Bahaya Gigi Berlubang Jika Terus Dibiarkan

Dipublish tanggal: Jul 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Bahaya Gigi Berlubang Jika Terus Dibiarkan

Penyakit gigi berlubang (dalam bahasa medis disebut dengan caries dental) merupakan penyakit yang umum terjadi di masyarakat. Penderitanya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Karena umum, mungkin banyak dari Anda yang mengabaikannya sehingga begitu saja. 

Padahal jika tidak segera ditanggulangi, gigi berlubang dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan tubuh. Lalu apa bahaya gigi berlubang?

Gigi berlubang jika didiamkan terus-menerus akan menyebabkan kuman menyerang saraf dan pembuluh darah di dalam gigi, serta menyebar ke seluruh bagian gigi. 

Pada saat kuman menyerang saraf dan pembuluh darah gigi, gejala yang timbul adalah sakit tanpa ada rangsang (sakit spontan) dan berdenyut terus-menerus. Lebih lanjut, jika tidak dirawat bahaya gigi belubang ini cukup luar biasa, karena berisiko untuk menimbulkan penyakit sistemik.

Resiko gigi berlubang yang tak diobati

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat terjadi jika gigi berlubang tidak segera ditangani:

  • Rasa nyeri pada gigi

“Lebih baik sakit hati, daripada sakit hati”. Kalimat itu rasanya benar-benar mewakili rasa ngilu yang didapat penderita gigi berlubang. Gigi berlubang menyebabkan rasa nyeri berdenyut-denyut pada gigi terutama saat makan, bahkan dapat mengganggu aktivitas keseharian. 

Nyeri yang timbul dapat bertambah hebat apabila gigi telah berlubang hingga ke saraf gigi.

  •  Mengubah struktur rahang

Gigi berlubang yang dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan infeksi semakin meluas. Bukan hanya di bagian gigi, tetapi sampai ke bagian gusi, bahkan ke saraf gigi. Bila kondisi ini tidak segera diobati, bukan tak mungkin akan menyebabkan kerusakan di bagian tulang rahang.

Struktur rahang penderita gigi berlubang dapat berubah dikarenakan pergeseran gigi akibat kondisi ompong hasil pembusukan. Gigi yang bergeser secara otomatis akan mempengaruhi struktur gigi dan berpengaruh pada struktur rahang penderita.

  •  Muncul abses (nanah gigi)

Pembentukan abses (kantung nanah) terjadi jika gigi berlubang tidak diobati sehingga infeksi menyebar ke jaringan lunak dari pulp, mulut, atau rahang. Karena infeksi ini, bakteri di dalam mulut terus berkumpul hingga menyebabkan munculnya nanah pada gusi. 

Abses dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

  •  Terjadinya Gingivitis (gangguan pada gusi)

Gingivitis ditandai dengan munculnya peradangan dan rasa sakit pada gusi. Kondisi ini bisa menjalar dari satu gusi ke bagian gusi lainnya. Gingivitis menyebabkan gusi tampak merah dan bengkak, bahkan akan muncul darah ketika dipegang atau disikat.

Bila tak segera diobati, kondisi ini memungkinkan penderita mengalami penyakit gusi yang lebih parah yang disebut periodontitis.

  •  Penyebab Penyakit Jantung

Penelitian menunjukan bahwa penyakit jantung berhubungan dengan penyakit periodontal (gangguan gigi dan mulut). Gusi yang terluka dapat memicu bakteri dalam mulut untuk memasuki saluran darah sehingga dimungkinkan menyebabkan infeksi pada otot bagian dalam jantung.

 Pencegahan dan pengobatan Gigi Berlubang

Gigi berlubang dapat menimbulkan banyak bahaya oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk dapat mencegah gigi berlubang. Berikut ini beberapa cara mencegah gigi berlubang yang dapat kita lakukan:

  • Menyikat gigi pada pagi dan malam secara benar yaitu dengan gerakan memutar meliputi bagian depan gigi, bagian belakang gigi, dan permukaan gigi.
  • Mengkonsumsi makanan yang kaya dengan kandungan kalsium seperti susu dan keju.
  • Mengurangi konsumsi makanan manis termasuk permen, gula-gulaan, dan coklat.
  • Membersihkan sisa makanan dengan cara berkumur dan menggunakan dental floss (benang gigi).
  • Melakukan kontrol ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

Jika gigi sudah terlanjur berlubang, segeralah pergi konsultasi ke dokter agar segera ditangani dan dilakukan tindakan selanjutnya.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tooth Cavities: Symptoms, Causes, and Treatments. Healthline. (https://www.healthline.com/health/dental-oral-health-cavities)
Cavities/tooth decay - Symptoms and causes. Mayo Clinic. (http://www.mayoclinic.com/health/cavities/DS00896/DSECTION=symptoms)
Tooth Decay Prevention: 8 Daily Dental Care Tips. WebMD. (https://www.webmd.com/oral-health/guide/tooth-decay-prevention)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app