Aletr: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 9, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Aletris atau juga biasa disebut true unicorn root merupakan genus dari tanaman berbunga yang berasal dari family Nartheciaceae. Tanaman herbal ini tumbuh secara alami di daerah Amerika Utara dan bagian Barat Daya Asia, terutama Chuna.

Sebagai tanaman herbal, Aletris biasa digunakan dalam bentuk akar yang ditumbuk menjadi serbuk, ekstrak cair, atau sebagai water infusion. Akar dari tanaman ini juga biasa dijadikan bentuk obat tradisional.

Orang-orang yang masih menggunakan pengobatan tradisional mengandalkan Aletris dalam menangani permasalahan pencernaan seperti colic, konstipasi, diare, kembung, dan rasa tidak enak pada perut.

Selain permasalahan pencernaan, Aletris juga dapat digunakan untuk menangani masalah otot bahkan menangani ketidaksuburan yang terjadi pada organ reproduksi.

Manfaat penggunaan Aletris

Mengkonsumi Aletris sebagai sarana pengobatan alternatif tentunya memiliki manfaat bagi tubuh Anda. Beberapa masalah yang dapat ditangani oleh tanaman ini berupa :

  1. Rheumatism
  2. Keram pada otot
  3. Ketidaksuburan alat kelamin
  4. Colic
  5. Diare
  6. Kembung
  7. Konstipasi
  8. Dyspepsia
  9. Mencegah keguguran
  10. Membantu permasalahan yang terjadi akibat menstruasi

Sebagai obat telan, Aletris juga dapat digunakan sebagai :

  1. General tonic
  2. Sedative
  3. Laxative
  4. Antiflatulent
  5. Antispasmodic
  6. Diuret

Aletris juga dipercaya sebagai solusi natural dalam menangani permasalahan pencernaan tubuh Anda dan membantu tingkat kesuburan alat vital.

Dosis penggunaan Aletris

Dalam menentukan dosis yang paling tepat bagi penggunaan Aletris, diperlukan pertimbangan dari beberapa faktor seperti umur, kesehatan, dan kondisi lain yang dimiliki oleh tubuh Anda.

Kami dapat merekomendasikan dosis bagi Anda yang mengalami colic.

  1. ½ sendok teh sampai dengan 2 sendok teh serbuk akar yang sudah dikeringkan direbus bersamaan dengan 1 cup air, yang diminum sebanyak 3x sehari. Lanjutkan pengkonsumsian jika dirasa diperlukan

Perlu diingat bahwa penggunaan obat herbal belum tentu aman. Oleh karena itu mintalah saran dari dokter maupun perawat disekitar Anda sebagai panduan profesional dalam mengkonsumsi herbal ini.

Hindari penggunaan Aletris kepada  ibu hamil dan juga ibu yang sedang dalam tahap menyusui buah hatinya. Karena Aletris mengandung zat yang dapat mengganggu aktivitas estrogen serta oxytocin antagonism.

Hindari juga penggunaan Aletris kepada anak-anak karena belum ada peneletian lebih lanjut mengenai dampaknya kepada mereka.

Jika Anda menemukan herbal ini dalam bentuk suplemen, pastikan untuk membaca panduan dalam mengkonsumsinya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Efek samping penggunaan Aletris

Aletris jika digunakan secara tepat dan melalui pengawasan medis yang benar tentu saja akan memberi efek baik bagi tubuh Anda. Meskipun begitu, tetap ada efek samping yang dapat terjadi akibat satu alasan atau lain.

Beberapa efek samping yang biasa timbul akibat pengkonsumsian Aletris meliputi :

  1. Rasa bingung
  2. Kehilangan keseimbangan
  3. Vertigo
  4. Rasa pusing

Aletris juga dapat mengganggu jalannya sistem gastrointestinal Anda, oleh karena itu ada baiknya untuk tidak menggunakan herbal ini jika Anda memiliki masalah pencernaan.

Perhatian dan peringatan

Perlu Anda ingat kembali bahwa penggunaan herbal ini tanpa pengawasan profesional dapat membawa efek buruk terhadap kondisi tubuh Anda. Oleh karena itu, carilah ahli maupun profesionnal sebagai pembimbing dalam pengkonsumsian herbal ini.

Aletris memiliki sifat yang hampir sama dengan hormon estrogen, oleh karena itu hindari peggunaan herbal ini bagi Anda yang memiliki kondisi hormon yang sensitiv seperti kanker payudara, kanker ovarium, kanker uterine, endometriosis, atau uterine fibroids.

Aletris mampu meningkatkan tingkat asam pada lambung, serta merta mengurangi efektivitas dari antacids dan H2-blockers seperti :

  1. Tagamet
  2. Zantac
  3. Axid
  4. Pepcid

Peningkatan asam lambung ini juga dapat menurunkan efektifitas Proton Pump Inhibitors (PPIS) seperti :

  1. Prilosec
  2. Prevacid
  3. Aciphex
  4. Protonix
  5. Nexium

Ada juga resiko additive adverse effect untuk esterogen Anda.

Gunakan produk-produk yang mengandung Aletris secara bijak, dan pertimbangkanlah efek samping yang dapat terjadi.

Serta setelah penggunaan dari herbal Aletris, jika terjadi perburukan kondisi dari penyakit yang Anda alami. Segera konsultasikan kembali dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Semoga bermanfaat.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Aletris: Health Benefits, Uses, Side Effects, Dosage & Interactions. RxList. (https://www.rxlist.com/aletris/supplements.htm)
Aletris Uses, Benefits & Dosage Herbal Database. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npp/aletris.html)
Aletris: Uses, Side Effects, Interactions, Dosage, and Warning. WebMD. (https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-605/aletris)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app