HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Anafilaksis: Reaksi Alergi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 1, 2019 Waktu baca: 3 menit

Anafilaksis adalah reaksi alergi yang berkembang cepat dan mengancam jiwa. Anafilaksis merupakan jenis reaksi alergi, di mana sistem kekebalan tubuh merespon zat-zat berbahaya lain dari lingkungan. Tidak seperti reaksi alergi lain,  anafilaksis dapat membahayakan nyawa. 

Reaksi dapat dimulai dalam beberapa menit atau bahkan detik setelah terpapar alergen, (zat yang menyebabkan alergi) dan berkembang cepat menyebabkan penyempitan saluran napas, reaksi pada kulit dan iritasi usus, dan perubahan irama jantung. Pada kasus berat, dapat mengakibatkan obstruksi jalan napas, syok, dan kematian.

Mengenai Anafilaksis

Penyebab Anafilaksis

Penyebab Anafilaksis Seperti mayoritas reaksi alergi lain, anafilaksis disebabkan oleh pelepasan histamin dan bahan kimia lainnya dari sel mast. Sel mast adalah sel darah putih dan  ditemukan dalam jumlah besar di jaringan yang mengatur pertukaran dengan lingkungan: saluran napas, sistem pencernaan, dan kulit.

Pada permukaannya, sel mast menghasilkan antibodi yang disebut IgE (immunoglobulin tipe E). Antibodi ini dirancang untuk mendeteksi zat lingkungan dimana sistem kekebalan tubuh sensitif terhadap zat tersebut. Bahan dari sumber yang benar-benar mengancam, seperti bakteri atau virus, disebut antigen. Zat yang kebanyakan orang mentolerir dengan baik, tetapi sebagian orang memiliki reaksi alergi terhadap zat itu, disebut alergen. Ketika antibodi IgE berikatan dengan alergen, menyebabkan sel mast untuk melepaskan histamin dan zat kimia lainnya, yang keluar ke sel-sel tetangga disekitarnya.

Interaksi antara bahan kimia dengan reseptor pada permukaan pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah melebar (dilatasi) sehingga cairan merembes ke jaringan sekitarnya, menyebabkan akumulasi cairan, kemerahan, dan pembengkakan. Pada sel-sel otot polos dari saluran udara dan sistem pencernaan, dapat terjadi penyempitan. Pada ujung saraf, sensitivitasnya dapat meningkat dan menyebabkan rasa gatal.

Dalam anafilaksis, respon sensitivitas berlebihan terhadap alergen dan distribusinya biasanya terjadi di seluruh tubuh (sistemik). Alergen yang lebih mungkin menyebabkan anafilaksis yaitu jika Alergen dimasukkan kedalam tubuh secara langsung ke dalam sistem peredaran darah melalui suntikan (Alergi obat). Namun, paparan oleh konsumsi, inhalasi, atau kontak kulit juga dapat menyebabkan anafilaksis. Dalam beberapa kasus, anafilaksis dapat berkembang dari waktu ke waktu dari ringan ke berat. Anafilaksis paling sering disebabkan oleh alergen dalam makanan, obat-obatan, dan racun serangga.

Penyebab spesifik Reaksi Anafilaksis, antara lain:

  • Ikan, kerang, dan moluska
  • Kacang-kacangan dan biji
  • Sengatan lebah, atau tawon
  • Vaksin, termasuk vaksin flu dan campak
  • Penisilin
  • Sefalosporin
  • Streptomisin
  • Gamma globulin
  • Insulin
  • Hormon (ACTH, thyroid-stimulating hormone)
  • Aspirin dan NSAID lainnya
  • Lateks, dari sarung tangan atau kondom.

Gejala Anafilaksis 

Gejala Reaksi Anafilaksis yang sering muncul di antaranya:

  • Urtikaria (hives)
  • Pembengkakan dan iritasi pada lidah atau mulut
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Pembengkakan pada sinus
  • Kesulitan bernapas atau mengi
  • Kram, muntah, atau diare
  • Kecemasan atau kebingungan
  • Detak jantung sangat cepat (palpitasi) atau lemah
  • Pusing hingga Kehilangan kesadaran.

Pengobatan Anafilaksis 

Diagnosa Anafilaksis 

Anafilaksis didiagnosis berdasarkan pesatnya perkembangan gejala sebagai respon terhadap alergen tersangka. Identifikasi alergen dapat dilakukan dengan tes RAST, tes darah yang mengidentifikasi reaksi IgE terhadap alergen tertentu. Pengujian kulit dapat dilakukan untuk reaksi anafilaktik yang kurang parah.

Pengobatan darurat 

Reaksi Anafilaksis melibatkan suntikan adrenalin (epinefrin) yang menyempitkan pembuluh darah dan melawan efek histamin. Oksigen dapat diberikan, serta cairan pengganti intravena untuk mengatasi penurunan tekanan darah karena kehilangan cairan. Antihistamin dapat digunakan untuk ruam kulit, dan aminofilin untuk penyempitan bronkus. Jika saluran napas bagian atas terhambat, penempatan tabung pernapasan atau tabung trakeostomi mungkin diperlukan.

Prognosis Anafilaksis 

Percepatan perkembangan gejala merupakan indikasi keparahan reaksi anafilaksis: lebih cepat gejala berkembang, lebih parah reaksinya. Penanganan kedaruratan medis yang cepat dan pemantauan ketat mengurangi kemungkinan kematian. Meskipun demikian, kematian adalah hal yang mungkin pada anafilaksis yang berat. Bagi kebanyakan orang yang menerima pengobatan secepatnya, dapat pulih secara komplit.

Pencegahan Anafilaksis 

Menghindari pemicu alergi adalah satu-satunya metode yang dapat diandalkan untuk mencegah anafilaksis. Untuk alergi terhadap serangga sebisa mungkin hindari gigitan serangga.  Hindari makanan yang dapat menyebabkan alergi, lihat komposisi makanan.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app