Bahaya Rokok bagi Kesehatan, Bisa Sebabkan Kematian!

Rokok mengandung zat racun nikotin, yang berbahaya bagi tubuh. Menghirup asapnya saja sudah mampu membuat orang keracunan, apalagi mengkonsumsi langsung.
Dipublish tanggal: Jun 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Bahaya Rokok bagi Kesehatan, Bisa Sebabkan Kematian!

Percaya atau tidak, memang ada orang yang menjadikan rokok sebagai cemilannya sehari-hari. Kebiasaan ini termasuk dalam gangguan makan atau disebut juga pica. Ada yang bermula dari ketidaksengajaan mengkonsumsi rokok saat kecil atau karena memang rutin merokok

Perilaku makan menyimpang ini berefek buruk pada kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian.

1. Makan rokok bisa menyebabkan kematian

Rokok mengandung zat racun nikotin, yang berbahaya bagi tubuh. Menghirup asapnya saja sudah mampu membuat orang keracunan, apalagi mengkonsumsi langsung. Hasil dari sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa bisa meninggal, saat mengonsumsi nikotin dengan dosis 1.000 miligram. 

Dosis sebanyak ini setara dengan kandungan nikotin dalam 50 batang rokok.

Berbeda dengan orang dewasa, level toleransi anak-anak pada nikotin jauh lebih rendah. 1 batang rokok yang mengandung sekitar 20 miligram nikotin saja, dapat membahayakan nyawa mereka. 

Oleh karena itu, jangan sampai Anda meletakkan rokok pada jarak yang bisa dijangkau dengan mudah oleh anak Anda. Mereka bisa mengira itu makanan, sehingga langsung mengonsumsinya.

2. Menyebabkan Anda Keracunan Nikotin

Mengonsumsi satu atau dua batang rokok tentu tak akan membuat Anda meninggal, namun dapat membuat Anda keracunan nikotin. Dosis nikotin sebanyak 5 miligram sudah bisa membuat bayi dan anak-anak keracunan, begitu pun dengan efek 40 miligramnya pada orang dewasa. 

Saat Anda mengonsumsi atau terpapar nikotin dalam dosis ini, gejala keracunan pada tubuh akan terlihat.

Gejala keracunan nikotin terbagi dalam 2 tingkatan. Pada tingkatan pertama, gejalanya berupa berupa mual dan muntah yang tiba-tiba, disertai dengan sakit pada bagian perut dan kepala. Selain itu, detak jantung Anda pun semakin cepat, diikuti dengan tekanan darah yang meningkat. 

Gejala awal keracunan ini akan bertahan dari 15 menit pertama hingga 1 jam ke depan.

Pada tingkatan kedua atau gejala akhirnya, Anda akan mengalami diare, nafas dan detak jantung yang lemah, serta tekanan darah yang menurun. Refleks otot jadi menurun dan Anda merasa sangat lesu dan tak bertenaga. Tak jarang, orang yang keracunan nikotin bisa tiba-tiba kejang

Gejala ini akan bertahan hingga 4 jam, bahkan sampai 24 jam bagi yang keracunan nikotin tahap berat.

3. Efek mengkonsumsi rokok dalam jangka panjang

Jangan merasa lega dulu kalau tubuh Anda tak bereaksi langsung saat baru mulai mengkonsumsi rokok. Perilaku makan menyimpang ini jika dilanjutkan, akan menyebabkan efek samping pada kesehatan dalam jangka panjang. 

Anda berisiko menderita kanker gusi, lidah, mulut, pipi, bibir, perut, pankreas, dan kerongkongan di masa depan. Gigi dan gusi Anda juga terancam rusak.

Pada tiap batang rokok yang Anda makan, akan menyebabkan zat nikotin serta zat kimia berbahaya lainnya masuk ke dalam aliran darah. Darah yang sudah terkontaminasi racun inilah yang nantinya dialirkan ke seluruh tubuh dan merusak organ di dalamnya. 

Nikotin juga akan menyebabkan perubahan pada DNA, mengakibatkan sel dalam tubuh bertransformasi menjadi sel kanker.

Selain dapat menimbulkan penyakit, konsumsi rokok yang awalnya masih dalam tahap coba-coba, malah dapat menyebabkan Anda jadi kecanduan. Mulanya hanya 1 batang rokok saja, tapi lama-kelamaan jumlahnya terus bertambah. 

Saat Anda sudah menjadi candu, akan lebih susah dan butuh waktu lama untuk menghentikan kebiasaan tak sehat ini.

Selain karena kebiasaan merokok, perilaku makan rokok juga bisa disebabkan karena tak sengaja memakannya di masa kecil, lalu berlanjut hingga dewasa. 

Kebiasaan yang termasuk dalam perilaku makan menyimpang ini harus sesegera mungkin dihentikan, agar tak semakin memperburuk kesehatan. Dengan melakukan terapi, diharapkan kebiasaan ini bisa disembuhkan.

 


25 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zacharasiewicz A. (2016). Maternal smoking in pregnancy and its influence on childhood asthma. DOI: (http://doi.org/10.1183/23120541.00042-2016)
Yilmaz M, et al. (2015) Relationship between smoking and female sexual dysfunction. DOI: (http://dx.doi.org/10.4172/2167-0250.1000144)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app