Upaya Pencegahan Berbagai Jenis Alergi yang Efektif

Dipublish tanggal: Agu 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 5, 2020 Waktu baca: 2 menit

Tidak semua orang memiliki alergi. Begitu pula dengan jenis alergi yang dialami penderita tidaklah selalu sama. Alergi berhubungan langsung dengan sistem imun tubuh, sehingga upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah menghindari pemicu atau alergennya. 

Memang, tidak semua alergen dapat dihindari dengan mudah, misalnya hewan peliharaan, makanan, dan tungau debu. Namun, beberapa cara berikut, dapat Anda aplikasikan untuk meminimalisir munculnya alergi sebagai upaya pencegahan.

Bagi penderita alergi serangga, sebaiknya selalu kenakan pakaian yang tertutup atau mengoleskan lotion khusus saat bepergian. Jika perlu, hindarilah parfum yang menarik serangga. Jangan lupa, gunakan masker saat bepergian. Tak hanya itu, pastikan, rumah dalam keadaan bersih, maka usahakan untuk selalu membersihkan rumah secara rutin. 

Mulai dari ruangan yang sering ditempati, seperti kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan lainnya. Jangan gunakan kemoceng saat membersihkan rumah karena memicu penyebaran alergen. 

Sebagai gantinya, bersihkan perabot rumah menggunakan kain bersih yang dibasahi oleh air atau cairan pembersih. Saat membersihkan ruangan, bukalah jendela atau pintu supaya sirkulasi udara tetap bersih dan lancar sehingga tidak terasa pengap. 

Apabila Anda memelihara hewan, tempatkanlah di luar rumah atau di satu ruangan tertentu saja. Tujuannya, supaya tidak menyebarkan alergen. Pastikan, kebersihan hewan peliharaan juga terjaga dengan selalu dimandikan paling tidak seminggu sekali dan kandangnya secara rutin.

Begitu pula jika Anda menderita alergi makanan, catatlah segala jenis makanan yang menjadi sumber alergi, sehingga dapat dihindari. Untuk memastikannya, bacalah label kemasan makanan apakah adalah komposisi alergen atau tidak.

Tahukah Anda, sebenarnya penyakit alergi ini sebagian besar dapat timbul pada anak. Bisa dikarenakan sudah memiliki bakat alergi atau genetik, bisa juga karena faktor lingkungan. 

Maka, penting sekali bagi Anda sebagai orang tua untuk memerhatikan asupan makanan sejak usia dini supaya diagnosis alergi dapat diketahui lebih awal.

Pencegahan Alergi Primer

Langkah ini dapat dilakukan sebagai upaya menurunkan angka kejadian alergi sejak dini bagi anak. Pertama, tentukan risiko alergi yang akan terjadi dengan mengidentifikasi penyakit alergi dari orang tua. Tingkat risiko ini ada yang kecil, sedang, dan tinggi.  

Pemberian suplemen makanan bagi ibu hamil untuk pencegahan alergi pada anak tidak dianjurkan oleh dokter maupun tenaga kesehatan.  Hal ini karena belum ada bukti penelitian yang kuat untuk mendukungnya.

Upaya pencegahan primer lain dengan memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan dan makanan padat secara bertahap setelahnya. 

Hindari pula paparan asap rokok saat masa kehamilan maupun usai melahirkan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi. 

Seiring pertumbuhan anak, usahakan selalu dididik untuk tidak menjadi perokok aktif maupun pasif. Sedangkan bagi anak dengan risiko alergi tinggi, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter terkait pilihan nutrisi yang tepat saat masa kehamilan dan setelahnya.

Pencegahan Alergi Sekunder dan Tersier

Pencegahan ini dilakukan ketika anak sudah mengalami alergi sehingga tidak terjadi lebih berat. Tindakan yang bisa dilakukan dengan cara mencegah supaya gejala alergi tidak muncul secara berulang dan berat. 

Misalnya, dengan menghindari anak dari alergen. Disamping itu, berikan anak nutrisi yang lengkap dan cukup untuk mendukung kekuatan, perkembangan otak, hingga pertumbuhan fisik supaya tumbuh kembang anak tetap optimal.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app