Apa Saja Penyebab Gigi Kuning?

Berikut adalah pilihan alami untuk gigi kuning. Akan paling baik untuk memilih beberapa pengobatan dan merotasi setiap minggu. Coba-cobalah untuk mencari solusi yang terbaik untuk Anda.
Dipublish tanggal: Agu 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apa Saja Penyebab Gigi Kuning?

Warna kekuningan pada gigi Anda mungkin tidak terlalu kentara dan terjadi secara gradual. Beberapa warna kuning tidak bisa dihindarkan.

Berikut adalah beberapa penyebab gigi kekuningan, antara lain:

Iklan dari HonestDocs
Bleaching (Pemutihan Warna Gigi) Di Tooth's Kingdom Dental Care

Bleaching Gigi merupakan salah satu perawatan yang dapat dilakukan untuk membuat gigi lebih putih dan cerah

  • Makanan / minuman. Kopi, teh, cola, anggur dan buah-buahan dan sayur (contohnya apel dan kentang) bisa menyebabkan noda pada gigi Anda.
  • Merokok. Merokok atau mengunyah tembakau dapat memberi noda pada gigi.
  • Kebersihan mulut yang buruk. Penyikatan gigi yang kurang baik, flossing dan membilas dengan obat kumur antiseptik untuk menghilangkan plak dan substansi yang menyebabkan noda seperti kopi dan tembakau dapat menyebabkan gigi kuning.
  • Penyakit. Beberapa penyakit tertentu dapat mempengaruhi enamel (permukaan keras pada gigi) dan dentin (material di bawah enamel) dapat menyebabkan gigi kuning. Pengobatan untuk kondisi tertentu juga bisa mempengaruhi warna gigi. Contohnya, radiasi kepala dan leher dan kemoterapi bisa menyebabkan gigi kekuningan. Selain itu, infeksi pada wanita hamil dapat menyebabkan gigi kekuningan pada bayi dengan mempengaruhi perkembangan enamel.
  • Obat. Antibiotik tetrasiklin dan doksisiklin diketahui dapat menyebabkan kekuningan pada gigi ketika diberikan ke anak yang giginya masih berkembang (sebelum umur 8). Bilas mulut dan obat kumur yang mengandung chlorhexidine dan cetylpyridium chloride juga bisa menyebabkan noda pada gigi. Antihistaminm obat antipsikotik, dan obat untuk tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan gigi kekuningan.
  • Material gigi. Beberapa material yang digunakan pada gigi, seperti restorasi amalgam, terutama material yang mengandung silver sulfide, dapat menyebabkan warna kehitaman pada gigi.
  • Bertambah usia. Seiring bertambahnya usia, enamel bagian terluar gigi Anda akan semakin menipis, mengeluarkan warna kekuningan dentin.
  • Genetik. Beberapa orang memiliki enamel yang lebih terang atau lebih tebal daripada yang lainnya.
  • Lingkungan. Fluoride yang berlebihan dari bahan alami (kadar fluorida alami yang besar di air) atau akibat penggunaan yang berlebihan (aplikasi, bilas, pasta gigi dan suplemen fluoride) dapat menyebabkan gigi kekuningan.
  • Trauma. Contohnya, kerusakan akibat jatuh bisa mengganggu pembentukan enamel pada anak-anak yang giginya masih berkembang. Trauma juga bisa menyebabkan kekuningan pada orang dewasa.

Obat untuk gigi yang kuning

Berikut adalah pilihan alami untuk gigi kuning. Akan paling baik untuk memilih beberapa pengobatan dan merotasi setiap minggu. Coba-cobalah untuk mencari solusi yang terbaik untuk Anda.

1. Menyikat gigi Anda

Rencana aksi awal Anda adalah Anda harus menyikat gigi Anda lebih sering dan dengan cara yang benar. 

Hal yang sangat penting adalah Anda harus menyikat gigi setelah memakan makanan dan minuman yang dapat menyebabkan gigi kuning.

Sikatlah gigi dua kali sehari selama dua hingga tiga menit. Pastikan Anda membersihkan semua sela gigi. Sikatlah gigi Anda dalam gerakan memutar untuk memastikan Anda melindungi gusi Anda. 

Sikatlah bagian dalam, bagian luar, dan bagian yang mengunyah gigi Anda.

2. Baking soda dan hydrogen peroxide

Menggunakan baking soda dan hydrogen peroksida dipercaya dapat menghilangkan gumpalan plak dan bakteri untuk menghilangkan noda.

Iklan dari HonestDocs
Bleaching (Pemutihan Warna Gigi) Di Tooth's Kingdom Dental Care

Bleaching Gigi merupakan salah satu perawatan yang dapat dilakukan untuk membuat gigi lebih putih dan cerah

Campurkan satu sendok makan baking soda dengan dua sendok makan hydrogen peroksida untuk membuat pasta. Anda juga bisa menggunakan rasio bahan yang sama untuk membuat obat kumur.

Studi pada tahun 2012 menemukan bahwa orang-orang yang menggunakan pasta gigi yang mengandung baking soda dan peroksida dapat menghilangkan noda dan memutihkan gigi mereka. 

Hasilnya akan terlihat secara signifikan dalam waktu enam minggu. Studi lanjutan diperlukan untuk menentukan apakah hasilnya bertahan setelah menghentikan penggunaan pasta gigi.

3. Cuka Apel

Cuka apel dapat digunakan dalam jumlah kecil untuk memutihkan gigi.

Buatlah obat kumur dengan mencampurkan dua sendok makan cuka apel dengan enam ons air. Berkumurlah dengan campuran tersebut selama 30 detik. Kemudian bilas dengan air dan sikatlah gigi Anda.

Penelitian pada tahun 2014 menemukan bahwa cuka apel memiliki efek pemutihan pada gigi sapi. Namun, perlu dicatat bahwa cuka apel memiliki kemungkinan untuk merusak kekerasan dan konfigurasi permukaan gigi. 

Maka, gunakan cuka apel dengan hati-hati, dan dengan waktu yang sebentar saja. Diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap manusia untuk memperdalam penemuan ini.

Kesimpulan

Terus lakukan pembersihan gigi yang benar dan lakukan pemeriksaan gigi secara rutin. Jika Anda tidak berhasil menggunakan cara-cara di atas, dokter gigi Anda akan membantu menentukan cara lain yang lebih baik untuk Anda.

28 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zheng LW, et al. (2014). [Effects of vinegar on tooth bleaching and dental hard tissues in vitro]. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25571718)
Yaacob HB, et al. (1990). Dental abrasion pattern in a selected group of Malaysians. DOI: (https://www.jstage.jst.go.jp/article/josnusd1959/32/3/32_3_175/_pdf)
Xie P, et al. (2010). Effect of toothpaste containing d-limonene on natural extrinsic smoking stain: A 4-week clinical trial. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21250568)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app