Berbagai Hal yang Bisa Menyebabkan Gigi Mudah Patah, Plus Tips Pencegahannya

Berikut pada artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya gigi yang mudah patah dan cara mencegahnya. Selamat membaca.
Dipublish tanggal: Jul 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Berbagai Hal yang Bisa Menyebabkan Gigi Mudah Patah, Plus Tips Pencegahannya

Jika Anda memiliki gigi yang patah, Anda mungkin tidak merasakan sakit apapun kecuali patahan tersebut cukup besar untuk mengekspos saraf di lapisan dalam gigi. 

Jika gigi yang patah memperlihatkan saraf di dalam gigi, Anda mungkin akan mengalami sensitivitas dan rasa sakit gigi saat mengunyah atau ketika gigi yang patah terkena makanan dan minuman yang sangat panas atau sangat dingin.

Berikut pada artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya gigi yang mudah patah dan cara mencegahnya. Selamat membaca.

Penyebab gigi patah

Gigi dapat patah karena sejumlah alasan. Penyebab yang paling sering dapat meliputi:

  • Menggigit zat atau makanan yang keras, seperti es atau permen keras
  • Jatuh atau kecelakaan mobil
  • Berolahraga kontak tanpa menggunakan pelindung mulut
  • Kertakan pada gigi saat tidur

Faktor risiko untuk gigi patah

Gigi yang lemah lebih cenderung mengalami patah gigi daripada gigi yang kuat. Beberapa hal yang dapat mengurangi kekuatan gigi antara lain:

  • Kerusakan gigi dan gigi berlubang yang merusak email gigi. Tambalan besar juga cenderung dapat melemahkan gigi.
  • Kertakan gigi yang dapat merusak enamel gigi.
  • Mengkonsumsi banyak makanan yang asam, seperti jus buah, kopi, dan makanan pedas yang dapat menghancurkan enamel dan membiarkan permukaan gigi terbuka.
  • GERD (gastroesophageal reflux disease), dua kondisi pencernaan yang dapat membawa asam lambung naik ke mulut Anda, di mana mereka dapat merusak enamel gigi.
  • Gangguan makan atau penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang sering muntah, yang pada pada akhirnya dapat menghasilkan asam pemakan enamel.
  • Mengkonsumsi makanan yang manis dapat menghasilkan bakteri di mulut, dan bakteri tersebut dapat menyerang email gigi.
  • Enamel gigi berkurang seiring waktu, jadi jika Anda berusia 50 tahun atau lebih, risiko Anda mengalami pelemahan enamel juga akan meningkat.

Tanda dan gejala gigi yang patah

Jika patahan gigi kecil dan tidak terletak di depan mulut, Anda mungkin tidak mengetahuinya sama sekali. Namun,gigi yang patah dapat memiliki beberapa gejala sebagai berikut:

  • Permukaan gigi yang bergerigi saat Anda menjulurkan lidah ke arah gigi
  •  Iritasi pada gusi di sekitar gigi yang patah.
  • Iritasi lidah karena gesekan lidah pada tepi gigi yang tidak rata dan kasar
  • Rasa sakit pada gigi saat menggigit atau mengunyah, jika patahan gigi dekat atau memperlihatkan saraf gigi.

Cara mencegah gigi patah

Meskipun Anda tidak dapat mencegah trauma yang tidak disengaja pada gigi, namun ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

  • Hindari kebiasaan menggertakkan gigi pada malam hari, bicarakan dengan dokter gigi Anda tentang pelindung mulut untuk mencegah gigi patah.
  • Hindari  makanan yang keras dan lengket untuk mengurangi kemungkinan Anda menderita gigi yang patah.
  • Jangan mengunyah atau menggigit pena, pensil, atau benda non-makanan lainnya.
  • Jaga gigi dan gusi Anda tetap kuat dan sehat dengan menjaga kebersihan mulut yang sempurna dan mengunjungi dokter gigi secara teratur.

Komplikasi gigi patah

Ketika gigi yang patah tersebut sangat luas sehingga mulai mempengaruhi akar gigi Anda, infeksi mungkin dapat terjadi. Berikut beberapa komplikasi gigi patah yang tidak dirawat:

  • Rasa Sakit saat makan
  • Sensitivitas terhadap panas dan dingin
  • Demam
  • Bau mulut atau rasa asam di mulut
  • Pembengkakan kelenjar di daerah leher atau rahang

Perawatan gigi yang patah umumnya tergantung pada lokasi, tingkat keparahan, dan gejalanya. Kecuali jika hal tersebut menyebabkan rasa sakit yang hebat dan secara signifikan mengganggu makan dan tidur.

Namun, Anda harus membuat janji dengan dokter Anda sesegera mungkin untuk menghindari infeksi atau kerusakan gigi lebih lanjut. Patahan kecil biasanya dapat diobati dengan hanya menghaluskan dan memoles gigi. 

Untuk patahan gigi yang lebih luas, dokter Anda dapat merekomendasikan perawatan seperti, pemasangan kembali gigi, Bonding, Porcelain veneer, Onlay gigi.

Gigi yang patah merupakan masalah cedera gigi yang paling umum. Dalam kebanyakan kasus, gigi patah tidak menghasilkan rasa sakit yang signifikan dan dapat berhasil diobati dengan menggunakan berbagai prosedur gigi.

Meskipun biasanya tidak dianggap sebagai keadaan darurat gigi, semakin cepat Anda mendapatkan perawatan, semakin baik peluang untuk mengatasi masalah gigi. Pemulihan umumnya cepat setelah prosedur gigi segera dilakukan.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
The epidemic of cracked and fracturing teeth. (2007). (http://dentistrytoday.com/technology/magnification/1382--sp-212429722)
Diagnosing what it’s cracked up to be: A lesson in endodontics. (2017). (http://www.dentistryiq.com/articles/2017/02/diagnosing-what-its-cracked-up-to-be-a-lesson-in-endodontics.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app