Benarkah Kopi Dapat Memperpanjang Umur?

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 1 menit
Benarkah Kopi Dapat Memperpanjang Umur?

Anda pecinta berat kopi sehingga merasa tidak siap berangkat kerja sebelum minum satu atau dua cangkir di pagi hari? Ternyata, mengonsumsi kopi diduga memiliki beberapa manfaat positif salah satunya yakni dalam peningkatan usia harapan hidup.  

Para peneliti di Harvard School of Public Health,  Brigham and Women's Hospital, Harvard Medical School, Indiana University, the Universidad Autonoma de Madrid dan the National University of Singapore, bersama-sama mengadakan penelitian mengenai hubungan kopi dengan umur seseorang.

Dari data penelitian didapatkan bahwa orang yang minum kopi tiga sampai lima cangkir per hari memiliki risiko kematian dini 15 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang bukan peminum kopi. Tepatnya, pecinta kopi memiliki risiko kematian akibat  gangguan jantung, diabetes, parkinson dan bunuh diri yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kopi.

Meskipun  minum lebih dari lima cangkir sehari tidak memiliki hubungan dengan kematian, Anda tetap dianjurkan untuk tidak meminum kopi lebih dari jumlah itu dan jangan merokok. Interpretasi dari hasil penelitian tsb tidak terbatas hanya pada kopi berkafein. Orang yang hobi minum kopi tanpa kafein juga ternyata mendapat manfaat yang sama. Walhasil, peneliti yakin bukan kafein yang memberi manfaat kesehatan tapi ada senyawa tertentu di dalam biji kopi yang membantu meredakan inflamasi dan resistansi insulin.

Meskipun demikian, hasil studi tsb masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut terkait belum adanya penelitian yang menggambarkan tinggi atau rendahnya angka kematian karena kasus kanker yang berhubungan dengan kebiasaan mengonsumsi kopi.

Di luar kaitan antara kopi dengan umur, penelitian yang dilakukan di Lisbon dan Portugal menemukan bahwa kafein dalam kopi dan teh dapat memberikan efek pencegahan terhadap penurunan fungsi kognitif yang dijumpai pada penderita demensia dan Alzheimer.

Sementara itu, menurut jurnal Phytotherapy Research, penurunan kadar asetilkolin yang ditemukan pada penderita Alzheimer dapat dicegah dengan mengonsumsi kopi dan teh pahit; manfaat ini diduga diperoleh melalui  hambatan aktivitas enzim acetylcholinesterase (AChE) yang memecah susunan kimia dari asetilkolin tsb.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Coffee and Longevity: Do Coffee Drinkers Live Longer?. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/how-coffee-makes-you-live-longer)
Regular coffee or decaf? Drinking both may benefit the liver. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/283750.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app