Tips Memilih Tensimeter Untuk Dipakai di Rumah

Dipublish tanggal: Sep 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Kebanyakan orang mungkin lebih mengenal sfigmomanometer dengan istilah tensimeter. Keberadaan alat yang fungsinya mengukur tekanan darah tersebut sangat vital khususnya bagi mereka yang mengidap penyakit tertentu. 

Penderita hipertensi atau ginjal misalnya, mereka ini biasanya diimbau rutin memeriksa tekanan darah setiap hari. 

Tentunya akan sangat merepotkan bila harus bolak-balik ke rumah sakit atau klinik dokter hanya untuk mengukur tekanan darah saja. 

Selain membuang waktu, tindakan semacam ini juga kurang praktis dan hemat. Karena itu, lebih baik Anda disarankan membeli tensimeter sendiri untuk dipakai di rumah. 

Tips memilih Tensimeter untuk dipakai di Rumah

Pertanyaannya sekarang, bagaimanakah cara memilih tensimeter yang tepat itu? Berikut beberapa tipsnya:

1.Tentukan dulu jenis mana yang mau dibeli

Ada beragam jenis dan merk tensimeter yang dijual di pasaran, baik secara online maupun offline. Soal jenisnya misalnya, ada yang manual, tapi ada pula tensimeter digital. 

Tensimeter manual inilah yang paling sering kita lihat di rumah sakit. Tensimeter manual terdiri dari meteran penunjuk tekanan darah, balon pompa, serta selang yang tersambung dengan manset. 

Faktanya, menggunakan tensimeter manual tidaklah semudah yang dibayangkan. Karena itu, Anda diimbau memilih tensimeter jenis ini kalau memang ada anggota keluarga yang memiliki kemampuan menggunakannya, seperti mahasiswa kedokteran atau yang berprofesi sebagai suster misalnya.

Tapi bila seisi rumah hanyalah orang awam biasa yang kurang paham dunia medis, sebaiknya pilihlah tensimeter digital karena lebih mudah digunakan. 

Dalam prakteknya, Anda tinggal memasang mansetnya di lengan, lalu tinggal tekan tombol periksanya saja. Biarkan mansetnya mengembang secara otomatis selagi sensornya membaca tekanan darah. 

Hasilnya pun biasanya langsung keluar di layar tensimeter dalam hitungan detik. Sangat praktis bukan?!

Jangan khawatir soal hasilnya! Pada dasarnya, tak ada perbedaan signifikan antara kedua jenis tensimeter tersebut. Perbedaannya mungkin hanya terletak pada unsur kepraktisannya saja.

2.Pastikan ukuran mansetnya sesuai

Setelah tahu harus memilih jenis tensimeter yang mana, langkah selanjutnya ialah mencari ukuran manset yang sesuai dengan lingkar lengan pengguna alatnya. 

Hal ini sangat penting karena ukuran manset yang kurang tepat dapat mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darahnya. 

Contoh, kalau mansetnya terlalu kecil atau ketat, maka hasil pengukuran tekanan darah akan lebih tinggi daripada yang seharusnya, begitu pula sebaliknya. 

Oleh sebab itu, tensimeter untuk anak pada umumnya tidak sama dengan orang dewasa. Jika tidak menemukan ukuran manset yang sesuai, Anda mungkin harus memesannya secara khusus. 

3.Beli yang harganya terjangkau

Harga tensimeter di pasaran cenderung beragam karena tergantung dari jenis maupun merknya. Tentunya semakin canggih fiturnya, harganya juga semakin mahal. 

Dalam hal ini, Anda harus bijak memilih. Jika fitur canggih yang ditawarkan tak terlalu dibutuhkan, maka jangan paksakan untuk membelinya apalagi kalau harganya di luar budget

Cari saja tensimeter sesuai kebutuhan. Untuk ini, tak ada salahnya juga berkonsultasi dengan dokter mengenai fitur tambahan apa yang mungkin diperlukan pasien dari alat tersebut.

Aturan Menggunakan Tensimeter di Rumah

Supaya hasilnya akurat, maka ada beberapa aturan yang harus dilakukan saat mengukur tekanan darah sendiri di rumah. Apa sajakah itu? Berikut penjabarannya:

  • Hindari merokok atau mengonsumsi kafein minimal 30 menit sebelum mengukur tekanan darah.
  • Jangan pula berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat, paling tidak 20-30 menit sebelum menggunakan tensimeter.
  • Ketika mengukur tekanan darah, duduklah dalam posisi tegak tanpa bersandar ke kursi.
  • Tanggalkan pakaian sebelum memasang mansetnya supaya itu tak terhalang oleh bahan pakaian sehingga hasil pengukurannya juga lebih akurat.
  • Usahakan untuk memeriksa tekanan darah pada jam yang sama setiap harinya, dan jangan lupa untuk selalu mencatat hasilnya.
  • Tensimeter yang dibeli juga perlu dikalibrasi ulang setiap setahun sekali.

Pertanyaan terakhir, bagaimana kalau hasil pengukuran tekanan darahnya tidak sama seperti biasanya? Untuk ini, cobalah tenangkan diri dulu sebelum melakukan pemeriksaan ulang 20 menit berikutnya. Jangan tegang saat mengukur tekanan darah sendiri karena perasaan semacam ini memang dapat membuat hasilnya kurang akurat (cenderung lebih tinggi/ naik).


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
How to Check Blood Pressure by Hand: Tips and More. Healthline. (Accessed via: https://www.healthline.com/health/how-to-check-blood-pressure-by-hand)
How is a sphygmomanometer used to measure blood pressure?. WebMD. (Accessed via: https://www.webmd.com/hypertension-high-blood-pressure/qa/how-is-a-sphygmomanometer-used-to-measure-blood-pressure)
Berger A. (2001). Oscillatory Blood Pressure Monitoring Devices. BMJ : British Medical Journal, 323(7318), 919. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1121444/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app