Fakta Unik Kalau Berpelukan Dapat Bikin Awet Muda

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Fakta Unik Kalau Berpelukan Dapat Bikin Awet Muda

Manfaat Berpelukan

Berpelukan mungkin terdengar sepele namun memiliki manfat yang besar. Tidak ada hal yang lebih nikmat dibanding bermesraan dengan orang terkasih setelah seharian lelah bekerja. Berpelukan, berciuman, atau hanya saling membelai. Selain dapat membahagiakan hati, ternyata bermesraan seperti berpelukan juga menyehatkan dan dapat membuat Anda awet muda.

Fungsi Hormon Oksitosin

Sebuah penelitian dari University of California, Berkeley, mengungkapkan bahwa aktivitas bermesraan dapat mengaktifkan produksi hormon oksitosin atau hormon cinta. Hormon inilah yang bertanggungjawab terhadap perasaan hangat di hati Anda, sama seperti ketika ibu menyusui bayinya. Dan hormon ini jugalah  yang bisa membantu regenerasi sel-sel tubuh, termasuk sel-sel kulit Anda sehingga Anda terlihat lebih muda. 

Membuat awet muda

Kesimpulan bahwa berpelukan bisa membuat awet muda didapat setelah para peneliti menguji coba dua kelompok tikus muda dan tua. Kelompok tikus tua memiliki level oksitosin lebih rendah dari yang muda. Mereka juga mengalami kerusakan otot karena usia. Kemudian, para peneliti menyuntikkan sejumlah hormon oksitosin ke kelompok tikus tua.

Setelah sembilan hari, peneliti mengevaluasi hasilnya dan membandingkannya dengan kelompok tikus muda. Terlihat, tikus-tikus tua yang disuntik hormon oksitosin mengalami pemulihan otot 80 persen lebih cepat dibanding yang tidak disuntik oksitosin. Tikus adalah hewan yang susunan sel dan metabolismenya paling mirip dengan manusia. 

Penelitian ini adalah penelitian awal. Para peneliti belum tahu berapa dosis oksitosin yang tepat untuk terapi anti-aging untuk manusia. Meski demikian, penelitian ini menerbitkan harapan untuk pengembangan terapi anti-aging di tahun-tahun mendatang. Penuaan sel-sel tubuh, bertanggung jawab terhadap beragam penyakit serius seperti Parkinson, dementia dan degenerasi makular.

Meningkatkan kepuasan seksual

Selain meremajakan sel, oksitosin juga ternyata bisa meningkatkan kepuasan seksual. Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Archives of Sexual Behavior, mengungkapkan bahwa pasangan yang berpelukan dan berbincang intim setelah berhubungan intim mengaku memilik kehidupan seks yang indah dan memuaskan. 

Para peneliti melakukan dua studi. Studi pertama dilakukan terhadap 335 pria dan wanita. Mereka diminta  mengisi survei tentang kehidupan seks dan tingkat kepuasan mereka. Dari hasil survei itu disimpulkan, pemanasan dan durasi hubungan intim tidak memberi kepuasan sebesar aktivitas mesra yang dilakukan setelah hubungan intim selesai. Aktivitas mesra yang dimaksud adalah  membelai, mencium, dan memeluk pasangan.

Untuk studi kedua, peneliti meminta 101 pasangan mengisi kuesioner tentang kehidupan seks mereka sehari-hari, tingkat kasih sayang, dan kepuasan hubungan secara keseluruhan. "Pada hari-hari ketika pasangan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menunjukkan kasih sayang pasca-seks, mereka mengaku merasakan  kepuasan yang lebih dengan kehidupan seks mereka dibanding ketika mereka hanya punya sedikit waktu untuk bermesraan pasca hubungan seks," kata Amy Muise, Ph.D., penulis utama studi dan doktor di University of Toronto.

Penelitian-penelitian ini membuktikan bahwa seks memang penting tapi bukan segalanya. Keakraban dan keintiman antar pasangan, itulah yang membuat suatu hubungan menjadi lebih bermakna dan lebih menyehatkan serta membuat sel-sel Anda awet muda.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What are the health benefits of affective touch?. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323143.php)
Why You Should Get (and Give) More Hugs. Healthline. (https://www.healthline.com/health/hugging-benefits)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app