Anak Akan Dikhitan? Ketahui Persiapan Sebelum Khitan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Anak Akan Dikhitan? Ketahui Persiapan Sebelum Khitan

Prosedur khitan atau sunat tergolong susah-susah gampang, terlebih bagi orang tua yang baru pertama kali mengkhitankan anak laki-lakinya. Kebingungan merupakan hal yang wajar, untuk itu ketahui dahulu beberapa persiapan sebelum khitan berikut ini.

Apa Saja Persiapan Sebelum Khitan yang Harus Dilakukan?

Khitan, sunat atau dalam bahasa medis disebut dengan sirkumsisi merupakan prosedur pemotongan kulup atau kulit luar yang menutupi kepala penis. Metode yang tersedia mulai dari konvensional menggunakan gunting atau pisau khusus bedah atau yang lebih modern yakni dengan bantuan laser.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Khitan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, mulai dari usia 0-6 bulan. Selain tak perlu bersusah payah membujuk buah hati, proses penyembuhan luka pun relatif cepat. Berbeda dengan anak berusia 5 tahun ke atas yang cenderung aktif dan agak sulit dibujuk, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk dapat menerapkannya.

Ada beberapa persiapan sebelum khitan yang harus dilakukan guna menjamin kelancaran proses di waktu yang telah ditentukan. Pertama, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter yang telah ditunjuk, kemudian kuatkan kondisi psikologisnya. Ajaklah ia pergi berlibur dan pastikan kondisi fisiknya fit sebelum proses dilakukan.

Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Konsultasikan Dahulu dengan Dokter

Hal pertama yang harus dipersiapkan orang tua yakni dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang telah ditunjuk. Tanyakan beberapa hal secara mendetail, seperti metode khitan berikut kelebihan dan kekurangannya, hal-hal yang dapat mempermudah serta mempersulit proses khitan dan sebagainya.

Beritahukan pada dokter mengenai kondisi kesehatan anak, apakah ia mengidap hemofilia atau hipospadia dan apa saja obat yang sedang digunakan. Ajak ia ikut serta menemui dokter agar dapat diperiksa secara mendalam, sekaligus menjadi ajang perkenalan yang dapat mengakrabkan ia dengan dokternya.

2. Pahami Kondisi Psikologis Anak

Faktor psikologis anak amat berpengaruh terhadap proses kelancaran khitan. Oleh karena itu, selaku orang tua, cobalah untuk lebih proaktif dalam membangun kesiapan mental si kecil.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Sunat via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket sunat hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Berilah penjelasan padanya mengenai segala sesuatu tentang khitan, termasuk alasan penting mengapa ia harus di khitan dan dampak buruk apabila tidak segera melakukannya. Bicarakan dengan suasana yang hangat dan menyenangkan, jangan sekali-kali menakut-nakutinya dengan ancaman.

Berikan gambaran menyenangkan tentang khitan, seperti proses yang cepat dan tidak menyakitkan (mintalah dokter untuk memberi olesan anastesi sebelum menyuntik). Bila perlu, iming-imingi ia dengan hadiah yang disukai agar anak lebih termotivasi.

3. Ajaklah Berlibur Sebelum Hari-H

Mengajaknya berlibur sebelum hari-H tiba dapat membangun kesiapan mental yang dapat menjauhkannya dari kecemasan. Cobalah bicarakan dengan si kecil, tempat mana yang ingin ia kunjungi. Bila dirasa tidak memberatkan, penuhilah keinginannya.

Selama diperjalanan dan liburan, bangunlah suasana yang menyenangkan dan bersahabat. Berikan pengalaman liburan yang sulit dilupakan. Janjikan pengalaman liburan dan hadiah yang lebih menarik lagi apabila ia dapat melalui proses khitan dengan baik.

4. Persiapkan dengan Matang Kondisi Fisik Anak

Ketika tiba hari dimana proses khitan akan dilaksanakan dan mental anak dirasa sudah siap, selanjutnya pastikan kondisi fisik anak benar-benar baik. Bersihkan bagian dalam kulup agar memudahkan dokter melakukan proses pemotongan. Jangan lupa untuk meminta anak makan dan minum secukupnya.

5. Selalu Dampingi Anak 

Selalu dampingi anak selama prosedur khitan dilakukan agar ia tetap merasa nyaman. Ajak ia untuk berdoa dan alihkan pemikirannya dengan terus mengajaknya bicara hal-hal yang ia sukai.

Bila perlu, peluk dan genggamlah selalu tangannya. Selain dapat menenangkan hatinya, tindakan ini juga dapat membantu dokter agar anak tidak terlalu sering menggerak-gerakkan anggota tubuhnya.

Pasca khitan, selalu pantau kondisi anak. Kenakan celana longgar guna mencegah gesekan pada bekas luka. Bila terjadi perdarahan atau anak mengeluh sesuatu, jangan segan untuk segera menghubungi dokter yang bersangkutan. Lebih lanjut, baca: Cara Merawat Luka Khitan (Sunat) Agar Cepat Kering

19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Yiee JH, et al. Complications of circumcision. https://www.uptodate.com/contents/search.
Frequently asked questions. Labor, delivery and postpartum care FAQ039. Newborn male circumcision. American College of Obstetricians and Gynecologists. https://www.acog.org/Patients/FAQs/Newborn-Male-Circumcision.
Baskin LS. Neonatal circumcision: Risks and benefits. https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app