Kopi dan Kafein: Jumlah Aman dan Efeknya Pada Tubuh

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Kopi dan Kafein: Jumlah Aman dan Efeknya Pada Tubuh

Mengonsumsi kopi sepertinya menjadi kontroversial. Banyak yang pro namun tak jarang banyak yang skeptis juga akan manfaat dan keamanannya. Semua itu bergantung pada siapa Anda bertanya, jawabannya bisa jadi kopi merupakan minuman yang luar biasa atau malah dianggap sebagai racun adiktif.

Pada beberapa bukti ilmiah yang telah banyak dipaparkan, tampaknya sudah cukup jelas bahwa kopi sebenarnya adalah minuman yang kompleks, dengan ratusan senyawa bioaktif. Studi juga menunjukkan bahwa peminum kopi memiliki resiko penyakit yang lebih rendah seperti diabetes tipe 2, gangguan neurologis dan penyakit hati.

Jadi, jika ditanyakan berapa banyak kopi yang aman dikonsumsi dalam sehari untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya sambil meminimalkan risikonya, mari kita bahas pada artikel ini.

Berapa Banyak Kafein dalam Secangkir Kopi?

Bahan aktif dalam kopi adalah kafein, zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Kandungan kafein dalam secangkir kopi sangat bervariasi, mulai dari 50 sampai 400+ mg per cangkir. Secangkir kopi rumahan kecil mengandung 50 mg, sementara untuk ukuran cup grande 16 oz di Starbucks dapat mengandung lebih dari 300 mg kafein. Ya mudahnya, kita bisa berasumsi bahwa secangkir kopi rata-rata 8 ons mengandung sekitar 100 mg kafein.

Beberapa sumber menunjukkan bahwa 400 mg kafein, atau 4 cangkir kopi, aman untuk orang dewasa yang sehat. Namun, ada beberapa orang yang minum lebih banyak dari itu, tidak mengalami masalah. Perlu diingat bahwa ada banyak sumber kafein selain kopi, termasuk teh, minuman ringan, minuman energi, coklat dan obat-obatan tertentu. Jadi kafein bukan melulu harus kopi ya.

Intinya, jika Anda bertanya berapa banyak kafein dalam secangkir kopi dan batas amannya maka berdasarkan fakta yang ada, jumlah kafein dalam secangkir kopi bisa berkisar antara 50 sampai lebih dari 400 mg. Banyak sumber merekomendasikan 400 mg kafein per hari sebagai batas aman untuk orang dewasa yang sehat.

Agar mengonsumsi kopi aman-aman aja, minumlah maksimal 4 cangkir kopi perhari.

Adakah Gejala Jika Kelebihan Kafein?

Kafein bekerja terutama di otak, di mana ia memengaruhi fungsi neurotransmiter dan memberi efek stimulan. Jika Anda minum terlalu banyak kopi dalam waktu singkat, Anda akan mengalami gejala yang sebagian besar berkaitan dengan otak dan sistem pencernaan.

Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi jika terlalu banyak mengonsumsi kafein:

Jika Anda mengalami gejala seperti itu setelah minum kopi, bisa jadi Anda sensitif terhadap kafein dan sebaiknya kurangi asupan kafein atau jika memang menimbulkan gejala yang lebih serius lebih baik hindari kafein sama sekali. Lebih lanjut, baca juga: Efek Bahaya Minum Kopi

Sensitivitas Kafein Terhadap Individu

Kafein memengaruhi orang dengan cara yang berbeda. Seperti gen yang terbukti memengaruhi kepekaan terhadap kafein. Gen ini berkaitan dengan enzim yang memecah kafein di hati, serta reseptor di otak yang terkena kafein.

Efek kafein terhadap tidur juga ditentukan secara genetik. Beberapa orang bisa minum kopi dan langsung tidur, namun ada juga yang membuat mereka terjaga sepanjang malam. Ya ini semua bergantung pada susunan genetik, bisa jadi Anda mentolerir banyak kafein, atau sebaliknya. Namun, kebanyakan orang ada di tengah-tengah itu.

Toleransi individu atau kebiasaan seseorang  juga sangat penting. Mereka yang terbiasa minum kopi setiap hari dapat mentolerir lebih banyak kafein daripada mereka yang hanya meminumnya sesekali saja.

Penting juga untuk menyadari bahwa kondisi medis seseorang dapat memengaruhi kepekaannya terhadap kafein. Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, aritmia jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, atau memiliki kondisi medis apa pun, kemampuan tubuh dalam mentolerir kafein akan sangat rendah, dan lebih baik berkonsultasi dengan dokter.

Adakah Hubungan Kafein dengan Umur Panjang?

Ada sebuah studi terobosan yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada tahun 2012. Studi ini dilakukan selama periode 12-13 tahun dengan melihat 402.260 individu berusia antara 50 dan 71 tahun. Pada studi ini menunjukkan bahwa, peminum kopi hidup lebih lama, dengan risiko kematian terendah berada pada konsumsi 4-5 cangkir kopi per hari.

