Obat Sakit Mata Merah Belekan Sesuai Anjuran Dokter

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Obat Sakit Mata Merah Belekan Sesuai Anjuran Dokter

Ketika sakit mata melanda, maka dibutuhkan diagnosis dini dan penggunaan obat sakit mata yang sesuai dengan penyebabnya. Langkah ini sangat penting guna menunjang keberhasilan pengobatan dan menghindari komplikasi yang tidak diinginkan.

Sakit mata merupakan istilah yang merujuk pada berbagai jenis penyakit mata seperti konjungtivitis, blepharitis, timbilen atau 'bintitan' (hordeolum), dakriosistitis, sindrom mata kering atau keratoconjunctivitis sicca dan beberapa penyakit mata lainnya.

Namun, masyarakat kita kerap mengidentikkan istilah sakit mata dengan mata merah yang dalam dunia medis dikenal dengan konjungtivitis. Konjungtivitis sendiri merupakan peradangan pada konjungtiva, yakni membran tipis bening yang bertanggung jawab untuk melindungi sklera (bagian putih dari mata) dan melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata.

Penyebab sakit mata ini sering kali akibat infeksi virus dan bakteri. Meski begitu, pada sebagian orang konjungtivitis juga dapat dipicu akibat reaksi alergi. Umumnya, gejala sakit mata konjungtivitis baik karena infeksi virus, bakteri atau alergi memiliki kemiripan. Namun, ada pula beberapa gejala khusus yang dapat dikenali sebagai pembeda dari masing-masing penyebab.

( ! ) Penggunaan obat sakit mata yang rasional harus sesuai dengan penyebabnya. Infeksi akibat virus, bakteri, jamur atau alergi penanganannya akan berbeda.

Untuk itu, kenali lebih jauh mengenai gejala sakit mata konjungtivitis sesuai penyebabnya beserta cara mengobatinya berikut ini.

Bagaimana membedakan gejala sakit mata sesuai penyebabnya?

Secara umum, gejala sakit mata ditandai dengan mata merah yang terasa gatal disertai dengan keluarnya mukus atau cairan lendir berlebih. Namun, ada beberapa gejala khusus yang menjadi ciri khas dari masing-masing penyebabnya.

Berikut gejala sakit mata konjungtivitis selengkapnya:

# Tanda dan Gejala Sakit Mata Secara Umum

Pada awalnya, sakit mata konjungtivitis mungkin hanya menjangkiti sebelah mata saja. Namun tidak menutup kemungkinan, selang beberapa jam kemudian, sebelah mata yang lainnya pun akan ikut terjangkiti.

Gejala sakit mata konjungtivitis secara umum meliputi :

  • Produksi air mata yang berlebih akibat kelenjar air mata yang menjadi terlalu aktif.
  • Mata terasa gatal.
  • Keluar mukus atau cairan lendir berlebih.
  • Mata merah akibat melebarnya pembuluh darah kecil pada konjungtiva.
  • Bertambahnya sensitivitas mata terhadap cahaya.

# Tanda dan Gejala Konjungtivitis Akibat Virus

Sakit mata konjungtivitis akibat infeksi virus merupakan jenis sakit mata yang sangat menular. Oleh karena itu, penderitanya disarankan untuk mencuci tangannya sesering mungkin, tidak berkontak langsung dengan orang sekitar dan membuang atau menyingkirkan peralatan kosmetik yang berpotensi terkontaminasi virus.

Gejala sakit mata konjungtivitis yang timbul akibat virus ditandai dengan mata merah, produksi air mata berlebih. Pada pemeriksaan akan ditemukan pembesaran kelenjar getah bening preaurikel dan disertai dengan adanya folikel serta serous mucous atau lendir encer dan bening sebagai gejala khasnya.

# Tanda dan Gejala Konjungtivitis Akibat Bakteri

Sakit mata konjungtivitis akibat bakteri, sama menularnya dengan sakit mata konjungtivitis akibat infeksi virus. Jadi penderitanya disarankan untuk tidak kontak langsung dengan orang sekitar, mencuci tangan sesering mungkin dan membuang peralatan kosmetik atau benda-benda yang dicurigai telah terkontaminasi oleh bakteri.

Gejala sakit mata konjungtivitis akibat bakteri ditandai dengan mata merah disertai dengan belekan tebal berwarna kuning kehijauan sebagai gejala khasnya. Pada pemeriksaan ditemukan adanya dominansi PMN (polimorfonuklear), kemosis (edema pada stroma konjungtiva), dan papil.

