Kenali Bisul Dari Penyebab, Gejala dan, Pengobatannya

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Apr 25, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apa Itu Bisul?

Pasti kamu sudah tidak asing dengan bisul. Bisul yang sering kamu temui mungkin tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun tahukah kamu bila bisul dapat berubah menjadi menakutkan misalnya bisul tidak kunjung sembuh atau semakin membesar. Pada saat tersebut perlu penanganan lebih lanjut oleh dokter agar didapat tindakan yang tepat untuk menyembuhkan bisul. Pada artikel berikut akan kamu ketahui apa itu bisul, penyebab dan cara mengobatinya.

Bisul adalah benjolan pada permukaan kulit yang biasanya berwarna merah, disertai nanah dan terasa sakit. Bisul biasanya muncul pada daerah tumbuhnya rambut seperti di daerah wajah, leher, punggung dan paha. Gesekan dan keringat dapat memicu peradangan dan infeksi. Infeksi ditunjukkan dengan adanya nanah pada benjolan bisul. Sebenarnya bisul dapat sembuh dengan sendirinya tanpa obat khusus. Apabila bisul semakin membesar, disertai demam dan tidak kunjung sembuh dalam 14 hari sebaiknya kamu segera memeriksakan pada dokter.

Penyebab Penyakit Bisul

Infeksi pada bisul biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus Aureus. Pada beberapa kasus bisul yang parah biasanya dokter akan mengambil sampel nanah agar diketahui bakteri apa yang menginfeksi. Penggunaan antibiotik yang tepat dapat mempercepat penyembuhan bisul. Penggunaan antibiotik yang kurang tepat justru mengakibatkan bakteri kebal dan bisul tidak kunjung sembuh.

Selain karena bakteri, faktor-faktor lain yang memicu seseorang mengalami bisul adalah sebagai berikut:

  • Sering kontak langsung dengan penderita.
  • Kurang menjaga kebersihan diri dana sekitar.
  • Memiliki masalah dengan imunitas.
  • Kondisi kulit sedang bermasalah.

Gejala Penyakit Bisul

Gejala yang paling umum adalah munculnya benjolan merah pada kulit. Pada tahap awal, ukuran bisul biasanya kecil dan kemudian disertai dengan:

  • Pembengkakan
  • Benjolan memerah dan hangat bila disentuh
  • Benjolan bertambah besar dan berisi nanah.
  • Adanya titik putih di bagian atas benjolan.

Gejala lebih serius lainnya yang dapat timbul dari kondisi ini adalah:

  • Demam
  • Muncul lebih dari satu bisul di lokasi berbeda
  • Tidak sembuh setelah 14 Harlan
  • Benjolan terus membesar 
  • Rasa sakit
  • Tumbuh di dalam hidung atau wajah 

Diagnosis Penyakit Bisul

Untuk mendiagnosis penyakit bisul, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mengamati karakteristik bisul. Berikut adalah pemeriksaan penunjang yang mungkin diperlukan untuk mendiagnosis penyakit bisul:

  • Tes sampel nanah
  • Tes laboratorium, untuk mengetahui jenis antibiotik yang ampuh dalam mengobati bisul

Pengobatan untuk Penyakit Bisul

Tidak ada obat khusus untuk mengobati bisul ringan. Sebaiknya kamu tidak buru-buru memencet bisul. Akan lebih baik jika bisul pecah dengan sendirinya. Memecahkan bisul secara paksa beresiko memperparah infeksi. Selain itu bisul dapat menyebar ke daerah sekitarnya. Berikut ini adalah cara sederhana yang bisa kamu lakukan agar bisul sembuh lebih cepat:

  • Gunakan air hangat untuk mengompres bisul. Air hangat berfungsi untuk mengurangi nyeri pada bisul dan membuat nanah berkumpul pada puncak bisul.
  • Sebaiknya memakai kasa steril, alkohol dan sabun antiseptik untuk membersihkan bisul. Kamu harus menutup daerah bisul dengan kasa steril agar bakteri tidak menginfeksi daerah bisul.
  • Bersihkan tangan sebelum dan sesudah memegang daerah bisul agar bakteri tidak menyebar ke daerah lain.
  • Menjaga agar kasa tidak lembab dan bisul cepat kering dengan rutin mengganti kasa setidaknya tiga kali dalam sehari.

Pengobatan pada bisul yang lebih parah dan disebut karbunkel ini memerlukan tindakan oleh dokter. Tindakan tersebut berupa pembedahan untuk mengeluarkan nanah. Bila diperlukan dokter akan memberikan antibiotik yang perlu kamu minum. Antibiotik berfungsi untuk mengurangi komplikasi seperti demam, infeksi berulang dan sering kambuh. Aturan minum antibiotik harus sesuai petunjuk dokter. 

Penghentian obat tanpa saran dokter dapat berakibat bisul tidak kunjung sembuh. Jadi sejumlah obat yang diresepkan oleh dokter harus kamu habiskan. Pada bisul yang disertai nyeri, kamu bisa mengkonsumsi pereda rasa sakit seperti paracetamol dan ibuprofen.

Pada kondisi tertentu bisul dapat mengalami komplikasi. Komplikasi bisul dapat berupa penyebaran bakteri bisul pada lapisan kulit yang mengakibatkan selulit, melepuh (impetigo), dan yang lebih parah bila menyebar pada jaringan tulang (osteomielitis). Penyebaran ini menyebabkan sepsis dan meningkatkan resiko infeksi pada organ-organ tubuh lain. Sepsis adalah serangkaian perubahan fungsi organ tubuh saat antibodi melawan infeksi dan mengakibatkan kerusakan sistem organ. Saat ini sepsis jarang terjadi, namun saat sepsis terjadi perlu tindakan medis segera. Dari sisi estetika bisul dapat meninggalkan bekas luka.

Mencegah Terjadinya Bisul

Ada ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati. Agar kamu terhindar dari bisul dan komplikasinya ada baiknya kamu mulai mencegahnya mulai dari diri sendiri. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah bisul:

  • Rajin mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas. Gunakan sabun anti bakteri dan menggunakan gerakan mencuci tangan yang disarankan oleh dokter.
  • Segera bersihkan luka dengan cairan antiseptik atau alkohol dan tutup dengan plester. Ganti plester secara berkala hingga luka mengering dan sembuh.
  • Hanya menggunakan barang pribadi seperti baju, handuk, gunting kuku, alat cukur dsb untuk diri sendiri. Dengan melakukan hal ini, kamu terhindar dari risiko penyebaran bakteri bisul dan penyakit berbahaya lainnya.
  • Konsumsi makanan sehat dan olahraga teratur agar daya tahan tubuh terjaga. Hindari makanan pencetus bisul seperti telur dan makanan berlemak lainnya. 

14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tidy, C. Patient (2016). Boils, Carbuncles and Furunculosis. (https://patient.info/skin-conditions/boils-carbuncles-and-furunculosis)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Boils and Carbuncles. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/boils-and-carbuncles/symptoms-causes/syc-20353770)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
dok apa benar bisul tumbuh di karena kan darah kita kotor?
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app