HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Boleh Ganti-Ganti Shampoo Apakah Rambut Rusak

Dipublish tanggal: Agu 13, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Feb 24, 2020 Waktu baca: 3 menit
Boleh Ganti-Ganti Shampoo Apakah Rambut Rusak

Setiap orang memiliki pendapat berbeda-beda tentang shampoo. Ada yang berpendapat bahwa shampoo lebih dari sekedar bahan untuk mencuci rambut, ada pula yang memilih shampoo untuk melakukan ritual yang menyenangkan sambil menikmati fungsi dan wangi yang berbeda-beda. 

Maka tidak menjadi hal yang apabila satu orang bisa menggunakan lebih dari satu jenis shampoo, terutama kaum wanita. Bagi para wanita, shampoo digunakan tergantung pada mood dan kebutuhannya. 

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Perawatan Rambut via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket perawatan rambut hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Namun, apakah rambut Anda tetap sehat dan aman apabila mempunyai kebiasaan menggonta-ganti shampoo? 

Pendapat ahli

Pendapat yang mengatakan bahwa rambut akan rusak akibat kebiasaan menggonta-ganti shampoo memang sudah tidak asing lagi saat ini. Itulah sebabnya banyak orang yang akhirnya setia pada satu jenis shampoo saja agar rambut mereka tetap sehat dan tidak mengalami kerusakan. 

Akan tetapi, dilansir dari SkinHelp, banyak ahli malah membenarkan kebiasaan menggonta-ganti shampoo. Hal ini disampaikan karena kondisi rambut tidak baik jika hanya menggunakan satu jenis shampoo yang sama. 

Selain itu, para ahli juga berpendapat bahwa penggunaan shampoo yang sama dalam waktu yang lama akan berkurang manfaatnya. Oleh karena itu, mengganti shampoo setiap minggu atau bahkan setiap hari saat keramas sangat direkomendasikan. 

Hal ini juga dapat membuat shampoo tetap efektif dan keindahan rambut tetap terjaga. 

Meskipun para ahli memperbolehkan kebiasaan mengganti shampoo, para dermatologis ternyata tidak setuju dengan pendapat ini. 

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Perawatan Rambut via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket perawatan rambut hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Mereka mengatakan bahwa kebiasaan ini dapat membawa dampak buruk bagi rambut, seperti menyebabkan dermatitis kulit kepala, yang terkadang dapat menimbulkan rambut rontok

Jadi, bisakah Anda menggunakan lebih dari satu shampoo atau tetap setia pada shampoo yang sudah lama digunakan? 

Mengenali dermatitis kulit kepala 

Kondisi dimana kulit kepala Anda terasa gatal, kemerahan, dan iritasi dikenal dengan dermatitis kulit kepala. Dermatitis ini juga terkadang disertai dengan munculnya ketombe atau serpihan kulit yang terlepas dan sering terlihat.

Nah, kondisi diatas biasanya terjadi akibat Anda sering mengganti shampoo, akibatnya kulit kepala menjadi iritasi. Iritasi disebabkan karena shampoo mengandung parfum, pewarna buatan, dan bahan-bahan lain. 

Selain kandungan yang terdapat pada shampoo, timbulnya dermatitis kulit kepala dipicu oleh perubahan kelembapan, stres, trauma yang membuat Anda menggaruk kulit kepala secara berlebihan, dan juga perubahan musim. 

Kondisi ini bisa ditandai dengan munculnya ketombe ringan pada area tertentu, atau ketombe menutupi kulit kepala dalam beberapa kasus tertentu. 

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Perawatan Rambut via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket perawatan rambut hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Dermatitis seboroik 

Hampir sama dengan dermatitis kulit kepala, hanya saja dermatitis seboroik akan membuat warna kulit berubah menjadi kuning atau putih. Perubahan tidak hanya terjadi dikulit kepala, alis juga terkadang menjadi salah satu area terjadinya dermatitis seboroik ini. 

Pengobatan untuk kondisi ini biasanya ditangani langsung oleh para dokter kulit atau dermatologist. Sebab, jika dibiarkan saja maka akan menyebabkan rambut rontok dan iritasi pada kulit kepala menjadi semakin parah. 

Lantas, apakah Anda bisa mengalami dermatitis seboroik? Ya, karena kondisi ini dapat menyerang siapa saja, seperti beberapa poin dibawah ini: 

  • Meskipun pria rentan dan sering mengalami dermatitis seboroik, wanita juga tidak luput dari kondisi ini. 
  • Orang dewasa dengan usia sekitar 40 tahun ke atas dan orang yang memasuki masa pubertas. Pada bayi, disebut “cradle.” Sedangkan pada anak-anak, ketombe muncul karena infeksi jamur dikepala. 
  • Pada orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang mengakibatkan dermatitis seboroik mengganas. Namun apabila Anda tidak nyaman dengan keadaan ini, Anda bisa menggunakan obat lain atas saran dokter. 

Apakah boleh mengganti shampoo? 

Perbedaan kondisi rambut, reaksi kulit kepala dan rambut pada masing-masing orang membuat produk perawatan yang digunakan pun berbeda antara satu dengan yang lainnya. 

Apabila sudah menemukan produk yang sekiranya cocok dengan kondisi kulit kepala dan rambut Anda, gunakanlah produk tersebut. Apabila dengan berganti shampoo tidak memberikan pengaruh buruk pada rambut Anda, silahkan dilanjutkan. 

Yang perlu diperhatikan, apabila ketombe, gatal, kemerahan, atau iritasi muncul ketika menggunakan shampoo baru, sebaiknya Anda menghentikan pemakaiannya agar tidak memperparah kondisi kepala dan rambut . Cukup gunakan shampoo yang memang sudah cocok sejak awal. 

Pada beberapa kejadian, penggunaan shampoo anti ketombe selama kurang lebih 3 bulan bisa memberi jawaban apakah Anda menderita ketombe biasa atau dermatitis kulit kepala yang sangat serius. 

27 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Gupta RC. (2015). Taking care of your hair. (https://kidshealth.org/en/teens/hair-care.html)
Getting past the hype: Dermatologist untangles common hair care misconceptions. (2014). (https://www.aad.org/media/news-releases/getting-past-the-hype-dermatologist-untangles-common-hair-care-misconceptions)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app