Acrocyanosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 20, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Akrosianosis adalah kondisi di mana pembuluh darah kecil di kulit Anda mengerut, sehingga mengubah warna tangan dan kaki menjadi kebiru-biruan. Kebiruan pada kaki dan tangan berasal dari penurunan aliran darah dan oksigen yang bergerak melalui pembuluh darah yang menyempit.

Akrosianosis sering ditemukan pada bayi baru lahir. Sebagian besar kasus lain terjadi pada remaja dan dewasa muda. Akrosianosis pertama kali dijelaskan pada tahun 1896, tetapi hingga saat ini akrosianosis masih belum dapat dipahami dengan baik.

Ada dua jenis akrosianosis, primer dan sekunder:

Akrosianosis primer berkaitan dengan suhu dingin dan stres emosional. Akrosianosis primer tidak berbahaya.

Akrosianosis sekunder dapat disebabkan oleh berbagai penyakit yang mendasarinya, termasuk gangguan makan, penyakit kejiwaan, dan kanker.

Nama Akrosianosis berasal dari kata Yunani akros untuk "ekstrim" dan kyanos untuk "biru."

Apa penyebab terjadinya Akrosianosis?

Penyebab akrosianosis tergantung pada apakah itu akrosianosis primer atau sekunder.

Akrosianosis primer

Akrosianosis primer disebabkan oleh suhu dingin dan tekanan emosional. Akrosianosis primer tidak berbahaya, tetapi sulit dibedakan dengan penyakit Raynaud, yang merupakan kelainan di mana tubuh bereaksi berlebihan terhadap situasi tertentu yang menyebabkan dingin dan mati rasa pada tangan dan kaki. (Raynaud, di sisi lain, sering menjadi penyebab akrosianosis sekunder.)

Para peneliti percaya bahwa akrosianosis primer disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah kecil yang mengantarkan darah yang kaya oksigen ke ekstremitas. Penyempitan ini mungkin disebabkan oleh suhu dingin, tinggal di daerah dataran tinggi dengan tekanan oksigen rendah dan kelainan genetik pada pembuluh darah. Pada bayi baru lahir, penyebab akrosianosis primer adalah perubahan sirkulasi setelah lahir.

Akrosianosis sekunder

Akrosianosis sekunder menimbulkan rasa sakit dan memiliki banyak penyebab termasuk infeksi, penyakit pembuluh darah, gangguan darah, gangguan makan, kanker, dan penyebab genetik. Penyebab paling umum dari akrosianosis sekunder adalah penyakit Raynaud dan gangguan makan.

Gejala Akrosianosis

Akrosianosis paling sering muncul pada tangan dan kaki. Namun, kondisi ini juga dapat mempengaruhi hidung, telinga, bibir, puting, pergelangan tangan, dan juga pergelangan kaki.

Akrosianosis primer bersifat simetris, artinya mempengaruhi kedua sisi tubuh. Misalnya, jika ditemukan pada kedua telapak tangan. Akrosianosis sekunder, di sisi lain, hanya mempengaruhi satu sisi. Akrosianosis sekunder biasanya menimbulkan nyeri dan dapat menyebabkan kematian jaringan.

Gejala yang bisa ditemukan pada kedua jenis akrosianosis adalah:

  • Jari tangan atau jari kaki berwarna biru
  • Tangan dan kaki dingin dan berkeringat
  • Suhu kulit rendah
  • Aliran darah yang lambat
  • Bengkak di tangan dan kaki
  • Warna kulit dapat membaik dengan gerakan, terutama di tangan.

Akrosianosis primer pada bayi baru lahir, misalnya, terjadi karena darah dan oksigen mengalir ke otak, paru-paru, ginjal, dan bagian-bagian penting tubuh lainnya terlebih dahulu, bukan tangan dan kaki.

Bayi baru lahir yang memiliki tangan dan kaki yang berwarna kebiruan akan membaik dalam beberapa jam pertama setelah tubuh terbiasa dengan pola sirkulasi darah yang baru

Apakah Akrosianosis dapat dicegah?

Para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya akrosianosis primer atau sekunder. Oleh karena itu Anda tidak dapat mencegah terjadinya akrosianosis.

Namun jika Anda menemukan kaki dan tangan Anda berubah menjadi kebiruan, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui secara pasti apakah akrosianosis yang Anda alami berbahaya seperti akrosianosis sekunder atau tidak berbahaya seperti akrosianosis primer.

Bagaimana penanganan Akrosianosis?

Diagnosa

Diagnosis klinis akrosianosis didasarkan pada penampilan umum pasien dan distribusi serta persistensi sianosis (warna kulit yang berubah kebiruan). Pada orang dewasa muda, di mana diagnosis paling mungkin adalah akrosianosis primer, hanya diperlukan evaluasi dan observasi.

Pada orang dewasa yang lebih tua, atau jika ada fitur atipikal seperti nyeri dan asimetri akrosianosis, pemeriksaan fisik lengkap dan pemeriksaan penunjang akan diperlukan untuk menentukan penyebabnya. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan, meliputi:

  • Oksimetri nadi
  • Urinalisis
  • Hitung darah lengkap, protein C-reaktif, ESR
  • Biokimia standar termasuk fungsi hati dan ginjal
  • Titer streptokokus
  • Autoantibodi
  • Imunoglobulin dan elektroforesis plasma
  • Rontgen dada
  • Pengukuran gas darah arteri dan vena
  • Biopsi kulit
  • Capillaroscopy Nailfold (untuk membedakan sianosis primer dari gangguan jaringan ikat tahap awal)

Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk akrosianosis; Namun, gejalanya dapat dikelola. Pada bayi, menghangatkan suhu tubuh dapat mengatasi gejala. Pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, menjaga tangan dan kaki tetap hangat dan menutupi bagian tubuh mereka dapat melindungi dari suhu dingin.

Pada kasus akrosianosis yang parah dapat diobati dengan penggunaan obat-obatan termasuk alpha blocker atau obat-obatan yang mengendurkan otot dan membantu pembuluh darah kecil tetap terbuka. Gejala akrosianosis sekunder sembuh ketika kondisi yang mendasarinya diobati dan dikelola.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app