Vilazodone: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 10, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mengenai Vilazodone

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat antidepressant (SSRIs)

Apa itu Vilazodone?

Vilazodone merupakan golongan obat anti depresi yang disebut selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Vilazodone digunakan untuk mengatasi major depressive disorder (MDD).

Cara kerja Vilazodone pada pasien depresi adalah dengan mengatur keseimbangan zat natural yang ada pada otak pasien. Pengobatan vilazodone dapat meningkatkan suasana hati, kualitas tidur, nafsu makan, tingkat energi sampai mengembalikan keterarikan untuk menjalani hidup pada pasien depresi.

Dosis Vilazodone

Dosis yang diberikan dokter untuk pasien biasanya akan mempertimbakan usia, kondisi kesehatan pasien, toleransi pasien terhadap obat. Namun dosis umum yang sering diberikan adalah sebagai berikut.

Dosis untuk orang dewasa:

  • Dosis awal: 10 mg secara oral 1 kali sehari selama 7 hari, diikuti 20 mg secara oral 1kali sehari selama 7 hari
  • Dosis perawatan: 40 mg secara oral 1 kali sehari

Pasien wajib minum obat sesuai dosis dan jadwal yang diberikan dokter, jangan merubah jadwal atau dosis obat tanpa ijin dokter. Jika pasien mengalami kondisi kelebihan obat yang mengancam jiwa, segera hubungi unit gawat darurat.

Efek samping Vilazodone

Bersama dengan manfaatnya yang untuk membantu mengembalikan keinginan pasien depresi untuk menjalani hidup, efek samping diberikan vilazodone pada pada beberapa pasien juga dapat mengakibatkan hal yang tidak diinginkan.

Pada beberapa pasien, efek samping yang timbul karena reaksi tubuh yang belum terbiasa dengan vilazodone, efek samping seperti yang disebutkan dibawah ini umumnya tidak memerlukan perawatan medis segera (darurat) dan akan menghilang seiring dengan adaptasi tubuh terhadap obat, efek samping yang dimaksud adalah:

  • Perubahan daya lihat
  • Mual ringan, diare
  • Gangguan masalah tidur

Namun demikian, beberapa efek samping merupakan reaksi tubuh untuk memberi sinyal bahwa obat tidak dapat diterima baik oleh pasien. Beberapa efek samping yang perlu segara ditangani oleh dokter adalah:

  • Pikiran yang kacau, ditandai dengan perilaku mengambil resiko yang tidak biasa, merasakan sedih atau sedang yang berlebihan tanpa alasan
  • Penglihatan kabur, penglihatan mengecil, nyeri mata atau bengkak, melihat lingkaran cahaya pada sinar
  • Kejang
  • Mudah ruam, pendarahan tidak normal pada hidung, mulut, dubur atau vagina, bintik warna ungu atau merah pada kulit, buang air besar berdarah
  • Tingkat sodium rendah pada tubuh, ditandai dengan sakit kepala, pusing, berbicara kacau, lemah yang sangat, kehilangan kordinasim merasa tidak tenang
  • Tingkat serotonin tinggi pada tubuh, ditandai dengan rasa gelisah, halusinasi, demam, terlalu aktif, mual, muntah, diare, detak jatung cepat dan pingsan

Ibu hamil yang menggunakan SSRI dapat melahirkan bayi dengan masalah paru-paru atau komplikasi lainnya, namun pasien yang berhenti menggunakan anti depresi dapat mengalami kekambuhan depresi. Ibu hamil atau yang berencana untuk hamil wajib memberitahu dokter mengenai kondisinya.

Sementara belum diketahui apakah vilazodone dapat disalurkan melalui ASI, untuk itu ibu menyusui tidak boleh menggunakan vilazodone atau ibu yang sedang mengosumsi obat ini tidak boleh memberikan ASI. Vilazodone tidak boleh diberikan kepada anak dibawah 18 tahun.

Interaksi Obat dan Perhatian 

Pasien yang memiliki alergi terhadap obat ini tidak boleh menggunakan vilazodone, reaksi alergi dapat berupa kesulitan bernapas, sakit kepala seperti ingin pingsa, rasa sengat, mual, muntah, jantung berdebar, bengkak pada wajah, lidah atau tenggorokan.

Untuk memastikan bahwa vilazodone aman untuk pasien gunakan, beritahu dokter jika pasien memiliki:

  • Kejang atau epilepsi
  • Glaukoma
  • Masalah pembekuan Darah atau pendarahan
  • Penyakit organ hati atau organ ginjal
  • Gangguan bipolar
  • Riwayat kecanduan obat atau pemikiran untuk bunuh diri
  • Peminum alkohol

Beberapa pasien yang menggunakan obat anti depresi mengalami pikiran untuk bunuh diri, dokter wajib melakukan cek berkala pada pasien.

Beberapa obat juga dapat menimbulkan reaksi jika digunakan bersamaan dengan vilazodone dan mengakibatan kondisi berbahaya yang sering disebut serotonin syndrome. Pastikan dokter tahu jika pasien sedang mengosumsi:

  • MAO Inhibitor seperti rasagiline, tranylcypromine, isocarboxazid, linezolid, phenelzine. Pasien harus menunggu paling sedikit 14 hari sebelum atau setelah berhenti menggunakan vilazodone
  • Obat anti depresi lainnya
  • Obat diare atau “water pill”
  • Obat narkotik seperti tramadol, fentanyl
  • Obat untuk mengobati ADHD atau narcolepsy
  • Obat untuk mengatasi rasa cemas, perubahan mood, gangguan pikiran atau gangguan jiwa
  • Obat pengencer Darah
  • St. John’s wort

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hellerstein DJ, Flaxer J. Vilazodone for the treatment of major depressive disorder: an evidence-based review of its place in therapy. Core Evid. 2015;10:49-62 https://doi.org/10.2147/CE.S54075. Dove Medical Press. (https://www.dovepress.com/vilazodone-for-the-treatment-of-major-depressive-disorder-an-evidence--peer-reviewed-fulltext-article-CE)
vilazodone. University of Michigan | Michigan Medicine. (https://www.uofmhealth.org/health-library/d07740a1)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app