HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

5 Efek Samping Seksual Pada Wanita Menopause

Dipublish tanggal: Agu 15, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 25, 2020 Waktu baca: 2 menit
5 Efek Samping Seksual Pada Wanita Menopause

Seperti yang Anda ketahui, seks, hasrat, dan kepuasan seksual berbeda-beda dari satu wanita ke wanita berikutnya. Dorongan seks Anda mungkin selalu lebih tinggi daripada pacar Anda, atau Anda mungkin merasa mudah untuk mencapai kepuasan seksual.

Apa pun masalahnya, menopause seringkali dapat mengubah semua yang Anda ketahui tentang seks.

Sebuah studi tahun 2015 dalam Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa wanita pascamenopause rata-rata mengalami tingkat disfungsi seksual yang lebih besar daripada teman sebaya premenopause mereka. 

Hal ini dikarenakan menopause dapat memicu berbagai efek samping seksual.

Simak terus artikel berikut untuk mengetahui mengenai beberapa masalah yang mungkin sudah Anda mulai alam.

  • Penurunan hasrat

Menurut suatu badan penelitian di Amerika, baik pria maupun wanita mengalami penurunan hasrat seiring bertambahnya usia. Tetapi wanita dua sampai tiga kali lebih mungkin merasakan penurunan dorongan seksual. Ini karena kadar hormon estrogen wanita berubah.

Penting untuk diingat bahwa hasrat juga sangat terkait dengan aspek mental dan emosional kesejahteraan Anda.

  • Kekeringan vagina

Perubahan kadar estrogen juga bertanggung jawab atas penurunan pelumasan vagina alami Anda. Kekeringan vagina kadang-kadang disalahkan dengan hubungan seksual yang menyakitkan, atau setidaknya lebih tidak nyaman.

Banyak wanita yang merasa lebih nyaman dengan menggunakan pelumas bebas atau pelembab vagina.

  • Penurunan kenikmatan 

Bagi sebagian wanita, kekeringan vagina dapat menyatu dengan berkurangnya aliran darah ke klitoris dan vagina bagian bawah. Ini dapat menyebabkan berkurangnya sensitivitas zona sensitif seksual Anda.

Karena itu, tidak jarang wanita pasca menopause memiliki lebih sedikit orgasme, atau orgasme yang kurang intens dan membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk dicapai. 

  • Penetrasi yang menyakitkan

Efek samping lain yang umum dari menopause adalah dispareunia, atau hubungan seksual yang menyakitkan. Mungkin ada banyak masalah yang berkontribusi terhadap kondisi ini, termasuk kekeringan pada vagina dan penipisan jaringan vagina.

Bagi sebagian wanita, ini menyebabkan rasa tidak nyaman secara umum selama hubungan intim. Yang lain mengalami rasa sakit yang hebat serta rasa sakit dan rasa terbakar.

Dan pada umumnya, berkurangnya rasa kesenangan ini dapat berkontribusi pada dorongan seks yang lebih rendah.

  • Gangguan emosional

Keadaan mental bagi kita semua dapat memainkan peran besar dalam hasrat, gairah, dan kepuasan seksual. Menopause kadang-kadang dapat berkontribusi pada kondisi mental. Anda mungkin merasa lelah karena pergantian hormon dan keringat malam hari

Atau Anda mungkin lebih stres dan emosional daripada biasanya.

Semua perasaan dapat berpotensi berdampak pada kehidupan seksual Anda, baik secara fisik maupun mental.

Pilihan Pengobatan

Bahkan dengan efek samping ini, ingatlah bahwa menopause tidak harus mengakhiri kehidupan seks Anda. Anda mungkin ingin mulai melakukan peningkatan dengan mencoba beberapa solusi di rumah, seperti:

  • menggunakan pelumas OTC atau pelembab vagina
  • bereksperimen dengan berbagai posisi
  • mencoba stimulasi diri sebagai cara meningkatkan hasrat

Anda mungkin mendapat manfaat dari menggunakan dilator vagina. Alat ini membantu meregangkan jaringan vagina yang telah menjadi tipis dan kering karena menopause.

Ada juga pilihan perawatan resep dokter yang dapat Anda rekomendasikan. Pastikan untuk membahasnya dengan dokter Anda, terutama jika pengobatan rumahan tidak memberikan perbaikan.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app