Vagina Kering: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Dipublish tanggal: Jun 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Vagina Kering: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Mungkin Anda adalah salah satu wanita yang pernah mengalami vagina kering yang membuat Anda cemas karena menduga akan mengalami gejala awal menopause.

Dalam Journal of Women’s Health yang dipublikasikan pada Agustus 2015, dikatakan bahwa vagina kering juga menjadi masalah pada perempuan yang berusia di bawah 60 tahun. 

Penting bagi wanita untuk menjaga agar vagina tetap lembab karena vagina yang lembab dapat menjaga vagina tetap sehat dan terhindar dari berbagai infeksi dan penyakit.

Gejala Vagina Kering

Beberapa gejala-gejala dari vagina kering, diantaranya: terasa sakit saat berhubungan seksual, rasa sakit juga dirasakan ketika duduk, berdiri, olahraga, dan buang air kecil. Gejala-gejala tersebut sangat mengganggu aktivitas wanita.

Selain itu, juga terjadi perubahan pada penampilan vagina dan vulva, serta bibir vagina yang terlihat lebih tipis. Terkadang juga terjadi iritasi dan terasa panas. 

Jika anda merasa panas pada area vagina yang disertai dengan gatal, dianjurkan untuk segera memeriksa ke dokter. Untuk mengetahui penyebabnya, baik infeksi maupun iritasi, dokter akan melakukan tes panggul agar dapat mengecek vagina ada kemerahan atau tidak.

Penyebab Vagina Kering

1.   Perubahan Hormon

Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologist, vagina kering umumnya disebabkan oleh penurunan level hormon estrogen selama menopause, pramenopause, dan setelah melahirkan. Pengobatan kanker dengan kemoterapi dan radiasi pada panggul juga dapat menyebabkan penurunan estrogen dan lubrikasi vagina.

2.   Obat Tertentu

Di dalam obat yang diminum untuk mengobati alergi, asma dan flu, terdapat antihistamin yang berefek pada tubuh, sehingga menyebabkan penurunan lubrikasi vagina.

3.   Kurangnya Gairah

Vagina kering bisa disebabkan oleh rendahnya libido atau permasalahan pada gairah berhubungan seksual dengan pasangan. Bisa jadi pasangan mungkin memiliki performa seks yang kurang, melewatkan foreplay, dan mengalami ejakulasi dini.

4.   Iritasi

Produk perawatan tubuh, seperti sabun berbahan kimia dan parfum juga dapat menjadi penyebab vagina kering. Sebagian wanita mengalami masalah alergi terhadap detergen dan sabun,celana dalam dan handuk terkadang juga bisa menyebabkan iritasi. Masalah yang muncul bisa pada lubrikasi seperti bakteri yang berada di vagina.

5.   Kecemasan

Faktor psikologis dan emosional juga dapat menjadi penyebab vagina kering dan menghilangkan gairah seksual. Saat wanita cemas, aliran darahnya akan berkurang dan menyebabkan vagina kering karena kecemasan akan memicu hormon kortisol yang dapat mengganggu cara kerja estrogen.

Cara mengatasi Vagina Kering

1.   Terapi Hormon

Terapi hormon dilakukan dengan cara memasukkan hormon estrogen dalam bentuk cincin, tablet, ataupun krim ke dalam vagina.

Ada 3 tipe estrogen vaginal, diantaranya:

Pada proses vaginal estrogen ring, dokter memasukkan cincin yang lembut dan fleksibel ke dalam vagina, lalu estrogen akan dilepaskan langsung ke jaringan vagina. Akan tetapi, vaginal estrogen ring bukan jenis terapi permanen, jadi Anda harus menggantinya setiap bulan.

  • Vaginal estrogen tablet (Vagifem)

Pada terapi jenis ini, Anda memasukkan aplikator sekali pakai untuk memasukkan tablet ke dalam vagina. Untuk pengobatan pertama, dilakukan sebanyak sehari sekali untuk waktu 2 minggu, lalu berlanjut 2 kali seminggu, begitu seterusnya hingga Anda tak membutuhkannya lagi.

  • Vaginal estrogen cream (Estrace, Premarin)

Pada terapi jenis ini, Anda menggunakan aplikator untuk memasukkan krim ke dalam vagina. Untuk pertama kali pemakaian, krim diaplikasikan untuk satu sampai dua minggu, kemudian dikurangi menjadi satu sampai tiga kali seminggu sesuai dengan arahan dokter.

Terapi estrogen tidak disarankan untuk penderita kanker payudara, perempuan dengan riwayat kanker endometrium, dan bagi ibu hamil dan menyusui.

2.   Mengubah Kebiasaan

Mengatasi vagina kering dengan mengubah kebiasaan akan terasa lebih nyaman dan bisa juga digunakan untuk menghilangkan rasa kering yang sakit akibat seks.

  • Gunakan pelumas ketika berhubungan seks

Ada beberapa jenis pelumas yang dapat digunakan untuk mengatasi rasa kering ketika berhubungan. Pelumas berbahan dasar silikon, minyak, dan air, biasanya sering digunakan agar nyaman ketika berhubungan seks dibandingkan dengan lubrikasi vagina jangka panjang.

  • Jangan mencuci vagina dengan sabun

Anda dilarang mencuci vagina dengan sabun banyak busa, sabun yang wangi, ataupun lotion. Untuk mencegah infeksi vagina akibat jamur dan bakteri, bisa menggunakan pembersih kewanitaan yang mengandung povidone-iodine. 

Cairan povidone-iodine yang digunakan di luar vagina akan mematikan parasit penyebab infeksi, juga dapat menjaga agar keseimbangan pH vagina teratur dan tidak membuat vagina kering.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app