Mata Merah atau Pink? Mungkin Anda Menderita Konjungtivitis

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mata Merah atau Pink? Mungkin Anda Menderita Konjungtivitis

Konjungtivitis biasanya disebut mata pink adalah infeksi atau pembengkakan diluar membran bola mata. Pembuluh darah pada konjungtiva, membran tipis yang melapisi mata Anda mengalami peradangan. Hal ini memberi mata warna merah atau pink yang biasanya dikaitkan dengan konjungtivitas.

Gejala

Karena konjungtivitis akibat virus dan bakteri sangat menular, penting untuk mewaspadai gejalanya. Kondisi ini dapat menular ke orang lain hingga dua minggu muncul. Konsultasikan dengan dokter mengenai perawatan jika Anda mengalami hal-hal berikut:

  • Mata berwarna merah atau pink
  • Mata terasa berpasir atau mengganjal
  • Kotoran berair atau pekat yang terbentuk di mata pada malam hari
  • Mata terasa gatal
  • Jumlah air mata yang abnormal

Penyebab

Penyebab paling umum dari konjungtivitis yaitu:

Virus atau Bakteri
Konjungtivitis bakterial paling sering disebabkan oleh bakteri yang jenisnya sama dengan bakteri penyebab infeksi radang tenggorokan dan infeksi Staph. Konjungtivitis karena virus biasanya akibat dari salah satu virus penyebab demam. Apapun penyebabnya, baik virus atau bakteri, konjungtivitis dianggap sangat menular. Penyakit ini dapat menular ke orang lain melalui kontak tangan.

Alergi
Alergen seperti serbuk sari dapat menyebabkan mata pink pada satu atau dua sisi mata Anda. Mereka merangsang tubuh menghasilkan lebih banyak histamin, yang menyebabkan peradangan sebagai bagian respon tubuh Anda terhadap apa yang mereka anggap infeksi. Akibatnya hal ini menyebabkan konjungtivitis akibat alergi. Konjungtivitis akibat alergi biasanya gatal.

Kimia
Anda juga perlu berhati-hati jika benda asing atau zat kimia mengenai mata. Zat kimia seperti klorin yang ditemukan di kolam renang dapat menyebabkan konjungtivitis. Membilas mata Anda dengan air adalah cara sederhana dan efektif untuk mencegah iritasi kimia dari penyebab mata pink.

Diagnosis

Tidak sulit untuk dokter mendiagnosis mata pink. Dokter Anda dapat mengetahui Anda menderita mata pink dengan menanyakan beberapa hal dan melihat mata Anda. Jika perlu mereka akan mengambil sampel air mata dari konjungtiva Anda untuk diperiksa di laboratorium.

Perawatan

Perawatan konjungtivitis berdasarkan pada penyebabnya. Jika mata pink disebabkan oleh iritasi kimia, mereka akan pergi sendiri dalam beberapa hari. Namun jika disebabkan oleh bakteri, virus atau alergen terdapat beberapa pilihan perawatan.

Konjungtivitis akibat Bakteri
Untuk infeksi bakteri, antibiotik merupakan metode paling umum untuk perawatan. Orang dewasa biasanya menggunakan obat tetes mata. Pada anak-anak, salep mungkin jadi pilihan terbaik karena mudah digunakan. Dengan penggunaan antibiotik, gejala mungkin mulai membaik dalam beberapa hari.

Konjungtivitis akibat Virus
Sayangnya untuk konjungtivitis akibat virus saat ini belum ada perawatan yang tersedia. Seperti demam pada umumnya belum ada obat untuk mengatasi virus tersebut. 

Gejala yang Anda alami mungkin akan menghilang dalam 7 hingga 10 hari setelah virus telah berinkubasi. Dalam waktu tersebut gunakan kompres hangat atau kain yang dibasahi dengan air hangat, dapat membantu meringankan gejala yang Anda alami.

Konjungtivitis akibat alergi
Untuk merawat konjungtivitis yang diakibatkan oleh alergen, dokter biasanya akan meresepkan obat antihistamin untuk menghentikan peradangan. Loratadin dan difenhidramin merupakan antihistamin yang tersedia pada apotek. 

Mereka mungkin membantu mengurangi gejala alergi termasuk konjungtivitis akibat alergi. Perawatan lainnya yaitu dengan obat tetes mata antihistamin atau anti radang.

Selain menggunakan kompres air hangat, Anda juga dapat membeli obat tetes mata di apotek. Obat ini membantu meredakan gejala konjungtivitis. Berhenti sementara menggunakan lensa kontak sampai mata merah berkurang atau berhenti juga sebaiknya Anda lakukan.

Pencegahan

Menerapkan gaya hidup bersih merupakan hak terbaik untuk menghindari dan menghentikan penyebaran konjungtivitis. Hindari menyentuh mata dengan tangan dan cuci tangan dengan benar dan sering. 

Selalu gunakan tisu dan handuk yang bersih untuk mengusap muka dan mata. Pastikan Anda tidak membagi pakai kosmetik dengan orang lain misalnya maskara dan eyeliner. Jangan lupa juga mengganti sarung bantal Anda secara rutin.

Jika dokter menganggap kontak lensa merupakan penyebab mata merah, mereka akan merekomendasikan mengganti lensa kontak atau cairan pembersih dengan merk lain. 

Mungkin juga dokter menyarankan untuk berhenti menggunakan lensa kontak sampai mata merah Anda sembuh. Menghindari penggunaan lensa kontak yang kurang pas atau lensa kontak untuk hiasan juga dapat membantu mengurangi resiko mata merah.

Jika Anda sedang menderita mata merah Anda dapat membantu keluarga agar tidak tertular dengan mencuci tangan dengan teratur dan tidak berbagi pakai handuk atau lap dengan mereka. 

Anda sebaiknya mengganti handuk dan lap setiap hari, ganti kosmetik Anda setelah infeksi sembuh dan ikuti petunjuk dokter tentang bagaimana merawat lensa kontak. Jika anak Anda menderita mata merah sebaiknya ia tidak masuk sekolah agar infeksi tidak tersebar ke teman-teman dan gurunya di sekolah.


25 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic Staff. (2019). Pink eye (conjunctivitis). (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pink-eye/basics/definition/con-20022732)
Conjunctivitis (pink eye). (2019). (https://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/diagnosis.html)
Conjunctivitis: Overview. (2018). (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0072497/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app