Amankah Penggunaan Pembersih Vagina pada Ibu Hamil?

Dipublish tanggal: Mei 20, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Amankah Penggunaan Pembersih Vagina pada Ibu Hamil?

Saat hamil, banyak perubahan yang akan terjadi pada tubuh Anda. Tahukah Anda pada saat hamil wanita akan mengalami perubahan hormon yang signifikan. Perubahan hormon inilah yang memicu mood yang berubah-ubah saat hamil, serta munculnya rasa gatal pada vagina. 

Banyak wanita yang mengatasi rasa gatal dengan menggunakan pembersih vagina. Namun amankah penggunaan pembersih vagina bagi ibu hamil? Berikut penjelasannya.

Penyebab Gatal pada Vagina saat Hamil

  • Penyebab vagina gatal pada saat hamil secara umum bisa terjadi karena alergi terhadap lotion, sabun, atau detergen yang digunakan. Hal ini disebabkan karena komposisi dari produk tersebut yang dapat meningkatkan rasa sensitif .Namun, rasa gatal akibat alergi ini masih dianggap aman dan tidak serius.
  • Jika Anda mengalami rasa gatal pada vagina disertai dengan keputihan yang berwarna tidak normal serta berbau tidak sedap, atau disertai dengan rasa nyeri dan panas saat buang air kecil, Anda perlu berhati-hati. Mungkin rasa gatal pada vagina Anda disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, ataupun penyakit kelamin

Untuk berjaga-jaga Anda perlu mengeceknya  ke dokter untuk memastikan penyebab rasa gatal pada vagina Anda dan segera mendapatkan pengobatan yang tepat.

Cara mengatasi vagina yang gatal saat hamil

Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi rasa gatal pada vagina saat hamil, antara lain:

  • Bersihkan area vagina Anda secara rutin, tetapi jangan terlalu sering. Membersihkan vagina terlalu sering dapat mengganggu keseimbangan jumlah bakteri pada vagina, sehingga memicu rasa gatal pada vagina.
  • Gunakanlah produk perawatan yang lembut dan non pewangi. Untuk Anda yang memiliki kulit sensitif, cobalah memilih produk yang hypoallergenic.
  • Gunakanlah air dingin untuk membasuh area vagina Anda. Jangan menggunakan air panas, karena dapat menimbulkan iritasi. Bila perlu Anda bisa menambahkan sedikit cuka pada air dingin saat membasuh vagina. Jangan terlalu banyak menambahkan, karena dapat mengganggu keseimbangan PH pada vagina.
  • Jaga kondisi vagina tetap kering dan bersih. Ganti pakaian dalam Anda beberapa kali agar keringat dan keputihan tidak menempel kembali. Anda bisa menggunakan tisu untuk mengelap vagina Anda selesai buang air kecil. Selain itu, gunakan celana dalam berbahan katun, sehingga mampu menyerap keringat dengan baik.
  • Bersihkan area vagina dengan benar. Bersihkanlah area vagina dari depan ke belakang, sehingga dapat mencegah jamur dan bakteri dari anus masuk ke vagina.
  • Hindari menggunakan pakaian yang ketat karena akan membuat vagina mudah lembab, sehingga bakteri dan jamur mudah berkembang.
  • Jika rasa gatal disebabkan oleh penyakit seksual menular, segera jalankan uji medis bersama pasangan Anda, agar dapat segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Amankah Ibu Hamil Menggunakan Pembersih Vagina?

Saat ini banyak bermunculan produk pembersih vagina di pasaran. Banyak manfaat yang ditawarkan, seperti menjaga vagina tetap bersih, wangi, dan putih. Hal tersebut sangat menarik para kaum wanita untuk memakainya. 

Namun, apakah produk pembersih vagina itu aman untuk ibu hamil?

Beberapa pembersih vagina saat ini mengandung bahan yang mengganggu keseimbangan bakteri dan PH di vagina. Hal tersebut tentunya tidak baik, karena akan memicu munculnya bakteri dan infeksi yang menyebabkan rasa gatal pada vagina. 

Jika Anda menginginkan untuk membeli produk pembersih vagina, pilihlah produk yang mengandung providone-iodine. Providone-iodine merupakan zat antiseptik yang mampu mengendalikan perkembangan infeksi serta mengatasi kuman patogen, tanpa mengakibatkan kekebalan. 

Jika Anda tetap menggunakan pembersih vagina, jangan terlalu sering menggunakannya. Karena vagina sebetulnya sudah memiliki mekanisme pembersihan yang otomatis.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app