6 Hal Penyebab BAB Tidak Teratur pada Bayi

Dipublish tanggal: Feb 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 24, 2019 Waktu baca: 3 menit
6 Hal Penyebab BAB Tidak Teratur pada Bayi

Banyak ibu muda yang baru melahirkan anak pertama, sering merasa khawatir jika anak bayi mereka tidak buang air besar secara teratur. 

Umumnya orang dewasa buang air besar setiap hari, namun berbeda dengan bayi yang baru lahir (neonatus), jika bayi tidak buang air besar secara teratur, hal ini merupakan hal yang wajar, khususnya untuk bayi yang diberi minum air susu ibu (ASI) ekslusive.

Perlu diketahui pola buang air besar pada tiap-tiap bayi berbeda, hal ini didasari oleh makanan/ minuman yang mereka konsumsi sebagai sumber energi utama. 

Contohnya jika seorang bayi hanya minum Air Susu Ibu (ASI) sebagai sumber energi utamanya, bisa saja bayi tersebut tidak buang air besar 3 hari atau lebih. 

Oleh karena itu bagi ibu-ibu muda yang baru memiliki anak pertama, perlu diedukasi bahwa bayi yang tidak Buang Air Besar selama beberapa hari belum tentu memiliki gangguan pencernaan seperti sembelit atau apapun.

Yang perlu menjadi perhatian di sini adalah, jika bayi yang sudah berumur lebih dari 6 bulan dan tidak buang air besar secara teratur, bisa saja disebabkan oleh kondisi medis yang serius. 

Apalagi jika kondisi susah buang air besar ini diiringi dengan munculnya gejala-gejala lain seperti perut kembung, lemah otot, denyut nadi lambat dan memiliki postur yang pendek. 

Jika Anda menemukan hal ini pada bayi Anda, diharapkan untuk segera menghubungi dokter atau tenaga medis professional lainnya.

Berikut akan dibahas mengenai hal-hal apa saja yang bisa mendasari kemungkinan terjadinya buang air besar yang terjadi pada bayi, dan bagaimana cara menanganinya,

Penyakit Hirschsprung

Penyakit hirschprung paling sering menjadi penyebab terjadinya sembelit pada Anda. Tanda-tanda dan gejala dari penyakit Hirschsprung bervariasi pada tingkat keparahan kondisi. Biasanya tanda-tanda dan gejala muncul setelah persalinan, namun kadang tidak terlihat hingga kemudian hari.

Umumnya, tanda yang paling jelas adalah gagalnya bayi untuk buang air besar dalam 48 jam setelah persalinan. Tanda-tanda dan gejala pada bayi yang baru lahir meliputi:

  • Perut bengkak
  • Muntah, termasuk memuntahkan zat berwarna hijau atau cokelat
  • Sembelit atau gas, yang dapat menyebabkan bayi rewel
  • Diare
  • Kesulitan dalam buang air kecil
  • Gagal untuk mengeluarkan mekonium setelah kelahiran
  • Jarang dan buang air yang meledak-ledak
  • Penyakit kuning
  • Menyusui dengan buruk
  • Kenaikan berat badan yang buruk

Intususepsi

Intususepsi sering terjadi pada usia 3 bulan-6 tahun, di mana puncaknya adalah usia 5-10 bulan dan paling sering pada laki-laki. Intususepsi merupakan penyebab sembelit kedua paling sering pada kelompok usia ini.

Anak dengan kelainan intususepsi akan menunjukkan gejala seperti nyeri perut yang sangat berat sehingga terkadang anak menarik kedua tungkainya, gelisah, lemas hingga syok. Muntah terjadi pada awal kelainan dan 30% kasus muntahan mengandung empedu. 

Atresia intestinal

Atresia merupakan suatu kelainan di mana terjadi absen/tidak terbentuknya suatu bagian/porsi dari saluran cerna, sehingga membentuk saluran yang buntu.

Gejala yang timbul pada atresia antara lain distensi abdomen, muntah yang mengandung empedu, sakit kuning pada 32% pasien, serta riwayat air ketuban yang berlebihan.

Dehidrasi

Dehidrasi. Kekurangan cairan pada bayi dapat menyebabkan konstipasi. Dalam kondisi tertentu seperti saat tumbuh gigi atau sedang sakit bayi, biasanya menolak meminum susu sehingga kekurangan cairan.

Saat memperkenalkan makanan padat

Makanan padat. Ketika Anda mulai memperkenalkan makanan padat untuk bayi, tubuh dan pencernaan bayi mungkin butuh waktu untuk beradaptasi dengan makanan padat sehingga mereka mengalami konstipasi.

Pergantian susu

Jika bayi Anda mengalami Buang Air Besar yang tidak teratur, Anda tidak perlu panik dan segera pergi ke dokter, Anda dapat menangani hal ini sendiri di rumah. 

Biasanya, sembelit disebabkan oleh pergantian makanan bayi. Biasanya bayi mengalami sembelit jika makanan mereka dialihkan  dari ASI ke susu formula.

 Jika itu masalahnya, Anda harus menyesuaikan jumlah susu formula yang dapat diberikan untuk bayi Anda dan juga jangan langsung  menghentikan pemberian ASI secara tiba-tiba. Namun perlu diingat, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter jika tidak ada perbaikan dan muncul gejala-gejala lain.

Kapan Anda harus berkonsultasi dengan dokter spesialis?

Setiap sistem pencernaan bayi sedikit berbeda. Pola BAB yang normal pada bayi Anda bisa merupakan tanda abnormal untuk bayi lain. 

Perubahan signifikan pada pola BAB bayi Anda dapat menandakan terjadinya masalah pada system pencernaan Bayi Anda, jadi penting untuk mengetahui apa yang normal untuk bayi Anda.

Periksakan bayi Anda yang baru lahir ke dokter spesialis anak, jika bayi Anda memiliki masalah seperti berikut :

  • Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif yang tidak BAB lebih dari 1 minggu.
  • Bayi yang diberi susu formula yang tidak buang air besar setidaknya sekali sehari.
  • Menangis kesakitan ketika buang air besar
  • Kotoran yang lebih kental 
  • Kotoran terlalu cair
  • Kotoran yang berwarna merah marun, berdarah, putih, abu-abu atau hitam
  • Banyak lendir di tinja

20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hoecker JL, et al. (2018). I'm breast-feeding my newborn and her bowel movements are yellow and mushy. Is this normal for baby poop? (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/baby-poop/faq-20057971)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app