# Tanda dan Gejala Sakit Mata Konjungtivitis Akibat Alergi

Berbeda dengan sakit mata konjungtivitis akibat virus atau bakteri, sakit mata konjungtivitis akibat alergi tidak menular dan dapat terjadi musiman atau sepanjang tahun tergantung pada alergi yang diderita.

Gejala yang timbul berupa mata merah disertai dengan belekan putih kental, mata gatal, bulu mata yang melengket. Kerap kali disertai dengan gejala alergi lainnya seperti bersin-bersin, hidung meler atau tersumbat.

Apa obat sakit mata yang cocok?

Seperti disinggung sebelumnya, pengobatan sakit mata harus disesuaikan dengan penyebabnya. Sakit mata konjungtivitis akibat virus dapat diobati dengan pemberian obat antivirus apabila disebabkan oleh virus herpes simpleks.

Jika terjadi karena bakteri, maka dapat diberikan obat sakit mata antibiotik topikal berupa tetes mata atau salep. Sedangkan pengobatan sakit mata akibat konjungtivitis karena alergi tergantung pada tingkat keparahan alergi yang diderita.

Selengkapnya dapat disimak pada penjelasan berikut ini:

# Mengobati Sakit Mata Konjungtivitis Akibat Virus

Prinsip pengobatan sakit mata konjungtivitis akibat virus berupa pemeriksaan dasar mata untuk membuat diagnosis dan mengevaluasi pasien dengan mata merah.

Penatalaksanaan non farmakologi pada konjungtivitis akibat virus meliputi pembelajaran bagaimana cara menghindari kontaminasi dengan mata yang sehat dan beberapa instruksi untuk tidak menggosok atau menyentuh mata yang sakit serta menjaga kebersihan tangan selepas membersihkan mata.

Tidak ada pengobatan khusus untuk sebagian besar kasus sakit mata konjungtivitis akibat virus. Karena dalam kasus ini, sakit mata dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2 hingga 3 minggu.

Namun, pemberian obat antivirus mungkin dibutuhkan apabila ditemui virus herpes simpleks sebagai penyebabnya. Pemberian air mata buatan (artificial tears) dan antihistamin topikal atau dekongestan topikal seperti Naphcon-A dan Ocuhist juga dapat digunakan untuk membantu meringankan gejala.

# Mengobati Sakit Mata Konjungtivitis Akibat Bakteri

Prinsip pengobatan sakit mata konjungtivitis akibat bakteri dilakukan melalui anamnesis dan pemeriksaan dasar mata untuk menegakkan diagnosis.

Setelah diagnosis ditegakkan, biasanya dokter akan meresepkan obat sakit mata antibiotik topikal berupa tetes mata seperti chloramphenicol atau obat salep seperti fusidic acid untuk membantu mempercepat penyembuhan.

# Mengobati Sakit Mata Konjungtivitis Akibat Alergi

Prinsip pengobatan sakit mata konjungtivitis akibat alergi meliputi anamnesis, pemeriksaan mata serta pemeriksaan tambahan untuk mendeteksi alergi.

Bila hasil diagnosis menyatakan bahwa penyebabnya adalah alergi ringan, maka pengobatan yang dilakukan cukup dengan pemberian air mata artifisial dan kompres dingin yang bertujuan untuk membantu melarutkan berbagai alergen dan mengurangi peradangan.

Obat sakit mata yang cocok: Bila tergolong alergi sedang, maka obat sakit mata yang dibutuhkan berupa kombinasi anthistamin topikal seperti bepotastine atau olopatadine dan obat tetes mata mast cell stabilizers yang biasa diresepkan seperti nedocromil sodium, sodium cromolyn atau lodoxamide untuk  meredakan rasa gatal dan kemerahan.

Sedangkan jika tergolong alergi berat maka dibutuhkan tambahan terapi dengan menggunakan obat sakit mata kortikosteroid topikal sebagai efek anti-inflamasi lebih lanjut yang dikombinasikan dengan antihistamin topikal atau oral dan mast cell stabilizers.

( ! ) Obat-obat yang disebutkan di atas merupakan nama generik atau zat aktifnya. Di apotek ada banyak merek yang mengandung zat-zat tersebut. Percayakan pilihan obat sakit mata dari dokter Anda, hindari menggunakan obat keras tanpa petunjuk dari dokter.

Selama pengobatan dilakukan dengan tepat sesuai penyebabnya, maka sakit mata konjungtivitis tidak akan menimbulkan komplikasi gangguan kesehatan yang serius.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Alan Carter, Pharm.D., Eye medicine (https://www.medicalnewstoday.com/articles/315843.php).
Andrew A. Dahl, MD, FACS, Eye medicine (https://www.medicinenet.com/eye_care/article.htm).

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app