Kafein Menyebabkan Darah Tinggi

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 1 menit
Kafein Menyebabkan Darah Tinggi

Secangkir kopi memang sangat pas untuk mengisi acara santai, sekarang, kedai kopi sedang menjadi tren. Kopi juga sangat membantu untuk mengurangi kantuk, terutama jika Anda sedang bekerja di pagi atau malam hari. Apalagi jika Anda sudah ‘ketergantungan’, bisa-bisa kepala menjadi pusing jika tidak minum kopi.

Tapi sadarkah Anda, kandungan kafein didalamnya dapat membahayakan Anda?

Kafein dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah, walaupun hanya bersifat sebentar. Diduga, kafein dapat memblok hormon yang berperan menjaga agar arteri tetap melebar atau kafein dapat menyebabkan kelenjar adrenal untuk memproduksi lebih banyak adrenalin, yang dapat menyebabkan tekanan darah naik.

Seseorang yang rutin mengkonsumsi kafein pasti memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Terutama bagi mereka yang berusia tujuh puluh tahun keatas atau penderita obesitas, kafein berdampak lebih bagi tekanan darah.

Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, segera konsultasikan dengan dokter, mengenai batasan konsumsi kafein Anda. Hindari mengkonsumsi kafein sebelum Anda melakukan aktivitas fisik, misalnya olahraga atau pekerjaan lainnya yang membutuhkan tenaga ekstra.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Do I Have a Caffeine Addiction?. Healthline. (https://www.healthline.com/health/caffeine-withdrawal)
Caffeine: Effects, risks, and cautions. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/271707.php)
Caffeine Facts: Addiction, Insomnia, Pregnancy Effects, and More. WebMD. (https://www.webmd.com/diet/caffeine-myths-and-facts)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app