Ungkap Kebohongan, Kenali Terlebih Dahulu Ciri-Cirinya!

Terdapat beberapa tanda atau ciri-ciri yang dapat Anda ketahui saat seseorang melakukan sebuah kebohongan. Anda dapat mendeteksinya mulai dari gerak-gerik tubuh, ekspresi wajah, sampai tatapan mata. Namun, ini belum tentu berlaku untuk semua orang secara umum.
Dipublish tanggal: Agu 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 16, 2020 Waktu baca: 3 menit
Ungkap Kebohongan, Kenali Terlebih Dahulu Ciri-Cirinya!

Anda mungkin sering menonton dan menemukan sebuah serial film bertemakan aksi dengan tokoh detektif yang harus memecahkan sebuah masalah dengan mencari pelaku. 

Beberapa cara yang dilakukan salah satunya dengan memberikan beberapa pertanyaan saat mengintrogasi target sasaran yang menyembunyikan sesuatu. Detektif tersebut biasanya dapat mendeteksi pelaku hanya dengan melihat sebuah ekspresi wajah mulai dari kerutan, lirikan mata, dan juga dahi.

Namun, mendeteksi kebohongan tidak semudah yang ditampilkan di serial-serial film, apalagi jika orang awam yang melakukannya. 

Tidak mudah bagi seseorang untuk memanipulasi emosi yang dimunculkan karena akan memicu timbulnya konflik batin dalam tubuh, hati, dan pikiran bawah sadar secara tidak sinkron untuk mengatakan hal lain.

Bagaimana caranya mendeteksi kebohongan?

Terdapat beberapa tanda atau ciri-ciri yang dapat Anda ketahui saat seseorang melakukan sebuah kebohongan. Anda dapat mendeteksinya mulai dari gerak-gerik tubuh, ekspresi wajah, sampai tatapan mata. Namun, ini belum tentu berlaku untuk semua orang secara umum.

Anda dapat mengajukan beberapa pertanyaan pada lawan bicara Anda, kemudian Anda dapat memperhatikannya apabila terjadi beberapa hal yang sebelumnya tidak biasa ia tunjukan. Anda dapat mendeteksi beberapa hal saat orang berbohong dengan beberapa faktor di bawah ini.

1. Gerakan bola mata

Mata merupakan jendela hati, sebuah pepatah yang sering dikatakan ini memang benar. Anda dapat mendeteksi bola mata seseorang yang sedang berbohong dengan memperhatikannya. Biasanya, orang normal berkedip sekitar 5-6 kali setiap menitnya. 

Tapi, saat seseorang berbohong maka akan lebih sering berkedip dari biasanya dan kerap kali menutup mata beberapa kali dalam satu obrolan. Hal ini terjadi akibat seseorang sedang merasa tidak nyaman atau sedang mengalami stres fisiologis.

Seseorang yang mengontrol kedipannya secara sengaja, biasanya akan memunculkan reaksi bola mata yang jarang berkedip. 

Tetapi, Anda harus berhati-hati menyimpulkannya karena beberapa orang memiliki gerakan bola mata  tertentu akibat gangguan kesehatan, khususnya penderita penyakit Parkinson berkedip lebih lambat dan penderita skizofrenia yang berkedip agak cepat.

2. Arah pandangan mata

Anda dapat memperhatikan arah pandangan seseorang yang sedang berbohong. Jika saat Anda bertanya pada seseorang mengenai suatu hal dan ia menjawabnya dengan arah pandangan ke arah kiri, maka orang tersebut bisa dikatakan sudah jujur. 

Pandangan ke arah kanan menandakan bahwa ia sedang mengingat-ngingat hal tersebut di pikirannya. Namun, jika sebaliknya dengan pandangan ke arah kiri, ia bisa dipastikan sedang berbohong karena menandakan ia sedang membuat sebuah imajinasi untuk menjawab pertanyaan Anda.

Namun, penting untuk Anda ketahui, khusus untuk orang yang kidal, respon yang dimunculkan berlawanan dengan orang yang normal. Selain itu, ada beberapa orang yang memandang lurus ke depan untuk mencoba mengingat-ngingat sesuatu.

3. Senyuman yang berbeda

Anda pasti akan merasakan antara senyum yang tulus dengan senyum yang sengaja dibuat-buat. Senyuman memang bisa membantu seseorang menyamarkan perasaannya, namun senyuman yang dibuat-buat oleh pembohong memiliki ciri. 

Senyuman tulus seseorang akan memunculkan kerutan di sekitar mata, sedangkan orang berbohong hanya di mulut saja.

Anda juga dapat memperhatikan perbedaan senyuman orang berbohong orang sinis, dan juga orang yang merasa optimis karena bentuk senyuman bibirnya sama-sama melengkung ke atas.

Bagi pembohong, senyuman ini adalah kesombongan yang ditunjukan karena telah berhasil membohongi atau menyembunyikan sesuatu.

4. Ekspresi wajah yang berubah seketika

Anda dapat memperhatikan wajah atau ekspresi seseorang yang berbohong secara tiba-tiba, misalnya saja ketika Anda sedang berinteraksi dengan seseorang wajahnya seketika memerah, menggigit bibir, muncul keringat, dan juga menghela dan menarik napas dalam-dalam.

Reaksi dari ekspresi yang muncul merupakan gerakan reflek yang secara paksa ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis untuk mengaktifkan respon pelepasan adrenalin.

5. Gerak-gerik

Percaya atau tidak, jika Anda sedang berbohong pasti wajah akan seketika merasa gatal akibat terjadi sebuah reaksi kimia tertentu. Akibatnya, orang yang sedang berbohong akan sering menyentuh wajahnya. Namun, Anda harus memperhatikan faktor lainnya selain hal ini.

Beberapa tanda lainnya dapat Anda deteksi mulai dari lengan dan kaki. Ketika seseorang menyilangkan lengan di dada artinya ia sedang menunjukan sikap melindungi diri. 

Selain itu, kaki yang disilangkan menjauh merupakan tanda rasa ketidaknyamanan seseorang terhadap lingkungan sekitar dan berusaha untuk bersikap tertutup.

Pastikan kembali sebelum Anda menyimpulkan seseorang berbohong

Sebelum Anda memutuskan seseorang telah melakukan kebohongan, pastikan kembali hal itu benar. Ciri-ciri yang telah disebutkan di atas juga bisa menjadi faktor lain yang dialami oleh seseorang, seperti tanda rasa gugup atau orang tertutup. 

Pastikan Anda tetap memperhatikan perkataan dari lawan bicara Anda disamping memperhatikan ekspresi, gerak-gerik, dan tatapan matanya.


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
How to Recognize the Signs That Someone Is Lying. Verywell Mind. (https://www.verywellmind.com/how-to-tell-if-someone-is-lying-2795917)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app