Yakin, Fisik Anda Sudah Kuat untuk Ikutan Maraton?

Dipublish tanggal: Jun 27, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 20, 2019 Waktu baca: 2 menit
Yakin, Fisik Anda Sudah Kuat untuk Ikutan Maraton?

Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata lari maraton? Pasti lari jarak jauh yang diikuti banyak orang. Bagi para pecinta olahraga kebanyakan memilih lari maraton sebagai sarana untuk menuju hidup lebih sehat. 

Lari jarak jauh ini dinilai sebagian orang sebagi olahraga yang sangat ekstrim. Pasalnya untuk mencapai garis finish Anda harus mempersiapkan berbagai hal diantaranya fisik juga mental. Persiapan yang matang akan menjadi modal utama untuk mengikuti lari maraton ini. 

Jadi siapkan diri Anda agar fit dan lebih kuat. 

Tidak semua orang punya fisik yang kuat untuk bisa lari maraton

Apakah semua orang bisa mengikuti lari maraton? Siapa saja bisa ikut akan tetapi tidak semua orang mempunyai fisik yang cukup kuat untuk mengikuti lari maraton. Persiapan fisik juga harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. 

Pun tidak semua orang mampu mengikuti lari yang berjarak 42 km ini. 

Saat Anda berlari, otot-otot kaki Anda akan berkontraksi secara terus menerus. Otot-otot kaki juga akan menegang dan juga melemas terus menerus tanpa henti. Hal inilah yang menyebabkan Anda perlu mempersiapkan kekuatan otot-otot kaki Anda sebelum ikut lari maraton. 

Jika hal ini tidak dipersiapkan dengan baik justru Anda akan mengalami kesulitan di tengah-tengah trek.

Selain itu hal penting lain yang perlu Anda ketahui ialah Dalam lari maraton Anda perlu mengoptimalkan kinerja paru-paru dan jantung. Tujuannya agar pengambilan dan pelepasan oksigen saat Anda berlari stabil. 

Selain itu hal tersebut untuk membantu mempercepat penyerapan asam laktat ke dalam aliran darah untuk dibuang dari dalam tubuh. Semakin banyak asam laktat yang harus diserap maka semakin banyak energi yang dibutuhkan. 

Oleh karena itu Anda perlu latihan fisik, terutama jika Anda pemula. Lari maraton memang mempunyai segudang manfaat. Akan tetapi di samping itu juga ada efek yang berdampak pada kesehatan fisik dalam jangka panjang maupun pendek. 

Tidak hanya sekali ada kasus yang memilukan dalam ajang lari yang banyak penggemarnya ini. Hak tersebut dikarenakan kesiapan fisik yang kurang maksimal. 

Gen maraton menjadi salah satu poin penting

Pelari maraton mempunyai fisik yang kuat, sedikit berbeda dengan pelari biasa. Selain fisik yang kuat adanya gen maraton juga menjadi poin pendukung. Dalam sebuah penelitian dari Spanyol mengungkapkan bahwa pelari maraton selain mempunyai fisik yang kuat juga dipengaruhi oleh unsur genetik. 

Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa orang-orang yang sanggup melewati garis finish maraton, tubuh mereka memiliki gen otot khusus yang membuat mereka mampu berlari jarak jauh dengan mudah. 

Selain itu ppotensi cedera untuk peserta dengan gen maraton sangat sedikit, berbeda dengan pelari yang tidak memiliki gen yang cenderung sering mengalami cedera seperti kram otot, cedera otot bahkan sampai kerusakan ginjal. 

Bisakah saya ikut lari maraton meski tidak mempunyai dua faktor di atas?

Tetapi meskipun Anda tidak mempunyai gen maraton Anda masih bisa berpartisipasi dalam lari maraton. Anda bisa melakukan latihan yang rutin untuk mempersiapkan stamina tubuh Anda. jika Anda seorang pemula Anda bisa melakukan latihan 3 bulan sebelum kompetisi.

Anda bisa mengatur pola latihan mulai dari yang ringan. Cobalah berlari dengan jarak yang lebih pendek. Tambahkan jarak lari Anda pada latihan berikutnya dan seterusnyan. Latihan otot juga perlu Anda lakukan agar saat berlari nanti tidak terjadi cedera otot ataupun kram otot. 

Hal yang terakhir adalah cobalah berlari dengan jarak lari maraton yang sesungguhnya. 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Moir, Hannah & Kemp, Rachael & Folkerts, Dirk & Spendiff, Owen & Pavlidis, Cristina & Opara, Elizabeth. (2019). Genes and Elite Marathon Running Performance: A Systematic Review. Journal of sports science & medicine. 18. 559-568. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/335311099_Genes_and_Elite_Marathon_Running_Performance_A_Systematic_Review)
Marathon Training and Advice for Beginners. Verywell Fit. (https://www.verywellfit.com/marathon-training-and-running-tips-2911251)
Genes and Elite Marathon Running Performance: A Systematic Review. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6683622/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Ingin Umur Panjang?! Simak Baik-Baik Manfaat dan Bahaya Lari Maraton Berikut
Ingin Umur Panjang?! Simak Baik-Baik Manfaat dan Bahaya Lari Maraton Berikut

Walau demikian, tak ada salahnya berjaga-jaga bukan?! Untuk menghindari risiko ini, para kardiolog menyarankan Anda tidak melakukan olahraga berat secara nonstop selama lebih lama dari 1 jam. Latihan berat hanya boleh dilakukan selama 30-50 menit per hari jika ingin tubuh sehat optimal.

Buka di app