Anda Jatuh Cinta dengan Si Dia? Inilah 9 Tanda Ilmiahnya

Penelitian yang dilakukan oleh Helen Fisher, seorang antropolog di Rutgers University dan seorang pakar tentang cinta yang dimuat di livescience mengatakan bahwa terdapat fase yang unik ketika seseorang jatuh cinta. Berikut ini 9 tanda ilmiah ketika Anda sedang jatuh cinta:
Dipublish tanggal: Jul 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 20, 2019 Waktu baca: 3 menit
Anda Jatuh Cinta dengan Si Dia? Inilah 9 Tanda Ilmiahnya

Saat Anda jatuh cinta, otak terlihat berbeda dari sebelumnya dan tubuh akan memberikan tanda-tanda positif bahwa Anda sedang jatuh cinta. Bagi seseorang yang sering jatuh cinta mungkin akan mudah memahami tanda-tandanya. 

Tapi bagi beberapa orang mungkin akan mengalami kebingungan apakah ia benar suka ataukah hanya rasa kagum sesaat.

Penelitian yang dilakukan oleh Helen Fisher, seorang antropolog di Rutgers University dan seorang pakar tentang cinta yang dimuat di livescience mengatakan bahwa terdapat fase yang unik ketika seseorang jatuh cinta. 

Berikut ini 9 tanda ilmiah ketika Anda sedang jatuh cinta:

1. Ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan dirinya

Kenyamanan merupakan salah satu tanda Anda jatuh cinta dengannya. Tanpa sadar Anda ingin menghabiskan waktu yang lebih lama bersama pasangan Anda. Mungkin hal ini dikarenakan sudah terjalinnya ketergantungan secara emosional pada hubungan kalian, seperti rasa cemburu, posesif, dan takut berpisah. 

Anda dan pasangan akan mencari cara bagaimana supaya bisa selalu dekat tiap hari dan merencanakan masa depan bersama.

2. Hanya dia satu-satunya

Pasti Anda berpikir jika ialah satu-satunya dan dialah yang selama ini Anda cari. Keyakinan yang muncul tersebut didukung oleh ketidakmampuan untuk merasakan gairah romantis pada orang lain. 

Menurut Fisher dan teman-temannya mempercayai bahwa hal tersebut disebabkan peningkatan dopamin sentral (bahan kimia yang terlibat pada perhatian dan fokus di otak Anda).

3. Dialah yang paling sempurna

Kasmaran membuat orang cenderung fokus melihat kelebihan pasangan dibandingkan melihat kekurangan yang dimiliki. Apakah dia suka berkomentar saat baju yang Anda kenakan tidak sesuai, atau suka menyanyi tidak jelas, apapun yang ia lakukan terlihat lucu dimata Anda. 

Bahkan ketika Anda melihat benda-benda pemberian darinya, seolah-olah benda tersebut mewakili kehadiran dirinya. Fokus ini diduga disebabkan karena peningkatan dopamin sentral dan lonjakan norepinefrin pusat, yaitu zat kimia yang berhubungan dengan peningkatan memori dengan adanya rangsangan baru.

4. Seperti kecanduan

Saat Anda jatuh cinta pasti akan merasakan sangat bahagia, perasaan senang dan lebih bersemangat saat hubungan Anda dan pasangan sedang mesra. Tapi suasana tersebut bisa saja berbalik ketika Anda dan pasangan mengalami pertengkaran. 

Anda bisa kehilangan nafsu makan, sulit tidur, cemas, panik, atau perasaan putus asa. Ketika Anda jatuh cinta pasti sering mengalami ketidakstabilan emosional dan fisik seperti di atas. Peneliti mengatakan bahwa orang yang sedang jatuh cinta persis seperti mengalami kecanduan.

5. Memperhatikan segala hal tentang dirinya

Saat seseorang mulai jatuh cinta, tanpa sadar mereka akan mencari tahu mengenai hal yang disukai atau tidak sukai dari orang yang dicintainya. Bahkan ada yang rela mengikuti hobi orang yang ia cintai. Rata-rata orang akan menghabiskan 85% waktu mereka untuk memikirkan orang yang mereka cintai. 

Hal ini dikarenakan terdapat penurunan tingkat serotonin di pusat otak yang selanjutnya dapat dihubungkan dengan perilaku obsesif pada pasangan.

6. Melakukan apapun untuknya

Saat jatuh cinta, seseorang cenderung memiliki ikatan emosional yang kuat dan sangat empati terhadap pasangan yang mereka cintai. Bahkan orang yang jatuh cinta bersedia mengorbankan apa saja untuk orang yang dicintai. Tetapi jangan sampai membuat Anda menderita ya!

7. Menyukai hal yang pasangan sukai

Tanda lain ketika Anda sedang jatuh cinta adalah mau mengikuti selera pasangan. Tentu Anda akan memperhatikan bahkan mengubah cara berpakaian, kebiasaan, perilaku atau nilai-nilai yang juga disukai oleh pasangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Fisher menunjukkan bahwa orang yang memiliki hormon testosteron tinggi dan memiliki kepribadian sangat analitis, kompetitif, dan emosional, sering mendapatkan pasangan dengan kepribadian yang memiliki hormon estrogen dan oksitosin tingkat tinggi.

Hal tersebut dikarenakan orang yang memiliki hormon estrogen dan oksitosin tinggi cenderung bersifat sabar, dapat dipercaya, mudah bergaul, dan empati.

8. Memecahkan masalah bersama

Ketika Anda memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan, pasti Anda akan pernah merasakan masa bahagia dan sulit bersama pasangan Anda. Saat Anda dan pasangan sedang berada pada titik terendah dalam hubungan, Anda akan cenderung bersifat romantis pada pasangan serta mencari solusi bersama. 

Dalam hal ini, domain sentral yang paling bertanggung jawab.

 9. Tidak melulu soal seks

Tidak dipungkiri saat bersama pasangan akan muncul gairah untuk bercinta. Tetapi berdasarkan penelitian ditemukan bahwa 64% orang yang sedang jatuh cinta tidak setuju dengan pernyataan, “Seks adalah bagian paling penting dari hubungan saya dengan pasangan.”. Bagaimana menurut Anda?


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Neto, F., & Wilks, D. C. (2017). Compassionate Love for a Romantic Partner Across the Adult Life Span. Europe's journal of psychology, 13(4), 606–617. https://doi.org/10.5964/ejop.v13i4.1204. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5763452/)
Marazziti D, Canale D. Hormonal changes when falling in love. Psychoneuroendocrinology 2004;29(7):931-6. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15177709)
Hall, J. (2015). Sexual Selection and Humor in Courtship. Evolutionary Psychology, 13(3), 147470491559891. https://doi.org/10.1177/1474704915598918. SAGE Journals. (Accessed via: https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/1474704915598918)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app