. Tubuh juga dapat menimbulkan gejala khas bradikardia yang berdampak pada keselamatan jiwa. Tetapi beberapa orang dengan bradikardia terkadang juga tidak menimbulkan gejala.  

Penyebab dan faktor resiko terjadinya bradikardia pada beberapa orang antara lain:

  1. Adanya perubahan kondisi dan fungsi jantung akibat penuaan dapat menimbulkan rentannya terjadi bradikardi
  2. Gangguan organ jantung menjadi penyebab utama terjadinya bradikardi atau takikardi ( detak jantung lebih cepat dari normal). Kelainan ini dapat dilihat dengan alat bantuk EKG
  3. Keterlibatan infeksi juga mempengaruhi perubahan sistem kardiovaskuler di dalam tubuh sehingga memicu bradikardi. Kondisi yang seing muncul seperti infeksi otot jantung dan ruang jantung.
  4. Gangguan jantung sejak lahir dapat berkemungkinan terjadinya bradiakardi pada suatu hari
  5. Gangguan tiroid menjadi salah satu yang memicu bradikardi yaitu pada hipotiroid.
  6. Gangguan penyerapan zat besi atau hemochromatosis berdampak dalam timbulnya bradikardi.
  7. Obat-obatan darah tinggi seperti beta bloker, dan anti aritmia juga memicu penurunan denyut jantung.
  8. Komplikasi akibat operasi jantung
  9. Tersengat binatang laut
  10. Riwayat kondisi stroke, pendarahan otak, sleep apnea, tekanan darah renade dan lainnya. 

Gejala Pada Bradikardia

Dalam bidang medis bradikardi terjadi akibat otot jantung tidak kuat untuk memompa darah sehingga aliran oksigen ke organ vital seperti otak dan organ lainnya tidak mencukupi. Gejala yang dapat timbul pada bradikardi antara lain:

  • Kepala pusing
  • Badan lemas
  • Sulit bernafas
  • Mata berkunang- kunang
  • Linglung, sulit berkonsentrasi
  • Nyeri dada
  • Aritmia (gangguan irama jantung yang terdeteksi dengan EKG)
  • Cepat lelah
  • Pingsan
  • Sianosis (warna kulit kebiruan)
  • Pucat
  • Gangguan penglihatan
  • Nyeri perut

Diagnosis Bradikardia

Adanya bradikardia menjadi tanda bahwa adanya gangguan sirkulasi jantung atau adanya penyakit tertentu. Maka dari itu dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik terkait keluhan yang terjadi.

Selain dari pemeriksaan fisik, terdapat pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan organ yang memicu bradikardia antara lain:

  1. Pemeriksaan dengan EKG atau elektrokardiogram bertujuan untuk merekam aliran listrik di jantung dan mendeteksi adanya gangguan organ jantung. Pemeriksaan ini juga sebagai pemantauan adanya perubahan sirkulasi dan kelainan jantung pada pasien gawat darurat.
  2. Berbeda dengan EKG biasa, treadmill EKG dilakukan dengan merekam jantung saat beraktivitas. Maka dalam pemeriksaan pasien dipasang elektroda di dada dan sinyal listrik jantung direkam pada saat pasien bergerak di atas alat treadmill di rumah sakit.
  3. Holter monitoring, untuk melihat aliran listrik jantung pasien hingga satu hari penuh saat beraktivitas.
  4. Pemeriksaan darah ternyata memiliki manfaat pada penunjang diagnosis terutama bila terjadi keluhan yang terkait dengan infeksi atau gangguan kelenjar tiroid.

Pengobatan yang bisa di lakukan untuk Bradikardia

Setelah keluhan dan hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan adanya penurunan denyut jantung maka dokter dapat memberikan pilhan terapi yaitu dengan obat-obatan atau dengan tindakan medis lainnya.

Obat-obatan ditujukan pada penyakti yang menyertai bradikardi seperti akibat infeksi dan gangguan organ lainnya. Pada keadaan gawat darurat bradikardi, dokter memberikan suntikan atropin untuk meningkatkan denyut jantung.

Pemasangan alat pacemaker sebagai alat bantu untuk meningkatkan detak jantung dan mengembalikan fungsi elektrik jantung yang meicu bradikardi. Alat ini dipasang selama 3 hari atau hingga denyut jantung stabil. Selain itu pasien juga perlu melakukan pemeriksaan rutin mengenai kesehatan jantung setidaknya 6 bulan sekali.

Pencegahan pada penyakit Bradikardia

Bradikardia secara efektif dapat dicegah dengan mengatur pola hidup seperti

  1. Mengurangi stres dengan berolahraga dan melakukan aktivitas sesuai hobi.
  2. Menjaga konsumsi makanan seperti mengurangi makanan berkolesterol tinggi.
  3. Pada orang dengan penggunaan obat darah tinggi untuk selalu melakukan pemeriksaan berkala oleh dokter keluarga untuk menentukan dosis yang sesuai dengan kondisi kesehatan. 

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tidy, C. Patient (2015). Bradycardia. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4322279/)
Sullivan, D. Healthline (2017). What Causes Slow Heart Rate? (https://www.healthline.com/health/slow-heart-rate)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app