HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Telangiectasia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Telangiektasis adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah kecil yang berada di dekat permukaan kulit atau selaput lendir, pecah atau melebar sehingga menciptakan pola garis garis yang nampak pada permukaan kulit.

Bagi kebanyakan orang, telangiektasis, tidak mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan tidak memerlukan perawatan apapun. Namun, kadang-kadang telangiektasis dapat menjadi pertanda suatu kondisi medis yang parah dan mungkin memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter.

Apa penyebab munculnya Telangiektasis?

Telangiektasis disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah. Pembuluh darah yang melebar menjadi lebih lemah, sehingga rentan menyebabkan perdarahan dan akhirnya menimbulkan telangiektasis.

Telangiektasis sering terjadi pada seseorang yang berkulit putih dan terpapar sinar matahari dalam jangka waktu yang panjang. Kelainan kulit ini dapat muncul di mana saja pada tubuh tetapi telangiektasis paling sering terlihat pada kulit wajah, rongga mulut, bagian dalam kelopak mata, dan bagian putih mata.

Dalam kebanyakan kasus, telangiektasis tidak menyebabkan gejala apa pun. Namun, pembuluh darah yang menipis dapat menimbulkan perdarahan. Jika pendarahan terjadi pada daerah otak, maka dapat berakibat fatal.

Pelebaran pembuluh darah pada telangiektasis dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi tidak ada faktor utama yang menyebabkan munculnya kondisi ini. beberapa faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya telangiektasis meliputi :

  • genetika
  • paparan sinar matahari dan angin
  • obat-obatan yang memperlebar pembuluh darah
  • kehamilan
  • konsumsi alkohol yang berlebihan
  • trauma pada kulit
  • riwayat baru menjalani operasi dalam waktu dekat.
  • penggunaan obat golongan kortikosteroid oral atau topikal dalam jangka waktu yang panjang

Telangiektasis juga dapat disebabkan oleh kondisi medis yang lebih parah, seperti:

  • Ataxia Telangiektasis (AT), penyakit keturunan pada anak-anak yang menyerang otak dan bagian tubuh lainnya
  • Sindrom Bloom, kelainan genetik langka yang menyebabkan berbagai gejala, termasuk Telangiektasis
  • Osler-Weber-Rendu syndrome, atau hereditary hemorrhagic Telangiektasis (HHT), suatu kondisi genetik yang mengarah pada pembentukan pembuluh darah abnormal di kulit.
  • Port-wine stain, yang merupakan tanda lahir yang berukuran cukup besar yang ada sejak lahir
  • Sindrom Klippel-Trenaunay-Weber (KTW), kombinasi port-wine stain, varises, dan sel jaringan lunak yang membesar
  • Rosacea, yang merupakan kondisi kulit kronis yang menyebabkan kemerahan dan bengkak di wajah
  • Spider angioma, kumpulan pembuluh darah yang abnormal di dekat permukaan kulit
  • Sturge-Weber syndrome (SWS), kelainan langka yang dapat menyebabkan masalah dengan sistem saraf
  • Xeroderma pigmentosum (XP), suatu kondisi medis langka di mana kulit dan mata menjadi sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet (UV)
  • Penyakit hati

Gejala Telangiektasis

Telangiektasis adalah garis-garis halus seperti benang yang biasanya berwarna merah muda atau merah tetapi memutih jika diberi tekanan. Garis-garis kecil dapat berwarna merah, biru atau ungu.

Pembuluh darah umumnya memiliki lebar antara 1 hingga 3 milimeter (mm). Munculnya garis-garis merah yang merupakan pelebaran pembuluh darah biasanya tidak berbahaya tetapi dapat menyebabkan gatal dan sakit.

Gejala telangiektasis biasanya muncul pada wajah, hidung, dagu, dan pipi, di mana mereka dapat menyebabkan kemerahan pada wajah.

Telangiektasis juga sering ditemukan pada dada, punggung, lengan, dan kaki. Telangiektasis yang muncul pada daerah kaki dikenal sebagai spider veins. Spider veins adalah Telangiektasis yang memiliki pembuluh darah sentral berwarna merah yang bercabang, sehingga menyerupai gambaran sarang laba-laba.

Apakah Telangiektasis dapat dicegah?

Telangiektasis dapat disebabkan oleh banyak hal. Anda tidak dapat mencegah telangiektasis sepenuhnya, karena banyak faktor pemicu munculnya telangiektasis yang tidak dapat Anda kendalikan. 

Anda dapat mengurangi risiko munculnya lesi kulit dengan mencegah penyebab yang mendasarinya dengan cara :

  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Mengurangi paparan sinar matahari langsung ke kulit
  • Memastikan tidak menggunakan obat-obatan yang dapat memicu munculnya telangiektasis

Bagaimana penanganan Telangiektasis?

Diagnosa Telangiektasis

Telangiektasis umumnya disebabkan oleh kerusakan kulit akibat terpapar sinar matahari atau penuaan. Siapa pun yang mengalami kasus Telangiektasis parah di seluruh tubuh dengan pembesaran pembuluh darah yang signifikan harus berkonsultasi dengan dokter.

Walaupun pada kebanyakan kasus telangiektasis bukan merupakan suatu kondisi yang berbahaya, namun penting untuk menentukan kondisi medis yang mendasarinya, Jika seseorang memiliki telangiektasis yang parah di seluruh tubuh, mungkin mereka perlu menjalani beberapa pemeriksaan yang meliputi:

Pengobatan Telangiektasis

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, telangiektasis umumnya tidak membutuhkan perawatan apapun. Namun jika telangiektasis disebabkan oleh suatu penyakit, maka jalan terbaik untuk mengobati telangiektasis adalah dengan mengobati penyakit yang mendasarinya seperti penyakit hati / liver.

Jika telangiektasis menimbulkan gejala seperti nyeri, atau mengganggu penampilan Anda, Ada beberapa metode pengobatan berbeda yang dapat Anda pilih, yaitu:

  • terapi laser
  • Pembedahan / pengangkatan pembuluh darah yang melebar
  • Sclerotherapy

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
David Green, MD, Telangiectasia (https://emedicine.medscape.com/article/1083313-overview), 15 December 2017.
MedlinePlus, Telangiectasia (https://medlineplus.gov/ency/article/003284.htm).

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app