Sering Alami Mata Merah dan Terasa Perih? 8 Hal ini Penyebabnya

Dipublish tanggal: Des 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit
Sering Alami Mata Merah dan Terasa Perih? 8 Hal ini Penyebabnya

Anda pasti pernah merasakan mata perih dan lama-kelamaan memerah pada situasi tertentu, misalnya setelah berkendara atau begadang menyelesaikan tugas kantor. Rasanya sudah pasti tidak nyaman, apalagi kalau sampai terasa panas hingga mengganggu aktivitas. Pada beberapa kasus, gangguan pada mata tersebut bahkan bisa terasa sangat menyakitkan dan berisiko menimbulkan masalah kesehatan serius. Memangnya, apa penyebab mata merah dan perih lalu bagaimana mengatasinya?

Penyebab mata merah dan perih

Tidak semua kasus mata merah pasti disertai rasa perih atau gatal. Terkadang, perubahan warna bola mata jadi kemerahan tidak disertai rasa gatal atau perih, tapi hanya terasa tidak nyaman ringan dan cenderung hilang timbul.

Di sisi lain, mata merah dan perih kadang juga disertai dengan gejala lainnya, antara lain:

  • Keluarnya air mata
  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala
  • Mata terasa kering dan seperti ada sesuatu yang mengganjal
  • Kelopak mata menempel dan susah dibuka saat bangun tidur

Sebelum mencari pengobatan, Anda tentu harus tahu dulu apa penyebab mata merah dan perih yang Anda alami. Pasalnya, setiap penyebab memiliki penanganan yang berbeda-beda, sehingga jangan sampai salah penanganan karena malah bisa memperburuk keadaan.

Berikut ini berbagai penyebab mata merah dan perih yang mungkin Anda alami, di antaranya:

1. Infeksi mata

Penyebab mata merah dan perih yang paling umum adalah adanya infeksi pada mata. Biasanya, gejala ini disertai dengan banyaknya kotoran mata (belek), gatal-gatal, hingga sensasi terbakar di area mata.

Ada banyak jenis infeksi mata yang mungkin sedang Anda alami, beberapa di antaranya konjungtivitis dan blepharitis. 

Konjungtivitis adalah infeksi virus atau bakteri yang mengenai selaput tipis yang menyelimuti bola mata dan kelopak mata, sehingga menyebabkan mata tampak kemerahan. Sedangkan blepharitis adalah peradangan kelopak mata yang juga memicu mata perih, merah, dan terasa gatal.

Mengobati mata merah dan perih karena infeksi mata tentu harus disesuaikan dengan penyebabnya masing-masing. Bila mata merah dan perih disebabkan oleh virus, maka Anda tak perlu khawatir karena infeksi mata dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun bila disebabkan oleh bakteri, maka diperlukan obat khusus dari dokter.

Baca Juga: Obat Sakit Mata Merah Belekan Sesuai Anjuran Dokter

2. Iritasi

Bila mata Anda tampak kemerahan dan perih setelah berenang, maka bisa jadi mata Anda mengalami iritasi akibat zat klorin yang ada di air kolam renang. selain itu, ada pula beberapa zat iritan lainnya yang bisa memicu mata merah dan perih, antara lain debu, bulu mata, sisa makeup, hingga asap rokok.

3. Cedera mata

Cedera mata juga termasuk salah satu penyebab kenapa mata Anda memerah dan terasa perih. Hal ini bisa disebabkan oleh kebiasaan mengucek mata terlalu keras di tengah-tengah bekerja, goresan kuku saat memakai lensa kontak, atau tidak sengaja terkena pukulan bola ke bagian mata.

Guna mencegahnya, gunakan kacamata pelindung pada saat Anda melakukan kegiatan yang berisiko mencederai mata, misalnya mengendarai motor atau berolahraga. Hindari juga mengucek mata terlalu keras supaya tidak melukai mata Anda hingga menimbulkan cedera.

Baca Juga: Sering Mengucek Mata? Hati-hati, Ini 4 Gangguan yang Bisa Terjadi

4. Mata kering

Mata merah dan perih yang Anda alami bisa jadi pertanda mata Anda sedang dalam kondisi kering. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti terlalu lama berada di ruangan ber-AC, kelamaan menatap layar komputer, atau mengendarai motor.

Secara alami, mata dapat mengeluarkan cairan untuk menjaga kelembapan mata. Namun, pada kondisi tertentu mata tidak dapat mengeluarkan cukup air sehingga mata jadi lebih kering. Inilah yang menyebabkan mata merah dan perih hingga terasa mengganggu.

Dokter biasanya merekomendasikan air mata buatan guna membantu membasahi mata. Air mata buatan adalah obat tetes yang kandungannya mirip seperti air mata asli sehingga bisa mengurangi rasa perih akibat mata kering. Obat tetes mata ini dapat dipakai kapanpun saat mata terasa kering.

Baca Selengkapnya: Gejala dan Cara yang Ampuh untuk Mengatasi Mata Kering

5. Alergi

Mata perih dan kemerahan dapat disebabkan karena peradangan akibat alergi. Biasanya, bahan penyebab alergi adalah make up, serbuk sari, parfum, dan bulu binatang yang mengenai mata.

6. Kualitas udara buruk

Mata kering dapat pula disebabkan oleh faktor lingkungan di mana mata terpapar udara yang kotor dan kering. Kondisi tersebut dapat menguapkan air mata dan kemudian membuat mata menjadi kering serta perih. 

7. Faktor genetik

Faktor genetik dapat menjadi penyebab mata merah dan perih, contohnya adalah corneal stromal dystrophy. Kondisi ini dapat menimbulkan penggumpalan di kornea mata seperti endapan kristal dan kolesterol.

Bila terus dibiarkan, endapan kristal dan kolesterol tersebut akan terus menumpuk sampai mengganggu penglihatan. Biasanya diperlukan prosedur transplantasi kornea untuk membantu mengatasinya. 

8. Paparan sinar matahari

Radiasi sinar matahari yang berlebih pada mata dapat menyebabkan rasa terbakar dan memicu fotokeratitis. Selain rasa terbakar, Anda juga akan merasakan gejala lain seperti mata kemerahan, berair, dan lebih sensitif terhadap cahaya. Fotokeratitis umumnya akan hilang dalam satu sampai dua hari.

Sebagai langkah awal, coba gunakan obat tetes mata untuk membantu meredakan perih dan kemerahan pada mata. Namun, apabila mata merah dan perih disertai dengan menurunnya daya pandang, demam, mata tidak bisa dibuka, dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya Anda segera konsultasikan ke dokter mata untuk mendapat penanganan yang lebih lanjut.

Baca Juga: 5 Penyebab Mata Bengkak Saat Bangun Tidur


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rauch K. (2017). Home remedies for bloodshot eyes — and when to see a doctor. (https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/home-remedies-bloodshot-eyes-when-to-see-doctor)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app