Yuk Kenali Kebutuhan Vitamin dan Mineral Perempuan

Dipublish tanggal: Mei 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Yuk Kenali Kebutuhan Vitamin dan Mineral Perempuan

Setiap orang membutuhkan vitamin dan mineral agar fungsi tubuhnya tetap bekerja dengan baik. Vitamin dan mineral adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai dengan tingkatan usianya. Lalu, berapa banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh perempuan berdasarkan usianya?

Kebutuhan Vitamin dan Mineral Perempuan Berbeda-beda

Pada dasarnya memang tingkatan kebutuhan nutrisi setiap orang berbeda-beda. Namun, ada beberapa vitamin dan mineral yang memang dibutuhkan oleh perempuan ketika umurnya bertambah tua.

Usia di bawah 40 tahun

Usia 20 hingga 39 tahun adalah usia produktif dan masa yang ideal untuk menikah dan memiliki anak. Ketika perempuan masih berusia di bawah 40 tahun, mereka membutuhkan beberapa vitamin yang penting untuk menunjang kehamilan, diantaranya:

Yodium

Yodium penting untuk perkembangan otak calon bayi selama kehamilan. Kebutuhan yodium bagi wanita yang berumur di bawah 40 tahun berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah 150 mcg (mikrogram), sedangkan bagi ibu hamil, dibutuhkan kadar yodium yang lebih tinggi yaitu 220 mcg.

Folat

Folat sangat penting bagi wanita yang sedang berada pada usia subur. Bagi ibu hamil, folat dapat mengurangi resiko kelainan lahir pada bayi, terutama yang berhubungan dengan tulang belakang dan otak. Selain itu, folat berfungsi untuk memproduksi sel darah merah dan mencerna protein.

Pada usia ini perempuan membutuhkan folat dalam jumlah yang lebih besar yaitu 400 mcg per hari, sedangkan kebutuhan folat berdasarkan AKG lebih tinggi lagi yaitu 600 mcg. Folat ini dapat dikonsumsi sebelum dan selama hamil.

Usia 41 hingga 50 tahun

Zat besi

Zat besi bagi perempuan sangat penting untuk organ reproduksi, produksi energi, penyembuhan luka, kekebalan tubuh, pertumbuhan, dan perkembangan. Bagi ibu hamil, zat besi berperan dalam pembentukan sel darah merah yang akan mengedarkan oksigen ke seluruh bagian tubuh juga kepada bayi yang ada dalam kandungannya. 

Berdasarkan AKG, kebutuhan zat besi wanita yang berusia 41 hingga 50 tahun adalah 25 mg.

Kalsium dan vitamin D

Seiring pertambahan usia, perempuan lebih tinggi terkena resiko osteoporosis. Kalsium penting untuk kesehatan tulang. Berdasarkan AKG, kebutuhan vitamin D untuk wanita pada usia ini adalah 15 mcg, sedangkan kebutuhan kalsium sebesar 1.000 mcg.

Usia 51 hingga 60 tahun

Vitamin B6, B12, dan asam folat

Perempuan yang berusia di atas 50 tahun membutuhkan kandungan vitamin B yang lebih banyak. Vitamin B6 terlibat dalam 100 reaksi enzim yang sangat penting untuk kesehatan dan kekebalan tubuh. 

Selain itu, vitamin B6, B12, dan asam folat juga membantu memproduksi sel darah merah, produksi energi, metabolisme protein, perkembangan kognitif, dan fungsi sistem saraf.

Kalsium dan vitamin D

Perempuan yang berada pada fase pascamenopause beresiko lebih besar untuk terkena osteoporosis. Terdapat sebuah penelitian yang mengatakan bahwa wanita yang mengkonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D dapat mengurangi resiko terjadinya patah tulang pinggul.

Usia di atas 70 tahun

Vitamin D

Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang dan membantu mempertahankan massa otot. Tulang akan kehilangan kekuatannya dan massa otot secara alami seiring bertambahnya usia. Wanita yang berusia lebih dari 70 tahun membutuhkan kandungan vitamin D yang lebih banyak sebesar 20 mg.

Bagi perempuan hamil, suplemen vitamin adalah pelengkap dan bukan pengganti makanan. Maka, dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi vitamin dalam dosis yang terlalu tinggi atau melebihi anjuran, karena akan berdampak buruk pada Anda dan bayi.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app