Namun, ada pula satu studi baru-baru ini yang menemukan bahwa dengan minum kopi 4 atau lebih cangkir per hari terkait dengan peningkatan lama hidup, meskipun tidak menurunkan risiko kematian pada orang di bawah usia 55 tahun.

Ya meskipun buktinya beragam, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa seseorang yang rutin minum kopi setiap harinya, memiliki hidup yang lebih lama, dengan jumlah kopi optimal sekitar 4-5 cangkir per hari.

Selengkapnya Anda bisa menyimak manfaat kopi disini:

  • Manfaat Kopi Hitam Bagi Pria dan Wanita
  • 15 Manfaat Green Coffee untuk Kesehatan, Kulit, dan Rambut

Konsumsi Kopi dan Kaitannya dengan Penurunan Resiko Penyakit

Konsumsi kopi juga dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai penyakit.

Berikut adalah beberapa daftar temuan utamanya:

  • Diabetes Tipe 2: Semakin banyak minum kopi, semakin rendah resiko diabetes tipe 2. Satu studi menemukan penurunan 7% untuk setiap cangkir harian.
  • Sirosis Hati: Minum 4 atau lebih cangkir kopi membawa pengurangan terbesar (sampai 84%) pada sirosis hati.
  • Kanker Hati: Risiko kanker hati berkurang sebesar 44% untuk setiap 2 gelas harian per hari.
  • Penyakit Alzheimer: Dalam sebuah penelitian , 3-5 cangkir per hari dikaitkan dengan 65% penurunan risiko penyakit Alzheimer.
  • Penyakit Parkinson: Kopi dikaitkan dengan penurunan resiko Parkinson, dengan pengurangan terbesar terlihat pada 5+ cangkir per hari.
  • Depresi: Studi telah menunjukkan bahwa 4+ cangkir kopi per hari dikaitkan dengan resiko depresi turun 20% dan risiko 53% lebih rendah untuk bunuh diri.

Penting untuk diingat bahwa semua penelitian ini bersifat observasional. Studi-studi ini tidak dapat membuktikan bahwa kopi menyebabkan penurunan penyakit, hanya membuktikan bahwa peminum kopi cenderung beresiko lebih rendah untuk terkena penyakit tersebut. Namun, mengingat bahwa hasilnya kuat dan konsisten di antara banyak penelitian, tak ada salahnya untuk kita mempercayai kebenarannya. Ya, sekali lagi tergantung kondisi individu itu sendiri dan kebiasaannya minum kopi.

Konsumsi kopi telah dikaitkan dengan penurunan resiko berbagai penyakit, dengan efek terbesar terlihat pada sekitar 4-5 cangkir per hari.

Apakah Kafein Harus Diminimalkan (atau Dihindari) Selama Kehamilan?

Pada wanita hamil terutama yang memiliki masalah metabolisme kafein, zat ini bisa melewati plasenta dan mencapai janin. Beberapa penelitian telah menghubungkan konsumsi kafein yang tinggi pada kehamilan dengan peningkatan resiko keguguran, janin meninggal dalam kandungan, kelahiran prematur dan berat badan lahir bayi yang rendah.

Oleh karena itu, umumnya dianjurkan agar wanita hamil membatasi asupan kafein sampai 100-200 mg per hari (sekitar 1-2 cangkir kopi). Namun, banyak ahli juga yang merekomendasikan untuk menghindari kopi sepenuhnya selama kehamilan. Mudahnya, jika ingin benar-benar aman, sebaiknya hindari saja konsumsi kafein atau kopi selama kehamilan.

Kesimpulannya, bagi seseorang yang rutin minum kopi, Anda bisa tersenyum bahagia karena terdapat lebih banyak bukti yang menunjukkan akan manfaat dari kafein atau kopi dibandingkan bahayanya. Meskipun 4-5 cangkir per hari menjadi batas aman (bisa disebut optimal), pada kenyataannya banyak orang yang bisa mentolerir lebih dari itu tanpa mengalami masalah. Selengkapnya baca disini: Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi?

Jadi, jika Anda seorang pecinta kopi dan benar-benar sehat, tak perlu kuatir akan segelintir berita-berita negatif tentang bahaya kopi atau kafein. Tak ada alasan yang benar-benar tepat untuk meninggalkan kebiasaan ini, terkecuali jika memang seseorang itu memiliki masalah sensitifitas pada kafein.


28 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Temple JL, et al. (2017). The safety of ingested caffeine: A comprehensive review. DOI: (https://dx.doi.org/10.3389%2Ffpsyt.2017.00080)
Sagon C. (n.d.). Caffeine for your health — too good to be true? (http://www.aarp.org/health/healthy-living/info-10-2013/coffee-for-health.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app